Fifteen (15)

157 15 2
                                    

Don't forget to Vomment^^
Thanks~♡

******

"Kim Jeno!! Kamu dari mana saja sayang?" Ucap Jisoo langsung menghampiri Jeno yang berdiri di pintu ballroom.

"Eomma, kumohon hentikan pertunangan ini!" Pinta Jeno kepada Jisoo.

"Jeno-ya!! Kamu ini kenapa tiba-tiba menghilang hah??!" Entah sejak kapan Jiho berlari meninggalkan Jaehyun di panggung untuk menghampiri Jeno.

"Noona, kumohon jangan bertunangan dengan Jaehyun hyung. Please." Kali ini Jeno terlihat sangat desperate. Ia sangat memohon sambil menggenggam tangan Jiho.

Sedangkan dari keluarga Jung hanya termangu melihat semua kejadian ini. Semuanya bingung.

"Kenapa, Jeno-ya? Bukannya kemarin kau bilang setuju saja dengan pertunangan ini?" Tanya Jiho kepada Jeno.

"Aku mencintaimu, noona."











Terpaku. Semua terpaku. Bingung dengan maksud Jeno.

"Hm? Aku tau itu, Jeno-ya. Aku juga mencintaimu. Sangat mencintaimu." Jiho masih tidak mengerti keadaannya.

"Bukan noona. Aku bukan mencintaimu sebagai seorang adik. Aku mencintaimu seperti seorang lelaki kepada seorang wanita. Aku- "

Plak!!

Sebuah tamparan yang keras mendarat di pipi Jeno. Pelakunya adalah ayahnya sendiri, Kim Junmyeon.

"Omong Kosong apa kau ini, Kim Jeno??!! Tidakkah kau sadar apa yang kau bicarakan ini??!" Junmyeon tidak bisa lagi menahan amarahnya. Ia begitu terkejut dengan ucapan Jeno.

"Kenapa?! Aku mencintai Jiho noona. Dia yang selalu ada untukku. Dia yang selalu ada di sampingku. Dia yang selalu memperhatikanku!!" Jeno pun emosi dan meninggikan suaranya. Raut wajahnya penuh dengan emosi memandang kedua orangtuanya.

"Kalian tidak pernah ada untukku!! Hanya noona yang ada untukku!! Kalian selalu sibuk dengan pekerjaan!! Kami selalu bersama! Lantas kenapa aku tidak boleh mencintainya??! Aku mencintai Jiho noona. Dia satu-satunya wanita yang kucintai!" Lanjut Jeno.

"Kau sudah gila hah??! Jiho itu noona mu sendiri! Dia adalah saudaramu!!" Junmyeon sangat frustasi saat ini.

"Saudara? Jiho bukan saudaraku."

Perkataan Jeno lagi-lagi sukses membuat semua yang ada disana terdiam.

"Apa maksudmu, Jeno-ya?" Tanya Jiho yang mulai sakit kepala karena ulah Jeno.

"Kamu sudah gila ya Jeno?!" Pekik Junmyeon.

"Aku benar kan appa? Ah iya, kau bukan ayahku. Aku sudah mengetahui semuanya. Aku sudah melihat surat penyerahan anak! Aku adalah LEE JENO! KAU BUKAN AYAHKU DAN KAU BUKAN IBUKU!" kata Jeno sambil menunjuk ke arah orang tuanya.

Plak!

"Kau sungguh keterlaluan, Jeno-ya!" Ucap Jisoo sambil menangis. Memang benar ia kurang dekat dengan anak-anaknya, tapi bukan berarti ia tidak menyayangi keduanya. Bahkan ia hampir lupa kalau Jeno adalah anak angkatnya.

"BENAR! KAU BUKAN ANAKKU!! KAU HANYA ANAK PUNGUT!  KAU PEMBAWA MALU! KAU AIB KELUARGA INI!! AKU MENYESAL MENGAMBIL KAU SEBAGAI ANAKKU! APA KAU PUAS??!"

Junmyeon tidak bisa mengontrol emosinya lagi. Ia sungguh meledak. Ia malu! Ia kecewa dengan Jeno. Jeno yang dulu selalu mengikutinya kemana-mana, Jeno yang menjadi anak lelaki kesayangannya dulu. Kini mengecewakannya.

Jeno tau akan kenyataan ini. Tapi entah mengapa, hatinya sangat sakit saat mendengar kata-kata Junmyeon tadi. Kata-kata itu sangat menusuk hatinya. Hingga akhirnya Jeno memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Hatinya terlalu sakit berada disana.



"Kim Jeno??! KIM JENO!!"














~To Be Continue~

Bro&Sis [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang