10

346 50 9
                                    

Akhirnya mereka kembali ke rumah dan ya, Umji yang membawa Suga dengan nyawanya.
Bangchin terkejut ketika mereka pulang dan Suga tak bergerak. Ditambah lagi dengan Umji yang menangis tak henti-henti.

Anak bangtan pun membawa Suga ke kamar dan anak Yeochin membawa Umji ke kamar.
Rumah pun menjadi sepi dalam sekejap.

"Eonnie aku minta maaf tadi ngebentak eonnie." Kata Umji dalam pelukkan Sowon.

Sowon menggelengkan kepalanya, "Gapapa Ji, yang penting sekarang kamu ngerti kalo kamu itu salah, ya kan?"
Umji mengangguk.

"Kalo lu ada masalah, cerita-cerita aja." Kata Yerin dan mengelus punggung Umji.

"Maaf Ji, aku nggak tau kamu sensi banget kalo urusan Suga." Kata Yuju dengan suaranya yang bergetar.
Umji menengok dan menggeleng cepat.
"Nggak nggak eon, aku salah. Suga oppa nggak salah apa-apa tapi aku sensitif banget cuman gara-gara dia dingin gajelas."

"Aish babi kita udah besar."

Babi.
Babi.
Babi.

Satu jitakan mendarat di kepala Sinb. "Dia makhluk tuhan yang indah dan kau bilang babi huhhh?!?!"

"Maafkan hamba bosku." Setelah itu Umji disuruh untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk tidur.
-
-
-
Jam menunjukkan pukul 11 malam.
Semua orang telah tertidur kecuali Umji.
Ia mengendap-ngendap pergi keluar kamarnya, meninggalkan eonnie-eonnie nya yang sedang bergulat dengan mimpi.

Setelah itu ia mengambil air putih dan minum untuk menenangkan diri.
Ketika ia menengok ke arah sofa, alangkah terkejutnya ketika ia melihat Seokjin dan Jungkook tertidur disana dengan TV yang masih menyala.

"Beuh, anak kecil haha." Batin Umji.

Umji langsung teringat masa kecilnya ketika ia tertidur di depan TV dan esok harinya terbangun di kasur. Wah, ajaib sekali.

Setelah meletakkan gelasnya, Umji menghampiri kedua manusia itu dan mematikan TV.
"Aku nggak mungkin mindahin kalian kan?" Gerutu Umji. Ya karena mustahil ya, Umji akhirnya memilih untuk menyelimuti mereka berdua dengan selimut cadangan yang tersedia di dalam lemari.

"Jaljayo." Bisik Umji tapi dari jarak yang jauh jadi tak mungkin tersampaikan hingga alam mimpi mereka berdua.

Kali ini Umji tidak langsung ke kamarnya.
Ia menatap lurus ke lorong menuju kamar bangtan. Dengan langkah sedikit ragu, ia pun berjalan kesana.

Dia menebak-nebak Suga tidur dimana.
Ada 3 pintu, dan tiap pintu nggak ada bedanya!
"Okelah pake insting." Batin Umji.

Akhirnya ia memilih kamar yang tengah.
Dipeganglah gagang pintunya dan ia berusaha untuk tidak membuat suara sama sekali.
Menengok ia ke dalam dan menemukan Namjoon dan Jimin sedang tertidur pulas.

"Yah, salah." Batin Umji dan menutup pintu kembali.

Kali ini hanya ada dua pilihan untuk Umji. Yang kanan atau kiri. Tapi sama sekali nggak ketebak ini.
"Yauda yang kanan soalnya kanan tuh right kan?! kekekeke." Batin Umji.

Dibukalah kamar yang kanan dan ternyataaaa dugaannya memang benar. Suga disana, tertidur dengan pulas sendirian.
"Ah berarti Jhope oppa dan Taehyung oppa di kiri." Batin Umji kemudian membuka pintu kamar Suga lebih lebar.

"Permisi." Ucapnya lalu masuk.

Aw Omuji nackal.
Gadeng bercanda.

Melihat Suga membuat air matanya turun lagi.
Dia menyesal, nggak tau kenapa.
Setelah itu ia duduk di sebelah Suga. Dilantai ya gais.

"Maaf plis maaf, aku nggak maksud kayak gini. Tapi kenapa sih kamu malah ngejar aku? Pasti Sowon eonnie nyuruh kamu tanggung jawab ya udah bikin aku pengen balik."

Sungguh, Umji tak bisa melihat apapun karena matanya penuh dengan bulir bulir minute maid pulpy orange tak berwarna alias air mata.
Ia bahkan tak bisa melihat bahwa saat ini, Suga sedang menatapnya.

SEREM BANGET GAK SIH.
SI BANG AGUS KEK MAYAT IDUP GITU YA.
GA BERSUARA TAPI MATA TERBUKA.
O EM JI.

"Kamu sebenci itu sama aku?" Tanya Suga dengan suara yang serak.

Umji terkejut setengah mati karena Suga terbangun.
"A-a-a-maaf- aku- aku nggak maksud- aku nggak maksud nyelonong gitu aja- a- amaaf!!" Umji panik.

Suga terkekeh. "Orang tadi kamu ngomong permisi kok, bukan nyelonong gitu aja berarti."
Umji membulatkan matanya.
Berarti Suga belum tidur daritadi?!?!

Umji menundukkan kepalanya.
"Maaf."

"Daripada minta maaf terus, mending jawab, tadi aku nanya kan." Suga memberikan tatapan yang sangat lembut. Entah apa yang terjadi pada kulkas berjalan satu ini.

Umji menghela nafas, "Bukannya aku benci kamu..."

"Tapi?"

"Aish aku malu ngomongnya."
Gais, Umji terlalu jujur.

"Aku nggak bakal komentar yang pedes."

Perkataan Suga jelas membuat Umji menengadahkan kepalanya.
"Hah?"

Suga mencoba untuk duduk. "OHok oHOk." Batuknya. Dengan cepat Umji memberikan minum kepada Suga dan berhasil membuat lelaki dingin itu terpana.
Entahlah, mungkin Suga selama ini mengenal Umji sebagai orang yang marah-marah terus.

"Kamu boleh percaya atau nggak, tapi sebenernya aku tertarik sama kamu."

Hening

Hening

Hening

"APA?!" Pekik Umji.
Suga dengan panik langsung mengarahkan jari telunjuknya ke mulutnya.
Umji pun ikut-ikutan menutup mulutnya.
Setelah hening, mereka berdua tertawa.
Aduh gemes.

"Aku nggak ngerti maksudnya gimana." Kata Umji lagi.

"Polos amat si kamu." Kata Suga dan menjitak pelan kepala Umji.

Sementara itu Umji benar-benar tidak tau apa yang terjadi.

"Aku mengejarmu bukan karena si emak nyuruh Ji. Aku yang langsung lari pas denger suara gledek."

"K-kenapa?"

"Kan tadi aku udah bilang. Aku tertarik sama kamu."

Kini wajah Umji menjadi merah. Suga apaa? Tertarik padanya? Yang bener aja?!

"Kalo kamu tertarik, kenapa kamu dingin banget sih anjir?"

"Maaf, aku suka ngetease kamu kayak gitu."

"NYEBEELIINN."

Suga terkekeh.

Tiba-tiba Suga mengulurkan tangannya, membuat Umji terbingung. "Kita baikan ya."
Umji tersenyum. "Iya. Jangan dingin lagi ah."
Sebelum Umji sempat menjabat tangannya, Suga malah menarik tangannya.

"Eh?"

"Kita baikan bukan berarti aku jadi ngomong panjang lebar sama kamu." Katanya.
Umji memutar matanya, "Terserah."
Mereka pun berjabat tangan setelah itu Umji pamit tidur.

"Jangan kabur dari pulau lagi ya." Kata Suga ketika Umji hendak menutup pintu.
Umji terkekeh dan menggeleng. "Gabakal."

Hear the wind sing
And enjoy our summer time
Thank you for reading 🤗
-Nana

Stardust ✔️ •Bangchin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang