Terimalah yang sudah di gariskan...
Dan,
Ikhlas kan apa yang tidak ditakdirkan untukmu..
Jangan pernah menyerah, meskipun hatimu lelah...
Terus melangkah, karena Bahagia hanya untuk mereka yang bersabar, Tuhan maha Tau kapan kamu harus bahagia😊Sesampainya di rumah Gus Aqil seperti orang linglung, ketika ummi Masruroh melihat Gus Aqil yang mau jatuh, teriakan pun keluar dari mulut ummi. Para mas-mas dalem merangkul dan membawanya ke kamar nya untuk di baringkan.
Gus Aqil POV
Selama beberapa hari aku meringkuk di atas kasur, badanku terasa lemah untuk sekedar berdiri, tubuhku menggigil. Betapa menyedihkannya aku, ummi terlihat begitu sedih melihat kedaan ku yang terkapar lemah tak berdaya, begitupun abah ku.
Selama beberapa hari ini aku cukup tersiksa oleh cinta membuat diriku terkapar lemah di tempat tidur.Ketika mendengar wejengan ummi aku mulai tersadar, hidupku bukan cuma tentang cintaku pada Riza, tapi ada hal lain yang harus aku fikirkan. Aku tak boleh kalah dengan syaitan, yang mulai memperdaya ku, sehingga aku sempat meragukan tuhan.
"Lee terimalah yang garis olehnya, dan ikhlaskan lah apa yang bukan takdirmu, mungkin Riza bukan wanita yang ditakdirkan untukmu. Jangan pernah meragukan kuasanya.
Dia tau kapan kamu harus bahagia, bersabarlah, Allah begitu menyayangi orang yang bersabar"kata ummi sembari mengelus kepalaku. Tanpa harus aku jelaskan ummi mengetahui sebab keadaanku saat ini."Kamu tidak boleh seperti ini, jangan mau diperdaya syaitan, dengan mendambakan wanita yang sudah bersuami. Cinta itu adalah fitrah, ummi tidak melarang mu untuk mencintai, namun mencintai ada batas, dan proporsinya. Jangan sampai cinta membuatmu lupa akan kuasanya" ucapan ummi membuatku sadar aku terlalu mendewakan cinta untuk selama ini, sehingga membuatku buta.
***
Keesokan harinya keadaanku berangsur pulih, dan aku memutuskan untuk mengambil beasiswa yang ditawarkan oleh Universitas Islam Madinah, karena aku meraih predikat sarjanawan terbaik.
Aku meminta izin pada ummi dan abah, untuk melanjutkan studi postgraduate ku, dan mereka mengizinkan ku.
"Lee apa tidak sebaiknya kamu disini dulu, bantu Abah untuk mengurus pondok ini."
"Tapi bah, apa tidak disayangkan kalau beasiswa ini dilewatkan mumpung Aqil dapat beasiswa. Kan kesempatan tidak datang dua kali bah, Aqil sih berencana untuk mengambil kesempatan ini, itupun kalau Abah sama ummi mengizinkan" sedangkan ummi hanya mengelus lengan Abah, sebagai tanda untuk menyetujui permintaan anaknya. Dan Abah mengambil nafas,
" Yah... Baiklah kalau begitu, semoga ini keputusan yang terbaik, Abah hanya bisa mendoakan"
"Terima kasih banyak Abah, insallah Aqil tidak akan mengecewakan Abah dan ummi" butiran air mata terlihat menetes dari mata ummi.
"Ummi ridho kan Aqil berangkat?" sedangkan yang ditanya hanya menganggukan kepalanya.
Besok merupakan hari keberangkatan ku ke timur tengah, pasalnya aku harus mengurusi administrasi studi ku, aku bertekad untuk segera melupakan Riza dengan cara menyibukkan diri dengan sesuatu hal yang positif.
***
2 tahun kemudianTak terasa waktu berjalan sangat singkat, aku telah menyelesaikan studi magister ku dengan nilai yang sangat memuaskan, walau predikat wisudawan terbaik tidak kembali aku raih, namun kali ini, thesis ku dinobatkan sebagai thesis terbaik. Kebahagiaanku semakin lengkap ketika kedua orangtuaku datang menyelamatkan hadir pada saat aku di sarjana.
" Selamat ya nak, Abah sangat bangga padamu" ujar Abah sembari tersenyum hangat kepadaku.
