keterpurukan

824 39 1
                                    

"dokter... Suster..." Teriakan itu berasal dari kamar salsa, Aqil langsung bergegas menuju kamar tunangannya di rawat.

"Aqil... Cepet panggil dokter"  mendengar perintah Bu Dhe Halimah tanpa ba-bi-bu aku langsung kembali ke ruangan dokter untuk memanggilnya.

Setelah dokter datang, kami pun disuruh keluar oleh dokter, keluarga sangat terpukul apalagi abi, wajahnya terlihat pilu memperlihatkan luka yang mendalam. Aku duduk di kursi  yang ada di depan kamar salsa, tak lama kemudian dokter keluar. Dan abi langsung menghampiri  dokter.

" Bagaimana keadaan anak saya?" Tanyaknya purau, dan dokter hanya menggeleng sebagai jawaban, setelah mengerti maksud dari dokter abi langsung lari, berhambur ke kamar salsa. Terlihat kesedihan yang sangat mendalam dialami oleh Abi zainudin

" Nak jangan tinggalkan Abi nak, kalau kamu pergi siapa yang akan merawat Abi dan Nizam.... Bangun sal"  Abi mengguncang tubuh salsa. Sedangkan para suster melepas amedis med yang menempel pada tubuh salsa. Gus Aqil pun tak kuat menyaksikan itu semua.

" Suster tolong anak saya" puraunya,  Bu dhe langsung memeluk tubuh adiknya itu.

" Sabar udin, salsa sudah Tenang di alam sana, tinggal kamu berdo'a ke Gusti Allah, semoga salsa ditempatkan  di tempat surganya. kamu tidak boleh kayak gini, kamu  harus tegar, masih ada Nizam yang harus kamu fikirkan" nasehat Bu dhe melihat adiknya yang begitu rapuh. Akupun yang melihatnya tak kuasa meneteskan air mata. Ini kali kedua Gus aqil menangis karena perempuan selain karena umminya.

Abah dan ummi begitu shock mendengar kabar, bahwa salsa telah tiada. Merekapun menyusul ke rumah sakit untuk membantu mengurusi jenazah dan akan di kebumikan pada pagi hari esok.

Meninggalnya salsa memberikan kepedihan bagi beberapa orang termasuk Gus Aqil. Sebelum ia  merajut bahtera rumah tangga bersama wanita manis itu, dia lebih dulu di panggil oleh tuhan. Kehilangan yang sangat mendalam juga dirasakan oleh  keluarga Ning salsa.

Aqil POV

Pemakaman telah usai dilaksanakan namun, sedih itu masih dirasakan oleh berbagai pihak. Pernikahanku yang di rancanakan 2 Minggu lagi pun tak lagi di fikirkan.

Abi Zainuddin masih berada di pusara terakhir salsa, walau sudah banyak orang yang pergi, aku menemaninya untuk melepas kepergian putri tercintanya ke peristirahatan terakhir. Dia menoleh ke arah ku. Dengan gurat kesedihan yang tak bisa di deskripsikan.

" Aqil, maafkan putri Abi  yang belum bisa menemanimu menyempurnakan separuh agamamu ya nak, maafkan dia," ujarnya padaku langsungku memeluknya, aku mencoba memberi kekuatan pada Abi, yang terlihat lemah, walau tak bisa ku pungkiri, aku juga rapuh karena kepergian salsa.

Aku tidak habis pikir kepergian salsa begitu cepat, bahkan sebelum aku membahagiakannya.

Aqil POV OFF

" Kasian ya dik si Aqil, tinggal dua Minggu menjelang pernikahan ehh pengantin wanitanya meninggalkan karena tertabrak  pohon, kita besok pergi nyelawat ya ke kediaman KH Zainuddin ya"
Sang istri termenung mendengar penuturan sang suami.

" Dek.. dek.., kok ngelamun sih"

" Ehh iya mas kasian Gus Aqil"

" Besok kita nyelawat ya" sang suami mengulang perkataanya. Dan istrinya menganggukan kepalanya seraya tersenyum, kini Riza benar-benar sayang dan cinta pada suaminya, tak ada lagi cinta yang ia sisakan untuk laki-laki lain, terkecuali anaknya faisal.

Keesokan harinya keluarga Gus Haikal dan Riza pergi nyelawat kerumah KH Zainuddin.

Ketika sampai kediaman KH Zainuddin, Riza tidak sengaja melihat Gus Aqil yang tengah duduk termenung di emperan rumah. Sorot matanya begitu sendu menandakan kehilangan yang sangat mendalam. Riza disadarkan oleh gertakan Ical, yang meronta mau turun dari gendongannya.

" Umi, Ical mau ikut Abi ya ummi, Ical mau ke om Aqil" Riza menurutkan putranya dari gendongannya, dan si anak berlari ke abinya.

" Hey qil, jangan ngelamun terus, ikhaskan kepergiannya, mungkin dia bukan jodohmu"

" Iya mas, mungkin salsa bukan jodoh ku, ayo mas masuk, di dalam ada Abah, Abi Zainuddin dan yang lain"

"Hey jagoan gimana kabarmu" Gus Aqil tertarik untuk berkomunikasi dengan anak manis yang di gandeng oleh Gus Haikal.

" Baik om, om apa kabar?,  Baik kan" dia gemes dengan anak itu dan menggendongnya ke dalam. 

Sedangkan Riza pergi ke kumpulan ibu-ibu yang ada di serambi rumah kiai Zainuddin bagian samping.

Datang dan pergi itu pasti dalam hidup,  tetaplah tersenyum dan bersyukur walau kesedihan menghampiri.

Readers maaf update saya kali ini sangatlah pendek, dan maaf juga baru update. Jangan lupa untuk Vote dan komentar yaa... Saya tunggu lohh...
Ehhhhhh jangan lupa untuk follow akun saya ya..... Thanks dear.....
Have a nice reading. Enjoy it ya....!
Tungggu update selanjutnya, akan  ada cerita - cerita menarik lainnya...😉😉😘😍

Cinta Terhalang StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang