"Selamat pagi bos," sapa Moonbyul, masuk ke ruangan kerja Seulgi tanpa mengetuk pintu dahulu.
Semenjak kejadian itu. Ruangan Irene di kantor yang biasanya dihuni oleh Irene, sekarang digantikan oleh Seulgi yang terkadang ditemani oleh Jisoo.
Moonbyul adalah Adik dari Solar. Seulgi dapat mengenal Moonbyul sebab pernah dikenalkan oleh sang Kakak kala itu walaupun perbedaan umur Seulgi dan Moonbyul berjarak dua tahun. Seulgi langsung memanggil Moonbyul dengan nama atas permintaan si pemilik nama. Mereka pun akrab dan dekat hingga saat ini.
"Bas bos bas bos. Kayak lo karyawan di sini aja," ketus Seulgi.
"Dih masih pagi udah ngegas aja lo. Lagian, siapa juga yang bilang gue kerja di sini? Yang kerja di sini kan Kakak gue."
"Yayaya semerdeka lo aja lah. Lo mau ngapain sih ke sini?"
"Gak suka lo, gue dateng ke sini?"
"Nggak. Bosen gue liat muka lo."
"Dih najis. Gue tuh kesini karena tadi abis anterin Kak Solar. Terus sekalian aja gue samperin lo. Harusnya lo bersyukur. Karena lo disamperin sama temen lo yang kece parah ini."
"Najis deh banggain diri sendiri."
"Lah masalah buat lo?"
"Masalah banget. Udah sana kalo lo gaada perlu apa-apaan. Mending keluar aja. Gue banyak kerjaan."
"Dih ngusir. Songong banget lo. Lagian nih ya kata Kak Solar kerjaan lo lagi ga banyak sialan. Ngaku lo."
Seulgi menghela napasnya pelan. Kalah sudah dirinya kalau berdebat dengan Moonbyul. "Iya iya kerjaan gue lagi ga banyak. Puas?"
"Puas banget. Yuk temenin gue sarapan. Sekalian lo yang bayarin."
"Anjir udah ngajak sarapannya rusuh. Minta dibayarin pula. Magadir dasar."
"Hah, magadir?"
"Iya magadir, MANUSIA GATAU DIRI!"
"Wesssh santai dong mbaknya."
"Lagian ngeselin. Emang lo gak kerja apa?"
"Nanti siang gue kerjanya mah."
"Oh aja."
"Kan sendirinya juga ngeselin. Udah ayuk cepetan ah temenin gue sarapan," ucap Moonbyul sambil menarik Seulgi agar bergerak dari tempat duduknya.
"Mau makan di mana emang?" Tanya Seulgi yang sudah pasrah ditarik Moonbyul untuk menemaninya makan.
"Yang jual bubur pokoknya. Lagi pengen bubur gue," ucap Moonbyul.
"Serah deh serah," ucap Seulgi.
Seulgi dan Moonbyul berjalan kaki mencari restoran yang menjual bubur. Saat melihat restoran yang menjual bubur. Moonbyul dan Seulgi segera masuk dan memesan. Moonbyul memesan bubur dan air putih. Sedangkan Seulgi hanya memesan hot chocolate, karena tadi pagi dia sudah sarapan dengan saudarinya. Setelah memesan makanan. Mereka berdua segera mencari tempat duduk dan memilih tempat duduk yang berada di pojok restoran
"Lo kenapa sih kaya orang no life gitu? Dari tadi gue ajak ngobrol aja lo kayak pasrah gitu," tanya Moonbyul, mengajak Seulgi ngobrol sambil menunggu pesanan datang.
"Biasa aja kok," jawab Seulgi.
"Ck kita gak baru temenan kemaren Seul. Kita temenan udah lama dan gue tau kalo sekarang lo itu lagi gak baik-baik saja," ucap Moonbyul.
Seulgi hanya bisa tersenyum tipis. Seberapa keras dia bilang baik-baik saja di depan Moonbyul. Dia pasti selalu kalah. Karena Moonbyul selalu tau tentang dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Indestructible
FanfictionA Sequel from Sisters ⚡Formal, Non Formal ⚡Harsh Words