Hidup ini penuh dengan teka-teki yang tak bisa ditebak. Kamu tidak bisa menentukan akan jatuh cinta pada siapa, karena cinta adalah takdir yang digariskan.
Pertunangan Gus Aqil dengan ning Nur Faizah Salsabila, putri dari KH Zainuddin berjalan dengan terpancar. Sinar kebahagiaan terpancar dari keluarga kedua belah pihak. namun beda halnya dengan Gus Aqil yang terkesan dingin, tatapan matanya tak bisa diartikan.
Setelah pertunangan usai Gus Aqil meminta waktu untuk berbicara empat mata dengan Ning salsa menyangkut nasibnya ke depan.
"Sebelumnya perkenalkan, nama saya Muhammad Aqil Tirmidzi, mungkin kamu tau nama saya dari abi mu, tapi saya ingin mengenalkan diri saya secara langsung, dan kamu juga bisa bertanya apapun pada saya, sebagai tahap awal pertemuan kita".
Sedangkan yang diajak bicara hanya menunduk, tanpa mendongakkan kepala."Ehhm, nama saya Nur Faizah Salsabila, bisa di panggil salsa, saya anak pertama dari dua bersaudara"
" Sal, apa kamu ikhlas bertunangan sama saya?" Itulah pertanyaan pertama yang diajukan oleh Gus aqil
"Insallah saya ikhlas jika abi saya bahagia" karena bagi Nung salsa, tidak ada hal yang membahagiakan kecuali melihat Abi dan adiknya berbahagia.
IZAH POV
Flash back
"Salsa,,, sini Nok, Abi mau bicara, kamu ikhlas tidak jika Abah jodohkan dengan anak teman Abi. Insallah dia adalah laki-laki yang Sholeh dan mampu menuntun mu meraih surganya" ucapan Abi begitu mengagetkanku.
Selama ini Abi belum pernah membahas soal jodoh, Abi tidak pernah memintaku untuk melakukan sesuatu. setelah ummah ku meninggal sewaktu aku masih kelas 2 MA. Aku dan adikku Nizam sangat kehilangan sosok ibu yang begitu kami sayangi. Walaupun aku juga menyadari bukan hanya aku dan adikku yang kehilangan tapi Abi juga kehilangan, terbukti sampai sekarang Abi enggan mencari pengganti ummah. Walau aku sering menyarankan Abi untuk menikah lagi, namun saranku selalu Abi gubris, beliau bilang, ia hanya ingin fokus pada aku, adikku dan pesantren yang beliau asuh. aku sering memergoki Abi termenung seraya air matanya metes, Aku sangat yakin Abi tidak bisa melupakan ummah yang merupakan sosok ibu sempurna bagiku dan adikku. sejak saat itu aku bertekad untuk menjadi kekuatan buat Abi, aku ingin merawat Abi dan adik, menuruti semua yang dititahkan oleh Abi. selama ini Abi tidak pernah menuntut ku untuk menjadi yang ia mau, beliau selalu setuju dengan kemauanku, termasuk mengenyam pendidikan di universitas Zainul Hasan. Walau aku tau Abi menginginkanku melanjutkan studi di Saudi Arabia.
" Iya Abi, salsa mau" aku berkata seraya tersenyum, aku tidak tau apakah keputusanku kali ini adalah keputusan yang benar atau salah. Yang aku tau pasti, Abi akan bahagia mendengar keputusanku kali ini. Walau aku belum tau sosok laki-laki yang dijodohkan denganku, tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Selama abiku bahagia. Terlalu munafik sebenarnya, namun itu adalah tekad yang aku taman pada diriku setelah melihat Abi termenung.
"kamu tidak mau istikharah dulu untuk menemukan petunjuk yang pas?" Aku menggeleng sembari tersenyum.
"Insallah pilihan abi yang terbaik, aku tidak pernah meragukan pilihan Abi"
Ucapku mantap, Abi langsung memelukku sembari mengusap kepalaku."Maafkan Abi ya nak, selama ini Abi kurang memperhatikan mu dan adikmu, gimana studi adikmu sekarang?"
"Alhamdulillah lancar Abi, dia Minggu lalu ini ikut lomba kaligrafi tingkat SMA se-Jawa timur, dan ia berhasil meraih juara 1, kemarin gurunya menelfon ku"
Setelah ummah meninggal aku berperan ganda buat Nizam, sebagai kakak dan juga sebagai ummah.
Nizam sekarang sedang mengeyam pendidikan MA kelas 2 di pondok Lirboyo Kediri.
Flash back off
"Sal.. salsa... Apakah kamu baik-baik saja?" Panggilannya menyadarkan ku.
"Iya Gus, saya tidak apa-apa, saya hanya teringat ummah saya"
"Apa kamu setuju jika pernikahan kita dilaksanakan secepatnya, saya tidak mau menunda-nunda suatu yang baik"
"Insallah, saya siap Gus"
"Kalau kamu siap, aku akan bilang ke ummi, Abah dan abimu juga bahwasanya pernikahan kita akan dilaksanakan 2 bulan lagi, apa kamu keberatan?"
"Gus, studi saya masih belum selesai. Kalau boleh saya ingin menyelesaikan studi saya terlebih dahulu, saya ingin waktu saya tidak terbagi ketika saya jadi seorang istri"
"Oke, kalau gitu seminggu setelah kamu wisuda, kita akan melangsungkan pernikahan" ujarnya.
sekarang aku sedang menempuh pendidikan di universitas Zainul Hasan pada yayasan dibawah naungan pesantren yang dikelolah oleh abi. Sekarang aku semester 7 pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan sedang mengerjakan skripsi sebagai tahap akhir dari jenjang yang aku jalani.
Sebelum ummah meninggal aku pernah bercita-cita untuk menempuh pendidikan di Jogja. Akan tetapi mimpi itu terkubur seketika, setelah ummah meninggal.
Izah POV off
Mereka bergabung dengan keluarga yang ada di ruang tamu. setelah selesai berbicara empat mata.
"Abah ummi, dan pak Lik. Setelah saya dan salsa telah berunding tadi, terkait hubungan kita kedepannya, kami memutusakan untuk melangsungkan pernikahan seminggu usai salsa di wisuda"
"Abah sih setuju, lalu bagaimana denganmu din?" Tanyak abah pada sahabat karibnya itu.
"Selama itu baik, aku akan selalu setuju dengan keputusan kalian berdua, tidak disangka ya syim kita akan menjadi besan" candanya seraya tertawa ringan.
Minggu demi Minggu pun berlalu, sekarang salsa hanya tinggal menyelesaikan revisian skripsinya. Dan tak terasa bulan depan dia akan memperoleh 2 gelar sekaligus, sebagai sarjana muda dan juga sebagai istri dari Muhammad Aqil Tirmidzi.
Sedangkan Gus Aqil ia berubah menjadi pria yang sangat dingin, dan jarang tersenyum, ia akan berbicara seperlunya saja dan sekarang dia disibukan dengan kegiatan mengajar dan mengelola pesantren yang diasuh oleh abahnya, karena kedua kakaknya memilih untuk tinggal dirumah pasanganannya.
Maaf, baru kesampaian untuk melanjutkan ceritanya. Aku selalu menunggu komentar kalian loh. Soalnya ini kan cerita baruku di Wattpad jadi kritik dan saran kalian selalu aku butuhkan, agar cerita ink tambah menarik....
Have a nice reading😘🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terhalang Status
RomansaJodoh adalah teka-teki yang sulit dipecahkan melalui akal sehat manusia. Kita hanya bisa berharap jodoh kita sesuai dengan keinginan kita, manusia tidak bisa mengintervensi jodoh, karena hanya tuhan yang mempunyai wewenang atas itu. Kisah yang begi...