Goodbye Again

10.2K 879 220
                                    

1 year later.....

"Hai whats up guys? Kembali lagi bersama dengan aku Yeri dan tiga Kakak sengkleknya," sapa Yeri sambil menunjuk tiga lakaknya.

"Wessh ngada ngada ya Yer! Ngaca woi! Kamu juga sengklek! BTW hai, aku Lisa. Pasti udah kenal, dong sama aku? Sampe gak kenal mah keterlaluan kalian semua," ujar Lisa dengan semangat.

"Hai everybody, Rosé in here!" seru Rosé sambil tersenyum cerah.

"Hello semua! Joy yang cantik di sini," ujar Joy sambil melambaikan tangannya.

"Geli ew," ucap Yeri, Lisa, dan Rosé bersamaan.

"Sirik aja kalian," dengus Joy.

"Gak banget sirikin Kakak mah," balas Lisa.

"Udah-udah hey. Jangan mulai ribut deh," lerai Rosé.

"Jadi, jika dicerita sebelumya aku menceritakan sendiri apa yang terjadi dengan aku dan Kakak-Kakak. Sekarang aku ditemenin oleh tiga Kakak yang termasuk maknae line. Kini kami akan menceritakan apa yang terjadi selama satu tahun ini," ujar Yeri.

"Tapi...kira-kira harus mulai dari mana dulu ya?" tanya Lisa.

"Mungkin dari Kak Tiffany menikah aja," usul Rosé.

"Kayaknya lebih baik dari situ." Joy menyetujui.

"Okay kita mulai ya, sepuluh bulan yang lalu, Kak Fany akhirnya menikah dengan laki-laki pilihannya. Siapa lagi jika bukan Choi Siwon." Yeri mengawali cerita.

"Tentu kita bersembilan mendapat peran dipernikahan Kak Fany," lanjut Lisa.

"Lalu Kak Fany pun memutuskan untuk menetap di Korea dan rumahnya tidak jauh dari rumah kami," lanjut Rosé.

"Jelas gak jauh, rumahnya aja di depan rumah kita," ujar Joy.

"Ya maksud itu Kak, ish!" desis Rosé sebal.

"Jangan ribut anjir," lerai Lisa.

"Tau nih, lanjut Kek! Aku udah gaya baca kayak penyiar berita juga nih. Malah berhenti," keluh Yeri.

"Yaudah lanjutin siaran beritanya," ucap Joy.

"Mom dan Dad tetap tinggal di Los Angeles, tapi sepertinya tiga bulan lagi akan pindah ke sini. Belum tau juga sih," lanut Yeri sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Emang bakal pindah kok, Yer. Tinggalnya nanti bareng Kak Fany," timpal Lisa.

"Woaw deket banget sama rumah kita," ujar Rosé.

"Lanjut lagi ya, lima bulan setelah Kak Fany menikah. Kakak tertua kita menikah. Siapa lagi jika bukan...." ujar Joy sambil memandang tiga adiknya.

"NYONYA BESAR IRENE YANG TERHORMAT," teriak Rosé, Lisa, dan Yeri sambil bertepuk tangan heboh.

"Nah seratus untuk kalian. Jadi Kak Irene telah menikah dengan Bang Suho.  Yang menjadi wali Kak Irene, tentu Daddy Hwang. Dad dan Mom sangat menyayangi kami bersembilan seperti mereka anak mereka sendiri, yaitu Kak Fany. Waktu aku liat Kak Irene menikah, rasanya bener-bener gak nyangka banget deh. Kayak apa ya, gak bisa berkata kata deh aku," ujar Joy.

"Aku juga, gak bisa berkata-kata banget. Gak nyangka aja kalo Kak Irene akhirnya nikah dan bakal ninggalin rumah kita," timpal Rosé.

"Tapi kan karena ke-holangkayaan Bang—" ucap Lisa terpotong.

"Gak usah Bang Suho yang kaya. Kita juga kaya. Gimana sih," celetuk Yeri memotong perkataan Lisa.

"Iya Yer iya," ucap Lisa dengan kesal karena perkataannya dipotong oleh Yeri. "Bang Suho, membeli rumah tepat di sebelah rumah kami. Lalu membuat pintu yang menghubungkan rumahnya bersama Kak Irene dengan rumah kami."

Indestructible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang