23

300 37 3
                                    

Sinb, Jhope dan Leeteuk berhasil membangunkan para staff dengan cara mengeluarkan biusan mereka semua.

"Astaga, saya benar-benar berterima kasih tuan, nyonya." Kata kepala staff sambil membungkuk berkali-kali sebagai bentuk terima kasihnya.

"Ngga apa, tapi kita harus selamatin semua orang dari pulau ini dan masukin penjahat-penjahat itu ke tempatnya. Apa kalian masih punya kekuatan untuk itu?" Tanya Sinb masih khawatir walaupun para staff sudah terlihat jauh lebih segar dari 10 menit yang lalu.

"Iya, kami sudah jauh lebih baik nyonya." Kata kepala staff setelah memastikan anggotanya.

"Bagus, kita buat strategi dulu karena kita nggak tau mereka ada berapa orang." Usul Jhope dan mereka semua mulai berdiskusi.
-
"Jihye? Halo Jihye?" Kata Umji ketika Jihye akhirnya mengangkat telepon setelah 3 kali diabaikan.

"Ya eon? Maaf tadi lagi berak. Wassup." Tanya di sebrang dengan santai.

"Dengerin gue Jihye, gue butuh lo ke kantor polisi yang deket rumah kita sekarang juga."

"Hah? Ngapain?" Tanya Jihye sembari bersiap-siap keluar rumah.

"Kamu nggak liat berita? Tour agency yang kakak ikutin kebocoran identitas tamu. Sekarang temen-temen eonnie ada di pulau dan mereka bareng sama penjahat yang mungkin nggak mereka tau."

"Hah?? Yauda eon aku udah otw. Nanti disana aku harus gimana?"

"Kamu harus bilang aku salah satu pengunjung yang udah keluar dari pulau. Sisanya aku yang urus. Aku perlu kamu buat ngejelasin situasi awalnya. Aku chat ya." Umji pun menutup telepon kemudian bergegas ke kantor polisi dekat rumahnya.
-
Namjoon terbangun dari tidurnya.
Ia berada di sebuah ruangan entah dimana.
"Gila gue ngapa?" Tanyanya sambil memegang keningnya.

"Halo, Namjoon. Kayaknya kamu udah bangun." Suara lembut seorang perempuan terdengar dari belakangnya.

"Sooja? Lo ngapain?" Tanya Namjoon dan mulai merasakan hawa tidak mengenakkan di sekitarnya.

Sooja hanya tersenyum dan berjalan mendekati Namjoon perlahan.

"Sooja jawab gue. Lo ngapain disini dan sebelum kesini apa yang terjadi ke gue?"

"Kamu pengen tau banget?" Tanya Sooja dan menyentuh lembut tangan Namjoon.

"Mana temen-temen gue? Jawab gue sekarang Sooja!" Teriak Namjoon.

Sooja memegang telinganya lalu tertawa.
"Apa pedulimu, Kim Namjoon? Sekarang kamu harus menghabiskan sisa waktumu disini, bersama ku."
Namjoon langsung bergidik ngeri ketika mendengar perkataan terakhir Sooja.

"Sisa waktu? Maksudnya selamanya gue harus disini?"

"Iyaa!!! Bener banget Kim Namjoon. Tapi selamanya buat kamu tuh kayaknya cuman... setengah jam lagi."
Namjoon membelalakan matanya, tak percaya akan apa yang baru saja ia dengar tadi.

"Lo mau bunuh gue Soo?"

Sooja mengangguk sambil mengeluarkan pisau dari tas secara perlahan.
"Gue salah apa Soo? Karena nggak nerima cinta lo? Sumpah Soo, gue cinta sama lo sebagai adik, nggak lebih. Kenapa lo nggak nganggep gue kayak kakak beneran?"

Stardust ✔️ •Bangchin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang