Eight (8)

215 23 1
                                    

Don't forget to vomment
Thanks~♡

****

Suara orang bercakap-cakap terdengar di dalam ruangan ini. Makan malam antara keluarga Kim dan keluarga Jung. Bagi para orang tua, tidak ada yang merasa canggung. Namun, ada rasa canggung diantara anak-anak mereka.

"Nah, seperti yang sudah dikatakan oleh om Yunho, kami disini bermaksud untuk menjodohkan kamu dengan Jaehyun. Bagaimana Jiho-ya?"

Iyap, ternyata makan malam ini bertujuan untuk menjodohkan Jiho dan Jaehyun. Dan ternyata selama ini Jaehyun sudah tau kalau ia akan dijodohkan dengan Jiho.

Jiho masih mematung. Ia tidak percaya ini. Jaehyun memang dekat dengannya, dan tidak dipungkiri kalau Jiho tertarik dengan Jaehyun. Tapi jika dengan cara perjodohan seperti ini, entah kenapa ada rasa sedih dari Jiho.

Disisi lain, Jeno pun tidak mempercayai pembicaraan antara orang-orang dewasa ini. Jeno terkejut. Ia merasa tidak suka jika noona nya harus dijodohkan seperti ini.

"Hm, bolehkah saya berbicara dengan Jiho berdua saja?" Tiba-tiba Jaehyun membuka suara. Jaehyun paham dari raut wajah Jiho yang terkejut. Jaehyun tidak ingin Jiho salah paham dengannya.

"Tentu saja boleh. Silahkan kalian berbicara berdua." Ucap Junmyeon memberi ijin kepada Jaehyun.

Jaehyun memberikan kode kepada Jiho dengan matanya, agar Jiho mengikutinya keluar ruangan. Jiho yang melihat itu pun, hanya bisa mengikuti Jaehyun. Jiho tidak mau membuat malu kedua orangtuanya atau membuat malu Jaehyun.

Jaehyun dan Jiho pun keluar dari ruangan. Jaehyun mengarahkan mereka untuk berjalan ke taman hotel. Kebetulan suasananya sepi disana jadi cocok untuk membicarakan hal ini disana.

Di dalam ruangan, Jeno terlihat gelisah. Ia masih tidak mempercayai dengan apa yang dilakukan orangtuanya. Demi kelancaran bisnis, orangtuanya rela menjodohkan anaknya sendiri. Namun Jeno sedikit lega, karena pria itu adalah Jung Jaehyun. Setidaknya Jeno sudah mengenal Jaehyun, dan ia juga sudah memberi ijin kepada Jaehyun untuk mendekati Jiho kan? Syukurlah.

Begitu sampai di taman, hanya ada keheningan di antara Jaehyun dan Jiho. Jiho sibuk dengan pikirannya sedangkan Jaehyun takut untuk memulai pembicaraan. Tapi kalau begini terus, apa tujuannya mereka ke taman ini?

"Jiho-ya." Panggil Jaehyun memecah keheningan.

"Apa kau marah denganku?" Sambung Jaehyun.

"Hm, sebenarnya aku tidak marah. Aku memang tidak marah denganmu. Aku hanya terkejut dengan perjodohan ini, ditambah ternyata kau sudah mengetahui tentang perjodohan ini." Balas Jiho dengan mata yang menerawang. Ia masih tidak percaya ini. Tapi jauh dalam hati Jiho, sebenarnya ia tidak mempermasalahkan perjodohan ini.

"Maafkan aku, Jiho-ya. Aku tidak bermaksud untuk menutupinya darimu atau membohongimu. Jujur, awalnya aku ingin menolak juga. Tapi begitu aku tau jika perempuan yang akan dijodohkan oleh ayahku itu adalah kamu, aku mencoba untuk mendekatimu terlebih dahulu."

"Dan setelah mengenalmu, aku tertarik denganmu, Kim Jiho. Aku menyukaimu, Kim Jiho." Jaehyun masih melanjutkan penjelasannya. Jiho pun mulai memandang Jaehyun. Jiho terkejut Jaehyun mengungkapkan perasaannya.

"Aku tau, mestinya orangtuaku yang menanyakan kesediaanmu untuk menerima perjodohan ini. Tapi aku akan menanyakannya sendiri."

"Sebentar-.. sebentar. Biarkan aku menjelaskan dulu pendapatku." Potong Jiho.

"Jujur aku sangat terkejut. Bukan karena kamu. Tapi karena orangtuaku menjodohkanku. Tapi begitu tau kalau orang yang akan dijodohkan dengan aku itu adalah kamu, aku menjadi lebih tenang. Aku gak menyalahkan kamu, Jaehyun-ah. Justru aku berterimakasih, kamu sudah mau mengenalku terlebih dahulu, sehingga aku pun mengenalmu. Kamu, pria yang dekat denganku akhir-akhir ini. Kamu yang mengisi hari-hariku saat ini. Entah apapun motif kamu mendekatiku, kamu berhasil membuatku tertarik denganmu." Jiho menghentikan penjelasannya sesaat untuk mengambil nafas.

"Aku juga menyukaimu, Jung Jaehyun." Setelah mengatakan itu Jiho menundukan kepalanya karena malu. Sementara Jaehyun yang mendengarkan Jiho sangat senang karena diluar dugaannya. Ia mengira akan sulit untuk menjelaskan ke Jiho.

"Wah.. aku sangat terkejut. Kau bisa mengatakan itu dengan tegas. Kau membuatku terpesona, Jiho-ya."

Okay, kali ini muka Jiho benar-benar memerah.

"Jadi, Kim Jiho." Jaehyunpun memegang bahu Jiho agar Jiho bisa melihatnya.

"Maukah kau memulai semuanya denganku?"

Jiho pun menundukan kepalanya dan mengangguk.

"Hm?? Apa aku tidak mengerti itu apa." Jaehyun dengan iseng menggoda Jiho dan berpura-pura tidak mengerti maksud Jiho.

"Iya, Jung Jaehyun. Iyaaa, aku mau memulainya dengan kamu, Jung Jaehyun-ssi."

Jaehyun tekekeh mendengar jawaban Jiho. Ia sangat senang sampai tidak dapat menyembunyikan senyumnya.

'Congratulation...'







'Hyung'










~To Be Continue~

Bro&Sis [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang