Two

10.5K 1K 108
                                    

"Jennie, lo udah kumpulin tugas belum?" tanya Chungha.

"Udah barusan," jawab Jennie sambil memasukkan buku desainnya ke dalam tas.

"Ohh, terus habis ini lo mau kemana?"

"Mau pulang lah. Masa mau nginep di kampus."

"Ya kan kali aja mau nongkrong dulu dimana gitu."

"Nggak lah, mau pulang. Mau beres-beres rumah."

"Dih tumben rajin. Kesambet ya lo," ucap Chungha sambil menaruh tangannya di jidat Jennie.

Jennie menepis pelan tangan Chungha. "Apa deh, gue sehat kenapa sih."

"Lagian tumben banget bersih-bersih."

"Ya karena dari kemaren pada sibuk semua. Gak ada yang bersihin rumah."

"Yaudah sana pulang."

"Dih ngusir."

"Salah mulu perasaan. Gue nanya salah, gue suruh pulang salah. Lama-lama gue mau jadi Chungha IOI aja lah."

"Dih serah lo deh Ha, serah. Bye gue mau pulang," ucap Jennie meninggalkan Chungha dan segera menuju ke parkiran mobil.

Jennie segera menyalakan mobilnya dan mengendarai menuju rumah. Benar saja, sampai di rumah Jennie tidak menemukan saudarinya satu pun.
Jennie bergerak menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Lalu setelahnya, ia mulai menyapu rumahnya yang besar itu. Capek memang sih, tapi masa mau dibiarkan kotor begitu saja.

Jennie membuka pintu kamar Irene untuk membersihkannya. Memang, walaupun pemilik asli kamar tersebut tidak ada. Adik-adiknya tetap membersihkan kamar Kakak sulung mereka. Jennie masuk ke kamar Irene dan kenangan bersama Irene serta saudarinya yang lain, Terputar begitu saja di pikirannya. Jennie memperhatikan setiap foto di kamar Irene, sampai dirinya terhenti di sebuah foto.

 Jennie memperhatikan setiap foto di kamar Irene, sampai dirinya terhenti di sebuah foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie mengambil foto tersebut dan menatapnya. Jennie ingat sekali, foto itu diambil saat ada acara di kantor Irene dan itu adalah terakhir kali mereka foto bersembilan sebelum kejadian 'itu' terjadi.

"Kakak dimana sih Kak? Kakak gak kangen apa sama Jennie? Kak Seul? Kak Wen? Kak Ji? Joy? Rosé? Yeri? Lisa? Jennie kangen banget sama Kakak, bahkan gak Jennie aja sih. Yang lain juga kangen banget sama Kakak. Kita banyak salah ya sama Kakak? Sampai Kakak tega ninggalin kita kayak gini dengan keadaan yang gak jelas. Kakak kapan pulang? Kakak gak kasihan sama Rosé yang suka sesek nafas kalau habis nangis memikirkan Kakak? Kakak tahu gak, Rosé juga selalu nyalahin dirinya sendiri karena gak bisa nahan Kakak buat gak pergi, karena dia udah dapat feeling gak enak duluan. Apa Kakak gak kasihan juga sama Yeri yang habis Kakak tinggal demam tinggi seminggu? Kakak gak kasihan sama kita yang terkadang hidup seperti tanpa arah tujuan?" Monolog Jennie sambil menatap foto mereka bersembilan dan mulai mengeluarkan air matanya. "Kak pulang, Jennie kangen."

Joy yang baru saja pulang dan ingin masuk ke kamarnya. Beralih menuju ke kamar Irene karena mendengar suara orang menangis dan terlihat jiga pintu kamar Irene yang terbuka. Joy masuk ke dalam kamar Irene dan menemukan Jennie yang sedang menangis sambil memeluk foto mereka bersembilan.

Indestructible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang