Masih pada belum tidur kan?
Selamat malam!
🍭
Menghentakkan kaki kesal, sekali lagi Nata memencet bel Apartement milik Sehun dengan tak sabaran. Tangan kecil milik Yoda merambat menyentuh sang wajah, Nata tersenyum samar dengan mencium kening sang ponakan yang berada di gendongan nya. Lelaki hidung bangir itu sedang kemana sih?
Seperkian detik kemudian pintu terbuka, menampilkan seluruh ruangan besar yang pantas di sebut Kandang Babi. Tidak ada rapi nya sama sekali! Untuk ukuran pria dewasa seharusnya tidak seperti ini. Baju kotor berserakan di mana-mana ditambah beberapa lembar kertas yang disinyalir laporan keuangan dari kantor yang bertaburan di atas meja depan TV.
Nata maju selangkah, menempelkan punggung tangan ke kening lelaki tampan—Si Sehun. Panas. Sehun nya sedang demam saat ini. Meredam emosi yang bergejolak di dada, ia menyerahkan Yoda kepada Sehun. "Kamu bawa Ponakan aku ke dalam, jangan di cium! Kamu lagi sakit, aku mau beberes rumah"
Setelah itu Nata hengkang dan menuju dapur disana. Tumpukan piring kotor benar-benar mengganggu pemandangan mata!
Pagi tadi Nata mendapat kabar bahwa Sehun sedang sakit akibat bermain hujan-hujanan selepas pulang kantor bersama Daniel. Kebetulan hari ini sedang libur dikantor nya, mama dan papa yang pergi ke acara kondangan. Naresh dan Windi yang harus menjenguk sang teman di Rumah sakit. Bahkan Unjin memiliki agenda nya sendiri bersama Nana—si pemuda tukang gombal.
Dengan tangan yang masih setia membilas piring di sana, dapat Nata dengar suara tawa Yoda menguar di depan TV. Terkakak sana-sini melihat si kembar U dan I. Gelengan pelan di berikan ketika mendapati Sehun tidur dengan posisi meringkuk, seperti udang. Wajah pucat dengan bibir merah menjadi sasaran utama Nata untuk dilihat.
Bahkan ketika sedang sakit begini, Sehun tetap saja tampan! Rambut warna merah muda nya, yang ingin sekali Nata usap lalu di jambak kuat. Beberapa hari yang lalu selepas bertemu dengan Abhim, Nata dikejutkan dengan penampilan baru dari sang kekasih.
Yang katanya Sehun baru saja melakukan pemotretan dan proses membuat Music Video bersama Naresh. Rambut milik sang kakak pun begitu, bewarna Ungu muda.
"Sehun? Pindah ke dalam kamar aja, nanti badan nya sakit kalau tidur disini" berusaha membujuk, tak membuahkan hasil. Sehun hanya bergumam, lantas Nata mengambil selimut untuk menutupi badan.
"Sudah minum obat?"
"Belum" Serak sekali suara nya. Nata sampai meringis.
Kembali ke tujuan utama—membersihkan rumah. Sudah dua jam lebih sejak tidur nya si tampan bersama ponakan. Alhasil Nata sendiri saat ini. Cosplay menjadi babu dadakan. Tampak rumah terlihat bersih sekarang. Bahkan baju kotor pun sudah terjemur rapi di sana.
Saat lingkaran tangan di bawah perut di tambah terpaan hangat nafas di sekitar leher. "Sudah bangun?" yang langsung di angguki Sehun saat itu juga. "Gimana badan sama kepala nya? Masih pusing?"
"Sedikit"
"Kalau gitu, tunggu dulu sebentar bisa? Sembari jagain Yoda, aku mau ke Swalayan terdekat di bawah. Bahan persediaan makanan kamu habis ak—"
"—Aku antar"
🍭🍭🍭
Dan di sinilah ketiga nya berada. Swalayan terdekat dari apartement milik Sehun. Jarak yang ditempuh hanya sepuluh menit, tetapi banyak sekali drama yang terjadi. Rengekan seorang Sehun yang tetap nekat ingin ikut. Bahkan sempat merajuk. Alhasil Nata mengalah, yang kebetulan Yoda sudah bangun, dengan segera ia menyambar kunci mobil di atas meja.
![](https://img.wattpad.com/cover/210563044-288-k948393.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SENA dan Rasa {End}
RomanceSebuah kebetulan yang merujuk pada takdir mungkin? Tentang seseorang yang menahan perasaannya sendiri akibat masa lalu. "Ternyata bukan sifat lo aja yang brengsek tapi... Kelakuan lo juga sama" Start : 12 Januari 2020 End : 23 Juli 2020 ©writtenbyBi...