"Ini semua tak lepas dari doa Abah sama ummi, Aqil berterimakasih banyak atas ini semua"
" Oea besok kamu mau boyong sekalian sama Abah dan ummi, atau kamu mau disini terlebih dahulu?"
"Aqil, mungkin disini dulu mi, sembari menunggu menyelesaikan administrasi yang harus diselesaikan sebelum pulang ke tanah air, biar tidak bolak-balik" ujarnya
Seminggu setelahnya akupun kembali ke tanah air, tidak seperti kepulangan ku sebelumnya, tak ada harapan yang aku gantungkan pada kepulangan ku saat ini, aku bertekad untuk mengabdikan ilmu yang aku dapatkan di pesantren.
"Lee, besok kamu ngaji di putri ya di wilayah Az-Zahra, soalnya ustadz Somad yang biasa mengisi sedang ada acara, jadi dari pada kosong, mending kamu yang ngajar." Keesokan harinya Gus Aqil ke pondok putri, dan menurutnya banyak yang berubah dari pada terakhir kali ia kesana.
Pada malam harinya Abah memanggilku ke ruangan keluarga, aku sudah bisa mengira kalau dipanggil ke ruangan keluarga, pasti ada sesuatu yang serius untuk di bahas.
" Lee kamu tau KH Zainuddin pengasuh PP Zainul Hasan" aku bingung dengan pertanyaan Abah, sangat terasa aneh sekali, pasalnya siapa sih yang tidak mengenal KH Zainuddin dengan pondok modernnya.
" Iya Abah Aqil tau, Aqil selalu mengikuti pengajian beliau secara life di Facebook"
" Kemarin Abah berjumpa dengannya, dan ia menanyakan kamu Lee, dan yang Abah tidak sangka-sangka, dia memintamu untuk menjadi menantunya, kamu tau sendiri kan Abah sangat dekat dengan Udin sejak kami menjadi santri di Al munawwir jogja" Aku mulai mencerna kata demi kata yang Abah katakan, sangat mengejutkan bagiku.
" Tapi Abah belum memberi jawaban, Abah ingin kamu yang memberi keputusan, kan yang akan menjalani bahtera rumah tangga itu kamu, sholat istikharah lah dulu, minta petunjuk darinya. Abah tidak mau kamu gegabah dalam memilih pasangan"
Aku hanya menganggukkan kepala sebagai tanda aku setuju, untuk mempertimbangkan pinangan tersebut.Selang dua hari dari malam itu, kamu berkumpul seperti biasanya di ruang keluarga, namun saat ini ada ummi.
"Gimana tadi ngajarnya Lee?"
"Alhamdulillah, lancar bah"
" Lee, terkait pertanyaan Abah 2 hari yang lalu kamu sudah mempunyai jawaban, soalnya tadi Abah di telfon oleh Uddin"
"Menurut Aqil menikah itu bukan perkara gampang Abah, karena dengan adanya pernikahan yang menyatukan dua sejolin yang berbeda watak dan karakter menjadi satu ikatan. Selain itu harus ada kesiapan baik lahiriah maupun batiniah, selain itu dukungan keluarga dari kedua belah pihak sangat dibutuhkan, untuk kelancaran sebuah pernikahan. Akan tetapi kini Aqil ingin menyerahkan sepenuhnya jalan Aqil kepada Abah dan ummi, insallah Aqil ridho, ikhlas. Jika menikah dengan putri KH Zainuddin membuat Abah dan ummi bahagia, serta dirasa itu yang terbaik buat Aqil, maka Aqil akan menjalaninya. Karena Aqil juga percaya, bahwa ridho orang tua akan menuntun kita pada kebenaran dan kebahagiaan" Dulunya aku begitu ingin mencari wanita yang begitu aku cintai, untuk mengarungi bahtera pernikahan. Akan tetapi setelah mengalami kesakitan yang sangat hebat, aku mulai tidak percaya akan cinta, walau setiap diri insan ada cinta. Aku percaya dengan terbiasa cinta akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Biasakan. Vote, komentar dan jangan lupa follow akunku.🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terhalang Status
RomanceJodoh adalah teka-teki yang sulit dipecahkan melalui akal sehat manusia. Kita hanya bisa berharap jodoh kita sesuai dengan keinginan kita, manusia tidak bisa mengintervensi jodoh, karena hanya tuhan yang mempunyai wewenang atas itu. Kisah yang begi...