Sehun memasuki kawasan rumah megah milik Keluarga Diningrat. Dengan pintu yang bercorak kental arsitektur Keraton, ia melangkahkan satu kaki kanannya untuk masuk. Sepi, rumah itu sepi sama seperti tiga tahun lalu.
"Kenapa baru pulang nak?" Tanya seorang pria paruh baya—sang ayah—yang baru saja keluar dari salah satu bilik kamar.
"Sibuk" jawabnya acuh lalu melengos pergi meninggalkan pria itu yang tengah mematung dipenuhi rasa bersalah. Sudah hal yang lumrah kejadian seperti ini.
Sehun memasuki singgasana miliknya. Rapih dan harum, sebulan sekali ia pasti akan pulang kerumah. Terlalu muak dengan keadaan dirumah sehingga ia lebih memilih untuk mengekos di dekat kampus saja.
Ketukan dipintu mengalihkan atensinya. "Aden, sudah makan belum?" pertanyaan yang sederhana tetapi sehun sudah merindukannya, Suara wanita itu.
"Belom bi" jawabnya sambil berlari membuka kenop pintu mengatur nafas yang tersengal sambil menampakkan senyumnya.
"Ya sudah ayok turun kebawah, nanti bibi siapkan!". Mengangguk setuju sehun langsung menutup pintu dan bergegas menuruni anak tangga sambil merangkul wanita tadi.
Rayumi, atau yang sering di sapa Bi Ayu. Seorang asisten rumah tangga yang bekerja di kediaman Keluarga besar Diningrat. Orang kedua yang sangat berarti bagi sehun setelah sang kakak.
Sehun duduk di kursi sambil menatap bi ayu yang sedang sibuk menyiapkan makanan untuknya. "Mau bibi suapkan?" Tanya nya. Sehun mengangguk semangat.
Manja. Satu kata yang tepat bagi seorang sehun jika sudah di hadapkan dengan sang kakak dan bi ayu. Sifat kekanakannya akan keluar dengan sendirinya, berbeda jika ia berhadapan langsung dengan seorang nata.
Sejak kepergian sang ibu sepuluh tahun lalu semuanya berubah. Rasa amarah dan kekecewaan memenuhi seluruh permukaan hatinya ditambah sang ayah yang menikah tiga tahun lalu, semakin tidak suka ia dengan pria tua itu.
"Mas suho kemana bi?" Tanya sehun sambil melihat keseluruh penjuru ruangan. "Ada dikamar sama non Irina, baru pulang dari kantor den".
Mendengar nama Irina, ia berhenti mengunyah nafsu makannya hilang seketika terganti dengan rasa mual yang membuncah di dada. Sehun bangkit lalu kembali memasuki kamarnya. "Aku udah kenyang bi, makasih".
—🍂—
Terlalu bosan berdiam diri dikamar sambil memainkan gawainya ia melihat status terbaru dari nata.
Si Pesek!!
Welcome to be AUNTY
Terlintas ide jahil di otak sehun, mengetik komentar ia merasa puas jika sudah bersangkut paut dengan seorang yang bernama Natania Senja Ramdhani. Rasa amarah sejak ia memasuki rumah ini hilang seketika begitu saja.
"Baru datang?" Tanya seorang pria muda yang sedari tadi ia cari. Suho Raskhan Diningrat atau yang sering di sapa suho . Anak sulung dari keluarga diningrat sedang berjalan mendekatinya. "Udah makan belom?" tanyanya sambil mengelus pucuk surai hitam milik sang adik.
"Nggak dari tadi kok, baru selesai makan juga. Gimana kerjanya?"
"Alhamdulillah lancar, nginep disini kan? Udah ketemu sama ayah?" tanya suho yang dijawab Sehun dengan anggukan lesu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SENA dan Rasa {End}
RomanceSebuah kebetulan yang merujuk pada takdir mungkin? Tentang seseorang yang menahan perasaannya sendiri akibat masa lalu. "Ternyata bukan sifat lo aja yang brengsek tapi... Kelakuan lo juga sama" Start : 12 Januari 2020 End : 23 Juli 2020 ©writtenbyBi...