Kesendirian

868 36 1
                                    

Kenangan itu akan tetap tersimpan rapat, meski  berpuluh-puluh tahun lamanya.

Dua tahun sudah berlalu, Namun tidak ada yang berubah dari Gus Aqil, sejak kematian tunangannya ia enggan untuk menjalani hubungan. Sehari-harinya ia menyibukkan diri dengan kegiatan ngajar di pondok, yayasan pondok. Ummi masruroh dan Abah Hasyim sangat resah melihat anaknya yang tidak kunjung mau untuk menikah, mengingat umurnya sudah  30 tahun.

"Lee, kamu gak mau menikah? Mencari pendamping yang bisa merawat mu dihari tua kelak"  tanyak ummi masruroh pada putranya

"Kan sudah ada ummi, yang selalu perhatian sama Aqil" candanya sembari tersenyum ke ibunya.

" Qil, perihal umur tidak ada yang tau nak, kalau ummi tidak ada, trus siapa yang akan mengurusi mu?"
Gus Aqil hanya tersenyum menanggapi pertanyaan ibunya. Lalu dia pamit untuk mengajar di SMA Nurul Mukmin.

Banyak dari ustadzah-ustadzah yang memendam rasa ke Gus Aqil, namun mereka memilih diam dan memendamnya.

" Ustadzah Lia liat tuh Gus Aqil, selalu mempesona yaa, sudah pinter, tampan, alim lagi, idaman banget pokoknya" kata ustadzah Dewi, kepada ustadzah lia dan hanya ditimpali dengan senyuman.

" Udah liatnya jangan sebegitunya, nantik kelihatan siswa loh ustadzah, lagian itu kan zina mata" uajar ustadzah Lia sembari cekikikan.

" Astagfirullah, habis gantengnya maksimal, memang ustadzah tidak naksir Gus Aqil yang perfect kayak gitu?" sedangkan  yang ditanya hanya tersenyum.

" Udah ayoo, ustadzah ke kelas bukannya ustadzah sekarang ada kelas di IPS 4 ya.?" Ujar ustadzah lia, mengalihkan pembicaraan.

"Andai Gus Aqil mau melirikku walau sebentar, akan ku suguhkan senyum termanis dan terindah yang aku punya... Astagfirullah" Ngomong apa sih kamu Lia. Lia sembari mengelus dadanya.

Sedangkan Gus Aqil sekarang mempunyai jadwal ngajar di kelas IPA 1 Mapel Pendidikan agama Islam. Selain menjadi tenaga pengajar Gus Aqil juga menjabat sebagai kepala sekolah di SMA Nurul Mukmin.

Aqil POV

Setiap  hari aku menyibukkan diri dengan ngajar di sekolah, ngaji di pondok dan baca buku. Aku lebih senang sendiri walaupun pertanyaan "kapan menikah" selalu keluar dari lisan ummi ku.

Semenjak pupusnya cintaku terhadap Riza, dan ketika ingin mencoba lagi aku ditinggalkan oleh mantan tunangan ku. Aku enggan untuk memiliki menjalin hubungan dengan wanita.

Aku tau menikah itu adalah salah satu  anjuran dalam Islam bahkan Al-Qur'an  menyatakan bahwa Allah menciptakan mahluk berpasang-pasangan, tak terkecuali manusia sebagai mahluk termulia ciptaan Allah. Dalam Al Qur'an juga dianjurkan untuk menikah terdapat dalam surat  An-Nur, 32

"Dan kawinkan lah orang-orang yang sendirian diantara kamu Dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki  dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin maka Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah maha Luas (pemberian-Nya) lagi maha mengetahui.

Aku berniat untuk menikah, tapi tidak dalam waktu dekat.  Dalam waktu dekat ini aku ingin mengabdikan ilmu yang aku dapatkan dari belajar, seperti niatku selepas mendapat gelar magisterku.

AQIL POV OFF

Setiap mahluk diciptakan berpasangan-pasang, namun  mereka mempunyai timing sendiri untuk bertemu. Kita tidak bisa memprediksikan bertemu dengan jodoh kita karena yang tau akan kodrat yang ditentukan hanyalah sang pemberi kehidupan, yang kita lakukan hanyalah menjalani apa yang telah digariskan dan bersabar menunggu dipertemukan dengan jodoh kita.

Cinta Terhalang StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang