Setelah membuat Cappuccino pesanan pelanggan. Sambil masih menggunakan apron hitam bertuliskan Carnation warna putih. Aku bergegas ke meja kasir, hendak menyetel playlist yang berjudul 8-10 pm. Karena jam sudah menunjukkan pukul 7.55 malam.
Sebuah tepukkan dipundak, membuatku terkesiap.
"Katanya ada yang mau diomongin?"
Kak Alvian bertanya sambil berjalan ke kursi dipojok bar, dekat mesin kopi. Berikutnya aku menyusul untuk ikut duduk dan mendiskusikan ide baru yang mau aku omongin sama dia.
"Itu lho kak, kan sekarang lagi trend banget boba-boba gitu."
"Iya, terus kenapa?"
"Gimana kalau kita buat menu baru Kak?" Aku menengok ke samping kanan. Hendak melihat ekspresi Kak Alvian atas ide ku itu. Ternyata, raut wajahnya tetap saja. Datar.
"Bagus sih buat bikin menu baru. Apa lagi yang lagi hits gitu. Cuma, apa diantara kita berempat ada yang bisa bikin boba nya?" Dia bertanya dengan satu alis terangkat.
"Aku nemu resep di youtube kak, kemarin juga udah coba bikin di rumah. Dan Alhamdulillah nya sih jadi." Aku ikut tersenyum saat melihat Kak Vian tersenyum hangat kepadaku.
"Ya udah, minggu depan kan udah masuk awal bulan. Kita bikin menu baru. Semoga aja banyak yang tertarik."
"Oke kak," aku menjawab dengan dua jempol tanganku terangkat tinggi. Karena Kak Vian lagi berdiri didepanku sekarang.
"Pinter." Dia mengacak rambutku sebentar, dan berlalu ke kasir. Karena ada anak kuliahan, yang sedang meneteng tas laptop berdiri di depan kasir. Sepertinya hendak membayar pesanannya.
Kalau dilihat-lihat, sebenarnya Kak Alvian itu orangnya hangat. Lembut banget sama cewe. Dia pernah bilang sudah menganggapku sebagai adiknya sendiri. Aku hanya tersenyum lembut kala itu. Karena aku tahu dia memiliki masa lalu kelam berkaitan dengan adiknya.
Maka dari itu, ada dua perubahan yang terjadi sama dia. Ada baik ada juga buruknya. Buruknya, dia jadi cowo yang super dingin bagai tembok berjalan, kalau kalian belum kenal dia. Baiknya, dia kalau sudah suka dan cinta sama cewe. Dia akan melakukan apa saja yang terbaik untuk cewe itu. Sifat aslinya yang lembut dan hangat akan selalu terlihat oleh orang-orang yang dia sayangi.
Aku saja tidak bisa membayangkan, bagaimana kalau Kak Alvian putus sama pacarnya. Yah, semoga saja hubungan mereka akan lanjut ke jenjang yang lebih serius. Karena sifatnya yang kadang lembut kadang dingin itu. Aku sering menjulukinya Cowo Labil.
***
Di depan pagar rumahku. Aku berpapasan dengan seorang cowo ganteng pake banget. Dia juga mengenakan snelli yang membuatnya terlihat semakin aduhai. Saat kami tidak sengaja bertatapan, dia terseyum hangat. Hal itu membuat dia 10 kali lipat lebih tampan. Walau senyum itu terhitung sangat singkat.
Aku berfikir, apa dia tetangga baru yang silahturahmi kepada ibu? Tetapi mengapa dia membawa mobil untuk pergi kesini, kan bisa jalan kaki. Atau dia dokter yang dipanggil mama? Jangan-jangan mama sakit.
Mengetuk pintu rumah dengan terburu-buru. Aku sangat khawatir dengan keadaan mama. Karena, malam ini mama sendirian dirumah. Aku haru bekerja dan pulang pada pukul 11 malam. Dan Salsa juga Bang Arsen sudah kembali ke rumah mereka.
"Aduh Karin, ketuk pintunya biasa aja dong. Mama kan jadi kaget."
"Mama ga kenapa-kenapa kan? Mama lagi sakit? Perlu ke rumah sakit ma?" Aku memberi pertanyaan bertubi-tubi kepada mama. Dan hal itu hanya ditanggapi dengan wajah cengo oleh mama.
"Mama ga papa, kamu yang kenapa? Baru pulang udah main nyerocos aja. Kamu sehat?"
Aku bernafas lega. Akan tetapi masih ada yang mengganjal. Kalau mama tidak memanggil dokter karena sakit. Lalu, dokter ganteng tadi ngapain ke rumah?
"Tadi karin papasan sama cowo di pager rumah. Dia pake jas putih ala dokter gitu ma. Kan aku jadi mikir yang engga-engga. Karin kirain mama sakit atau gimana gitu. Sampai manggil dokter ke rumah."
"Oh gitu." Mama hanya menjawab singkat lalu masuk ke dalam rumah. Sedangkan aku masih berdiri di ambang pintu ruang tamu. Sambil melongo.
Lah, jadi tuh cowo ngapain ke rumah? Nanya alamat mungkin?
TBC
Thx buat yg udh baca
Jgn lupa vote n comment ya para Wattijen:)
C u!
KAMU SEDANG MEMBACA
moccacinyou
TeenfikceKatanya, semua manusia diciptakan berpasang-pasangan. Katanya, jodoh itu ga akan tertukar. Dan katanya lagi, jodoh akan datang dengan sendirinya. Tapi, apa aku harus percaya kalau pasanganku itu, akan datang secepat ini? Semuanya terjadi begitu saja...