Jam menunjukkan pukul 16.00 KST. Namun, langit sudah berubah menjadi abu-abu, pertanda akan segera turun hujan. Yeri berdiri sendirian di dekat parkiran fakultasnya, menunggu seseorang menjemputnya pulang.
Ia melihat mobil hitam yang sangat ia kenal, mendekat ke arahnya. Saat mobil tersebut sudah berada di hadapannya, Yeri segera membuka pintu depan mobil tersebut dan masuk ke dalamnya.
"Udah nunggu lama ya Dek?" Tanya Jisoo ketika Yeri masuk ke dalam mobil dan duduk di sampingnya yang mengemudikan mobil.
"Nggak kok Kak. Aku juga baru keluar, tapi emang langsung pada pulang aja. Makanya jadi sepi," jawab Yeri sambil memasang seat belt.
"Oalah gitu. Aku kira udah nunggu lama. Soalnya tadi nungguin Rosé dulu. Dia abis ngerjain tugasnya di perpustakaan pusat kampus," ungkap Jisoo sambil mulai menjalankan mobilnya.
"Hmm pantes, aku gak liat Kak Rosé di gedung falkutas. Ternyata lagi ke perpustakaan pusat ya, tapi kok Kak Rosé gak bareng Kak Li?" Tanya Yeri pada Rosé yang duduk di bangku belakang.
"Nggak Yer. Tadi dia udah pulang duluan bareng Kak Jen," jawab Rosé sambil mematikan ponselnya.
"Lah Kak Jen ke kampus? Bukannya tadi siang dia bilang gak ada kelas hari ini?"
"Gak tau ih. Random emang Kakak satu itu."
"Yaudah lah gak usah bingung. Gitu aja dibingungin," ujar Jisoo.
"Yee ... biasanya Kakak juga suka ikutan bingung," cibir Yeri.
"Ya kan biasanya. Sekarang lagi nggak," bela Jisoo.
"Oh iya, Kak Ji. Di rumah masak apa?" Tanya Rosé.
"Dan yang masak siapa?" Timpal Yeri.
"Sup rumput laut, yang masak Jennie." Jisoo menjawab
"Bagus deh kalo gitu," ucap Yeri sambil mencari posisi duduk yang nyaman.
"Emang kenapa sih? Pake nanya siapa yang masak?" Tanya Jisoo heran.
"Gini loh Kak. Aku tuh rada was-was kalau Kak Seul yang masak. Nanti yang ada kayak waktu itu lagi. Bilangnya telor dadar dikecapin. Ternyata malah telor dadar gosong," keluh Yeri.
"Wah iya, inget banget aku itu. Lagi laper-lapernya malah makan telor gosong. Mana pahit banget lagi hueek," imbuh Rosé.
"Kalo gak pahit bukan gosong namanya," ucap Jisoo.
"Iya juga ya," ucap Rosé sambil menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.
"Pahit mana sama hidup?"
"YA HIDUP LAH!!" ucap Jisoo dan Rosé kompak. "Pake segala nanya lagi!" Sambung Jisoo.
"Wesssh santai dong Kak," ucap Yeri sambil menutup telinganya karena mendengar teriakan Jisoo dan Rosé.
"Terus juga pernah kan Kak Seul bikin nasi goreng, udah tau lagi masak. Eh malah dia tinggal ngegame. Gimana gak gosong coba itu nasi goreng," keluh Rosé.
"Itu juga tau banget, aku. Untungnya kita tidak ketipu untuk yang kedua kalinya dengan alasan dikecapin," timpal Yeri.
"Gak usah pake alesan dikecapin. Nasi goreng gosong dan yang gak gosong udah ketara kok," ucap Jisoo.
"Hooh bener sih," ucap Rosé.
"Oh iya, omong-omong soal pahit dan gosong. Makan yang manis-manis kayaknya enak Kak," ucap Yeri.
"Setuju aku juga lagi pengen yang manis-manis," ucap Rosé.
"Gausah pake omong-omong, emang dasarnya kalian berdua mau makan yang manis-manis kan? Ngaku cepet!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Indestructible
FanfictionA Sequel from Sisters ⚡Formal, Non Formal ⚡Harsh Words