Twenty Seven

5.5K 803 127
                                        

"Pasien sudah sadar namun, masih harus banyak istirahat. Mohon perhatikan pasien agar tidak terlalu banyak bergerak terlebih dahulu," ujar Dokter.

"Baik, terima kasih Dok," ucap Seulgi.

"Sama sama, saya permisi dulu." Dokter berlalu keluar dari ruang inap Jennie.

"Pusing banget Jen?" tanya Jisoo sambil mengusap rambut Jennie.

Jennie menjawabnya hanya dengan anggukan kepala yang lemah. Jennie mengedarkan pandangannya, dirinya mencari seseorang yang telah menamparnya semalam, tapi dia tidak menemukan orang tersebut. Di antara saudarinya yang sedang berkumpul di ruang rawat inapnya.

"Kak Jen cari apa?" tanya Lisa.

Jennie menoleh ke Lisa sambil tersenyum tipis,. "Ah nggak cari apa-apa kok Li."

"Cari Kak Irene ya?" tanya Joy, mengerti dengan tatapan Jennie yang menyiratkan kekecewaan.

"Jangan diharapin Jen. Dia tau lo disini aja udah syukur kali," ucap Jisoo ketus.

"Please Ji. Bukan 'dia' tapi Kak Irene. She has a name dan bagaimanapun juga. Kak Irene tetep Kakak kamu," ujar Seulgi, yang sudah berapa kali memperingatkan Jisoo tentang hal ini.

"Terserah Kakak," ucap Jisoo, tidak peduli.

Seulgi menghela nafasnya pelan. Tidak tahu lagi harus berbicara apalagi pada Jisoo agar tetap memanggil Irene dengan namanya. Walau memang kelakuan Irene sudah sangat keterlaluan.

"Btw, Senin depan Wendy wisuda. Kita semua bakal ke sana. Termasuk Kak Irene," ucap Seulgi agak menekan di akhir kalimatnya.

"Emang Kak Irene bakal pasti ikut, Kak?" tanya Joy.

"Harus, Kakak pastiin Kak Irene ikut."

"Mau pergi kapan Kak?" tanya Jisoo, menghiraukan pembicaraan yang menyebutkan nama Irene.

"Yang pasti Jennie sembuh dulu. Baru Kakak pesen tiket pesawatnya," jawab Seulgi.

"Maaf ya aku jadi ngerepotin kalian," ucap Jennie.

"Nggak ngerepotin kok Jen," ucap Jisoo.

"Tenang aja Jen," ucap Seulgi.

"Nggak kok Kak. Kakak sama sekali gak ngerepotin," ucap Lisa.

"Betul. Kita bersyukur banget Kakak gak kenapa-kenapa," timpal Yeri.

"Jangan pernah ngerasa ngerepotin deh," imbuh Joy.

"Setuju setuju," ucap Rosé.

"Makasih semuanya, tapi kalian gak pada ke kampus emangnya?" tanya Jennie pada kembaran dan adiknya.

"Oh ya ampun," ucap Rosé dan Lisa bersamaan sambil menepuk dahi masing-masing.

"Lupa sumpah," ucap Yeri dan Joy bersamaan.

"Kuliah sana gih. Apalagi kamu Joy," ujar Jisoo sambil menunjuk Joy. "Kan udah mau skripisan juga. Sana kuliah gih."

"Lah terus Jennie gimana?" tanya Joy.

"Kan ada aku sama Kak Seul. Kalian kuliah aja sana," usir Jisoo.

"Bener nih?" tanya Lisa.

"Iya Lisa," jawab Jisoo dan Seulgi bersamaan.

"Emang gak apa-apa Kak?" tanya Yeri menatap Jennie.

"Gak apa-apa Yer," jawab Jennie meyakinkan.

"Yaudah nanti sepulang kuliah kita balik lagi kesini," ucap Rosé lalu mendekat ke Jennie lantas mencium pipi Jennie. "Cepat sembuh Kak!"

Indestructible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang