14

326 41 3
                                    

Umji panik.
Terlalu panik.
Suhu Suga melonjak naik.
Awalnya di kutub utara sekarang di gurun sahara.

"Aku nggak bisa ngebiarin dia dirawat disini." Katanya yakin.

Dengan cepat, Umji segera berkemas.
Mulai dari pakaian Suga lalu pakaiannya.

"U-umji-" panggil Suga lemas. Pandangannya buram. Tapi ia tahu betul kalau Umji saat ini sedang rusuh. Insting guys.

Umji yang selesai lebih cepat dari dugaannya sendiri langsung menghampiri Suga dan memegang kening pria itu.
"Astaga, kita masih di sahara." Keluhnya.

Suga yang mendengar itu ingin sekali tertawa, tapi ia tidak memiliki energi untuk itu.
Jadi anggap aja dia ketawa dalam hati.

"Kajja, Suga oppa." Ajak Umji dan membopong Suga lagi.
Kali ini tangannya penuh dengan dua koper miliknya dan Suga.
Emang ya, Umji tuh tipikal strong woman guys.
.
.
.
"AKLKHHHSIDKSLS!!!" Yerin ngerusuh ketika seekor tikus melewati mereka di lorong rumah sakit.
"PFFTT." Taehyung menahan tawanya.

Yerin dengan cepat langsung menatap horror Taehyung.

"Ini kan rumah sakit, kenapa yang keluar tikus sih?!" Gerutu Yerin.

"Daripada yang muncul mayat yer." Canda Taehyung yang berdamage pada Yerin.

"GILA KAMU YA!" Teriak Yerin sambil memukul-mukul Taehyung.

"Aw aw aw sakit yer!! Lagiaan kok kamu kaget ada tikus sih? Makan biawak aja bisa!" Sindir Taehyung.

"Uhm permisi mas, kayaknya biawak jauh lebih bersih daripada tikus nih."

"Hmm bisa jadi."

Mereka kembali hening sebelum akhirnya mendengar suara pintu terbuka di belakang mereka.

Kedua insan itu diam di tempat dan mengawasi sekitar hingga akhirnya Yerin berbisik, "Mau gak, kita kagetin hantunya?"

Taehyung mengangkat alisnya.
Ia tertarik dengan tawaran itu.
Senyumnya mengembang dan mengangguk antusias.

Yerin kini memimpin perjalanan.
Mereka berusaha mencari para hantu bohongan tanpa ketahuan.
Tetapi mereka menemukan yang jauh lebih menarik daripada hantu bohongan.

Sebuah ruangan yang tidak ada di jalur permainan.

"Ini aneh, tadi aku nggak liat ada pintu kesini." Ucap Taehyung bingung.

"Mungkin hidden line? Hidden bonus? Kajja." Ajak Yerin bersemangat lalu membuka pintu secara perlahan.
.
.
.
Ruangan selanjutnya nampak seperti ruang kelas.
Sowon dan Seokjin sedaritadi berdiam diri.

"Hm, kamu khawatir banget ya sama temen-temen kamu?" Seokjin akhirnya bersuara.

Sowon menengok dan mengangguk.
"Aku dibesarin bareng-bareng sama mereka. Aku jadi kakak paling tua kan disini, jadi aku tuh berusaha banget ngejaga mereka."

Seokjin mengangkat salah satu alisnya.
"Tipe overprotektif?"

Sowon terkejut kemudian langsung menggeleng.
"Nggak lah gila. Mereka bisa ngelakuin yang mereka mau asal nggak keluar dari bates aja." Jelas Sowon.

"Ahh aku kira kamu overprotektif!! Muka muka orang galak sih." Canda Seokjin.

"IHH APAAN SIH!!!" Sowon marah akan tetapi tersenyum.

"Aku juga sayang sama adik-adik aku. Sayang banget malah." Seokjin ikut bercerita.

"Kalian lahir barengan juga?"

Stardust ✔️ •Bangchin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang