Candu dan rindu menjadi satu....
Menyatu dalam rintik hujan yang sendu.....
Semakin malam semakin sembilu....
Rintihan kerinduan terdengar pilu.....
Menikmati malam dan kerinduan menjadi pelengkap syahdu ku...
Namun dirimu hanya bayangan semu,
Yang tak kunjung menjadi nyataku.Duhai ukhti ku aku merindu mu....
Aqil POV
Aku habiskan waktu di negeri orang dengan merindu, merindu kekasih yang selalu menjadi objek bayang ku.
3 tahun sudah aku lewatkan hanya dengan bayang nya tanpa pertemuan....,
Aku tau dia memiliki rasa juga padaku, tapi ia enggan mengutarakan.Aku harus segera menyelesaikan studi ku agar aku dapat segera meminangnya, agar aku dapat menjadikannya teman, yang akan menemaniku mengarungi kehidupan.
Ketika mengingatnya aku selalu bersemangat menjalani studi ku, seperti yang Abah janjikan, aku boleh meminangnya ketika aku dapat menyelesaikan studi ku dengan baik. Dia adalah motivator yang selalu membuat aku bersemangat sehingga setiap semester aku mendapatkan predikat nilai Mumtaz/ Cumlaude.
"Ente kenapa, kok senyum-senyum" kata arrofik mengagetkanku, ditengah asyiknya lamunanku.
"Ente di cari Prof Sumanto al- Qurtubi di ruangan dosen" dia arrofik yang merupakan sahabatku, dia juga pelajar dari indonesia Bangka Belitung.
"Terima kasih ya Fik"aku bergegas untuk menemui dosen pembimbingku itu.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam, Aqil kamu segara selesaikan abstrak mu Agara bisa diujikan bulan depan"(anggap mereka lagi berbicara bahasa Arab)
"Baik prof, saya akan selesaikan segera" aku begitu bahagia mendengar penelitian 1,2,3,4,5 ku di Acc, meskipun prof Manto tidak memberitahuku bahwa skripsi ku di Acc, tapi aku faham, karena ia menyuruhku ke step selanjutnya.
Aku segera pamit, untuk segera menyelesaikan skripsi
ku di kost.3 bulan kemudian
"Selamat ya Aqil, kini kamu bisa mengejar bidadari mu di Indonesia, doakan aku segara menyusul mu" senyumku mengembang ketika arrofik memberiku selamat di hari dimana aku dinobatkan sebagai sarjana terbaik. Selama ini aku selalu menceritakan ukhti yang aku rindukan pada arrofik, dialah saksi betapa berpengaruhnya Riza terhadap hidupku selama ditanah rantau.
"Amin,, semoga Tuhan membalas segala kebaikanmu selama ini, dan kamu jangan malas!" Ingat ku pada arrofik.
Hari ini aku begitu bahagia, selain karena aku dinobatkan menjadi Wisudawan terbaik, kepulangan ke Indonesia menjadi salah satu yang aku impikan selama ini. Ahh rasanya tak sabar menemui bidadari yang sedang menantiku selama ini. Hatiku begitu bergemuruh mengingatnya, aku tak tau dia setia menantimu atau tidak.
Tapi aku yakin dia akan menantiku, dia tidak akan menjadi pembunuh cinta dari pencinta sejati sepertiku.
Setelah membereskan semua barang-barang yang akan aku bawa pulang ke tanah air, aku segara merebahkan tubuhku di kasur. Aku teringat untuk memberi kabar kepada orang tua yang sangat aku cinta dan kasihi.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam, kok baru nelvon Lee, ummi kangen tau" kata ummi ku di sebrang sana. Aku hanya terkekeh mendengar ocehannya, inilah yang selalu aku rindukan dari ummi ku ini.
"Maaf ummi, kemarin aku sibuk mempersiapkan persyaratan untuk wisuda, jadi tidak sempat untuk memberi kabar ummi dan abi dirumah"
"Gimana wisudamu lancar? Maaf ya ummi tidak bisa Dateng ke wisudamu, karena mbak mu Syifa melahirkan ponakan mu yang kedua, dan juga ummi bantuin bulik mu mempersiapkan acara pernikahan haikal"
"Wahhh, ponakan ku bertambah ya ummi, mas Haikal putra dari pak Lik Munir ummi?" Tanyaku.
"Iya Lee, pernikahannya kemarin dilaksanakan di kediaman pak lik mu, Alhamdulillah acaranya lancar"ujar ummi ku dengan suara yang sangat purau.
"Ummi kenapa, ummi menangis, atau sakit" aku sangat mengkhawatirkan ummi ku, karena mendengar Isak tangis dari ummi ku. Sekelebat pertanyaan berputar di otaku.
"Ummi harus selalu sehat, karena Aqil akan pulang ke tanah air, oea ummi Aqil ada kabar bahagia untuk Abi dan ummi"
" Kabar bahagia apa,wahh ummi tidak sabar ingin mengetahuinya" ujar ummi terlihat senang, walau aku lihat gurat kesedihan terpancar dari wajah cantiknya.
"Alhamdulillah, Aqil dinobatkan sebagai sarjana terbaik mi"
"Alhamdulillah ya allah, abah sini bah,, anakmu menjadi Wisudawan terbaik di universitas Madina islamiah.
"Ada apa mi, kok teriak-teriak kayak di hutan aja"
"Ini loh anakmu bah, jadi wisudawan terbaik"
Sedangkan aku hanya tertawa ringan mendengar percakapan di seberang.
"Iyo po mi? Ini bicara sendiri, Assalamu'alaikum apa bener Lee yang di bilang ummi mu?
"Waalaikum salam Abah, Alhamdulillah bah, ini berkat doa dan restu Abah dan ummi, tanpa Abah dan ummi Aqil tidak akan menjadi apa-apa"
" Ini semua hasil dari usahamu Lee, Abah sama ummi hanya ingin yang terbaik buatmu, kapan pulang ke rumah?"
"Insallah kalau tidak ada halangan besok bah"
" Ya udah hati-hati ya Lee, Abah dan ummi selalu menyertai langkah yang kamu ambil"
"Terima kasih Abah, assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam"
Telfon pun aku tutup.senyum terukur di bibirku, Alhamdulillah semoga aku bisa terus membuat mereka tersenyum, tunggu kedatangan anakmu ini ummi Abah.Aku pun tak sabar untuk menuntaskan rindu yang sudah menggunung pada kekasihku, 3,5 tahun aku menyimpan rindu tanpa bertemu, tanpa kabar tersiar baik dari diriku atau dirinya. Aku tak ingin menjerumuskannya dalam dosa, hanya karena cintaku yang mendalam.
Aku sadar aku bukanlah Ali bin Abi Thalib yang sabar memendam rasa cintanya terhadap Fatimah Az-Zahra yang konon setan sampai tidak mengetahuinya. Kesabaran Ali tidak sampai disitu ia pernah tertohok dua kali saat abu bakar dan umar Ibn Khattab sahabat nabi melamar Fatimah, sementara dirinya belum siap untuk melakukannya. Namun lamaran keduanya ditolak oleh nabi.
Akhirnya Ali memberanikan diri melamar Fatimah dengan bermodalkan baju besi, lamaran Ali diterima.
Dalam satu riwayat di kisahkan pada suatu hari setelah keduanya menikah
Fatimah berkata pada Ali "maafkan aku Ali,kerena sebelum menikah denganmu, aku pernah merasakan cinta pada seorang pemuda, dan aku ingin menikah dengannya"
Ali pun bertanya-tanya lalu kenapa Fatimah menikah dengannya kalau Fatimah mencintai orang lain, apakah Fatimah menyesal menikah dengannya.
"Pemuda itu adalah dirimu" Fatimah menjawab sambil tersenyum.Kisah cinta Ali dan Fatimah adalah kisah yang menjadi idola para pencinta sejati. Kisah mereka merupakan refrensi dalam hal mencinta.
Semakin mencintaimu ternyata semakin membuatku menjadi orang egois di dunia ini. Karena aku terlalu berambisi untuk memilikimu, untuk terus bersamamu setiap waktu, kamu adalah candu yang tak bisa aku sembuhkan.
Jangan lupa vote, follow, dan komentar, apa cerita ini sampai di part ini aja ya..?
Pada setuju tidak kalau setelah ini langsung aku ending ceritanya....? Aku merasa cerita ini kurang menarik untuk di lanjutkan, karena dari kalian tidak ada yang komentar.. aku apresiasi dari setiap komentar kalian, ditunggu komentarnya ya.... Insallah aku akan mengikuti komentar kalian terkait ending dari cerita ini....!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terhalang Status
RomanceJodoh adalah teka-teki yang sulit dipecahkan melalui akal sehat manusia. Kita hanya bisa berharap jodoh kita sesuai dengan keinginan kita, manusia tidak bisa mengintervensi jodoh, karena hanya tuhan yang mempunyai wewenang atas itu. Kisah yang begi...