7

377 56 5
                                    

"Selamat makan semuanya!" kata Sowon padahal yeochin dan bangtan belom duduk.

Hobi mereka berdua memasak, jadi Seokjin dan Sowon benar-benar memasak untuk bangchin.

Unch bucin masak nih ceritanya.

"Ah wangi banget, dari kamar kecium." Puji Jungkook.

"Perut aku ngeraung-raung lho mak." Ucap Sinb.
"Tumben lu mbih, biasanya Una yang ngomong kek gitu." Kata Yuju terheran-heran dengan Sinb.

"Una-ya, secinta itukah kamu pada makanan? Kalau begitu, aku akan membuatmu mencintaiku layaknya kamu mencintai makanan." Perkataan cringe Jungkook membuat semua orang disana menghentikan aktivitasnya.

Hening

Hening

Hening

"YAK JEON JUNGKOOK!" Teriak Eunha yang wajahnya sudah merah itu.

"Jeykey, itu anak orang. Gue harus ngomong berapa kali sih kalo dia. Anak. O.r.a.n.g!" Ucap Seokjin sembari memukul kepada Jungkook dengan baskom sayur.

"Apaan sih bang? Namanya juga usaha. Nggak boleh aku usaha?" Kata Jungkook dramatis.

PTAAAAKK!!

Centong sayur melayang melewati Seokjin dan Jungkook yang sedang tatap-tatapan itu.
Dengan tatapan ngeri, secara perlahan mereka menengok ke arah si pelempar.
Begitu juga dengan yang lain.

"S-sowon-"

Disana,
Sudah berdiri,
Seorang kuntilanak yang siap menerkam Jeon Jungkook.
Ups.
Maap mak hehe.

"Denger ya Jeon Jungkook-" Terdengar suara mengerikan Sowon.

"Asli si Sowon siluman ato gimana-" perkataan Jhope terputus ketika salada melayang ke wajahnya.

"Pssst, jangan ganggu dulu." Bisik Sinb yang kebetulan berada di sebelah Jhope.

"Biarin kita semua makan dulu dan bahas usaha ngejar Jung Eunbi setelah semuanya kenyang. NGGAK BISA LIAT APA, UMJI KU LAPER TAU GAK SIH?!" Mendengar hal itu, semua orang termasuk Suga langsung menengok ke arah gadis yang sedang memegang perutnya itu.

"E-ehh?? -EHHH?! Eonnnn?!?!?" Umji terkejut karena Sowon menyadari kelaparannya.

"YAK! Aku yang pertama kali bilang laper eon!" Teriak Sinb dan bersiap melempar salada yang tadi Sowon lemparkan pada Jhope.

"YAK! SINB-YA JANGAN BERANI KAMU LEMPAR ITU-" teriak Yuju panik.
Namun terlambat.
Sinb telah melemparkan salada itu.
Udah yu Ju, maklumi aja. Udah tau mereka tuh Tom and Jerry, ngapainn sihh dikhawatirin?

Sejak saat itulah, pertarungan ibu-ibu dimulai.

"A- Seokjin, gebetan lu, s-serem ya." Komentar Jungkook.
Sementara itu, Seokjin justru terpana.
"Oi hyung- kenapa lu terpesona kek gitu. Bukannya ini serem?" Tanya Jungkook.
Seokjin menengok ke arah adiknya itu dan tersenyum.
"Kookie, kamu harus liatnya dari sudut pandang yang berbeda dong. Justru dia kayak gini karena sayang sama adik-adiknya kan?"
Jungkook auto kicep.

"Hyung, ini sih menyampaikan sayang dengan cara yang menyeramkan hikkk." 

Pertarungan sengit tetap berlanjut. Para laki-laki yang sebenarnya sangat lapar itu daritadi sudah berusaha untuk meredakan amarah ciwi ciwi ini.

Namun tampaknya mereka menyerah karena kekuatan yeochin sangat luar biasa.

"Gus, gus. Coba elu pake tatepan tajem elu dong. Normalnya orang-orang pada takutkan?" Usul Jhope.

"Tapi masalahnya, mereka normal ato nggak..."  ucap Taehyung pelan.

"Lu kok berlagak kayak normal ajasi elah." Komentar Jungkook.

"Yauda kalem." Kata Suga yang bersedia mengeluarkan jurusnya.

"Semangat bang!" Kata Bangtan dan Suga mengangguk yakin.

"Oi, So-" kalimatnya terputus ketika Kim Sojung menengok ke arahnya dengan aura hitam di belakangnya.

Suga menelan ludahnya karena baru pertama kali ini ia menemukan seseorang seseram itu.
Tapi ia tak mau menyerah.
Sehingga ia memutuskan untuk melanjutkan kalimatnya.

"Oi Sowon, kalo lo nggak berhentiin acara berantem kalian, gabakal ada yang makan." Ucap Suga disertai tatapan menusuknya.

Sementara itu di belakangnya anak bangtan bersorak dalam diam.
"Pasti berhasil."
"Gaada yang bisa ngalahin Suga hyung."
"Kedinginan bang agus sangat berguna di masa kritis seperti ini."
"Aku padamu mas."
"Ayo Sowon, menyerahlah."
"Aku mendukungmu sepenuh hatiku, hyung."

Sayang sekali yah,

"SIAPA ELU BERANI-BERANINYA MOTONG GUE BICARA HAH?! BERANI YA NATEP CEWEK SETAJEM ITU? PANTESAN UMJI GASUKA SAMA ELU." Suara Sowon menggelegar di seluruh penjuru ruangan.
Suga yang awalnya percaya diri kini menciut.

"M-mereka nggak normal." Batin anak bangtan.

"Nggak kanjeng ratu maap, hamba bercanda, silahkan di lanjutkan pertengkarannya." Kata Suga dan mundur dalam hitungan detik.

Anak bangtan hanya bisa menganga tidak percaya.
Kalau sekuat Suga aja nggak bisa, terus siapa yang bisa memberhentikan pertengkaran ini.

Di tengah pertengkaran tiba-tiba Taehyung teringat sesuatu.
"Eh woi, Yerin mana?" Tanyanya penasaran.
Aduh nyariin deh si babang. Xixi.

Ajaibnya, dengan Taehyung mencari Yerin, satu ruangan langsung hening dan Taehyung menjadi pusat perhatian.

Anak bangtan melihat Taehyung dengan tatapan kagum karena mampu menghentikan pertengkaran itu.
"E-eh? Kalian berhenti-"

"Gue disini Tae, kenapaa?" Tanya Yerin di belakang mereka semua.

Mendengar suara imut nan menggemaskan yang terdengar sedang mengunyah itu, semua orang dengan cepat menengok ke sumber suara.
Mereka langsung mendapatkan Yerin sedang duduk manis, memakan kimchi buatan emaknya itu.

"Y-yerin-ah.." Sowon tercengang melihat Yerin, begitu juga dengan yang lain.

"Hum? Aku laper, udah nggak tahan kalo harus ikut berantem dulu. Tadi aku panggil-panggil nggak nyaut, yauda aku makan duluan." Katanya begitu polos.

Taehyung rasanya seperti melihat kilatan bercahaya di dalam diri Yerin. Ia tersenyum dan segera berlari ke sebelah gadis itu.

"Yerin-ah!" Panggilnya.

Yerin yang sedang makan langsung terkejut dan meletakkan sumpitnya.
"Kenapa Tae?" Tanyanya.

Tanpa berpikir seribu kali, Taehyung langsung menggenggam tangan Yerin.

"EHHHH?!?!?!" Teriak semuanya kecuali Yerin.

Otaknya menangkap kejadian itu dengan lama.
Ia harus melihat tangannya dulu kemudian merasakannya, lalu menyadari kalau Taehyung sedang menggenggamnya.

"EEEHHHH?!?!?!" Teriaknya telat.

"K-ke-ke-ke-kenapa????" Wajah Yerin semerah tomat. Astaga. Siapa sih yang nggak? Apalagi yang dihadapan Yerin saat ini adalah seorang Kim Taehyung. Iya. Kim Taehyung. Orang yang Yerin diam-diam sukai meski belum lama bertemu.

Taehyung menatap Yerin yakin lengkap dengan senyuman terbaiknya. Sementara Yerin masih bingung dan sibuk mengatur detak jantungnya.

"Aku suka kamu!"

Hening

Hening

Hening

"APAAAA?!?!?!"

Hear the wind sing
And enjoy our summer time
Thank you for reading 🤗
-Nana

Stardust ✔️ •Bangchin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang