3

419 60 6
                                    

Sowon mundar-mandir di ruangan kerjanya.
Masalahnya, appa nya sama sekali tidak memberikan bocoran tentang siapa yang diterima dan tidak.

Ditambah lagi ternyata appanya melarang ia mengawasi seleksi. Kemarin mereka sempat berdebat karena appanya mengatakan di telepon bahwa Sowon boleh mengawasi seleksi. Tapi pada akhirnya Sowon kalah debat dan sama sekali tidak tau apa yang terjadi selama seleksi.

"Anda tampak khawatir. Ada apa?" Tanya Dami yang sedang menuangkan teh untuk Sowon.

"Seokjin itu diterima nggak?"

Dami terperanjat kemudian tersenyum. "Anda menyukainya?"

"B-b-b-bukan begitu!"

"Lalu?"

"Entahlah. Aku melihat potensi di dalam dirinya?"

"Mohon maaf, tapi saya juga tidak diberitahu tentang ini."

Sowon menghela nafas kasar.
Sungguh, ia penasaran.
.
.
.
"Eomma, ini apa?" Tanya Suga kepada ibunya sambil menunjukan kartu undangan.

"Eh kamu udah balik kerja, sayang?" Ibunya mencium kedua pipi Suga dengan mesra sementara yang dicium hanya tersenyum tipis.

"Ini apa?" Ulangnya.

"Itu buat kamu. Eomma beliin karena akhir-akhir ini kamu bekerja sangat keras di kantor. Maklum ya CEO perusahan kasur."

"Eomma nggak perlu menyebut perusahaan kasurnya."

"Hehe maaf. Kamu pergi Jumat ya!"

"L-lah terus yang ngurus-"

"Shuuut, itu udah eomma urusin. Pokoknya anak eomma nggak boleh stress, ngerti?"

"Tapi aku nggak ngerasa-"

"Udah eomma beliin, kalo kamu nggak pergi, nggak ngehargain banget."

Suga menghela nafas pasrah lalu tersenyum.

"Iya deh, makasih eomma." Katanya dan mencium kening ibu kesayangannya.
.
.
.
Taehyung berlari-lari kecil ke arah appa nya yang berada di ruang tamu.

"Kamu kayak anak kecil larinya." Kata appanya tanpa sedikit pun menengok ke arah Taehyung.

"Hehe, awet muda dong." Canda Taehyung.

"Napa?" Tanya appanya setelah menyimpan buku yang sedang dibacanya.

"Ini acara apa? Buat aku?" Tanya Taehyung sambil menunjukan kartu undangan yang ia temukan di kasurnya.

"Iyupp."

Taehyung menatap appanya bingung. Tumben ia dibelikan paket liburan 2 minggu di pulau pribadi.

"Emangnya aku ngapain sampe dikasih kado kek gini?"

"Justru itu bukan kado. Itu biar lu pergi atleast dua minggu dari rumah ini." Candaan appa Taehyung membuat Taehyung cemberut.

"Males punya anak alien kayak kamu." Sambungnya.

"Eh, kok jadi ngikutin temen-temen aku manggil alien sih?"

Setelah itu appanya tertawa terbahak-bahak meski nggak lucu. "Canda dong nak. Gapapa, itu ngasih aja, seneng napa? Lagian kamu kerjaannya bulak balik terus mastiin perusahaan mebel kamu, gabakal ilang kok sumpah..."

"Apaansih.. yauda deh makasih Appa ku sayang."

"Najis tae."

"INI ANAK SENDIRI LOH !!!"

"Terus?"

"FIX KETULARAN BANG AGUS JADI MANUSIA KULKAS."

Appanya tae langsung tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan anaknya.

Stardust ✔️ •Bangchin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang