"Ternyata lo emang suka ya, sama Sowon?"
DEG.
Jantung Sowon mendadak berlarian.
Orang yang ia kagumi beberapa hari terakhir ini juga mengaguminya? Wah impian menjadi kenyataan."Terus kenapa kalo gue suka?" Tanya Seokjin dingin.
DEG.
Debaran Sowon semakin terdengar ke telinganya.
Ia memang pernah merasakan hal semacam ini dan sayangnya itu dengan Seungcheol.
Tapi ia tidak akan menyangka akan merasakannya dengan Seokjin dan dalam waktu singkat.
Tentu saja ia tak akan menyangka untuk benar-benar tertarik dengan orang yang baru ditemuinya beberapa minggu yang lalu.
Meskipun keadaan hening, jantung Sowon terus berdebar kencang.
Perutnya mendadak sakit, ia mual.
Rasanya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam lambungnya."Berarti lo saingan gue, keparat." Jawab Seungcheol.
"Hum? Ok. Lo emang saingan gue dan kita biarin Sowon milih. Gue nggak punya hak buat maksa dia suka gue balik begitu juga dengan lo. Yang perlu Sowon tau cuman satu, gue suka Kim Sojung dari pertama ketemu. Terserah mau percaya atau nggak, tapi ini kenyataannya."
Semua yang sadar disana terkejut dan tak menyangka kedatangan mereka ke pulau ini akan membuahkan dua pernyataan cinta.
Seungcheol menatap Seokjin sinis lalu kembali ke arah Sowon. "Gimana menurut kamu, So-"
"JANTUNG GUE KENAPA ANJROT." Teriak Sowon yang akhirnya kelepasan.
Ia sedaritadi mengeluh dalam hati karena jantungnya yang berlarian.
Debaran ini lebih dari ketika Seungcheol mewarnai harinya.
Oleh karena itu, ia bingung setengah mati.'Apa yang dimiliki Seokjin hingga aku seperti ini?'
Seungcheol menggigit giginya dan mencengkram tangan Sowon.
"YA! NGAPAIN LO PEGANG-PEGANG."
"JANGAN BILANG LO BENERAN SUKA SAMA SI SEOKIJIN SEOKIJIN INI?!"
"SEOKJIN NAMANYA WOY."
"MASA BODOH, JAWAB PERTANYAAN GUE."
"KALO IYA EMANG KENAPA?!"
PLAAAKKKK
Satu tamparan mendarat di pipi Sowon hingga membuatnya shock.
"Sekali lagi lo bilang lo suka sama Seokjin, gue bakal nampar lo terus-terusan.""GUE EMANG SUKA SEOKJIN, LO MAU MAKSA PERASAAN GUE HAHHH????" Teriak Sowon tanpa takut.
Benar saja. Seungcheol benar-benar menamparnya berkali-kali.
Plaakkk!
Plaakkk!
Plaakkk!"BERHENTI LO KEPARAT." -Seokjin.
"KELEWATAN WOY BERENTI." -Yuju.
"HEH BEDEBAH STOP SEKARANG JUGA." -Taehyung.
"Nggak punya otak ya lo. JANGAN SAKITIN KAKAK GUE, DIA SATU-SATUNYA WOY." -Yerin.
"GUE SUMPAHIN LO MASUK PENJARA SEUMUR IDUP." -Jimin.
Seungcheol tidak menghentikan aktivitasnya dan tamparannya juga tidak melemah. Tapi Sowon tidak merespon atau mengeluarkan suara kesakitan. Hanya benturan tangan dan pipi yang terdengar di ruangan itu.
"SEUNGCHEOL. GUE LAKUIN APAPUN YANG BISA BIKIN LO BERENTI SEKARANG JUGA."
Hening.
Akhirnya Sowon bisa bernafas setelah ditampar berkali-kali."Hmmm menarik. Gue minta lo... bunuh diri di depan gue."
"Keparat."
-
Umji yang berhasil menjelaskan semua yang terjadi padanya pun kini mengikuti polisi menuju pulau Navi.
Tak lupa ia mengajak Jihye karena tak mau sendiri."Umji, kamu nggak perlu ikut padahal." Jelas sang komandan.
"Nggak bisa pak, temen-temen saya disana semua.""Yaudah. Tetap waspada ya."
Beberapa lama kemudian pasukan polisi sampai di pulau.
Mereka langsung pergi ke arah rumah hantu sebelum akhirnya bertemu dengan Sinb, Jhope, Leeteuk dan para staf hotel."Eonnie?!" Teriak Umji dan langsung memeluk kakaknya itu.
Sinb kebingungan dengan pasukan yang Umji bawa tapi masa bodoh, sekarang selamatkan teman-temannya dulu.Jhope dan Leeteuk yang telah menjelaskan kondisi para staf hotel langsung diminta komandan untuk tidak ikut masuk ke dalam.
Kondisi yang kurang fit dapat memperbesar kemungkinan untuk mati. Para staf hotel menuruti perkataan komandan dan segera pergi ke tempat aman dipimpin oleh Leeteuk."Ayo, masuk."
-
"Tuan maaf mengganggu, tapi kita kedatangan tamu." Salah seorang bawahan Seungcheol mengganggu percakapannya dengan Seokjin.
Saat ini Seungcheol sedang menyodorkan senjata api untuk Seungcheol.
"Siapa? Ajak masuk aja. Kita sama-sama melihat Seokijin bunuh diri.""Ekhm, tamunya polisi pak."
Mendengar itu Seungcheol terdiam, tak pernah menyangka akan kedatangan tamu macam ini.
"KOK BISA ADA POLISI?!?!"
"S-saya tidak tahu pak."
"WAKTU KALIAN NGAMBIL DATA PESERTA NGGAK KETAUAN KAN SAMA PIHAK IT TRAVEL AGENCY NYA???" Tanya Seungcheol sambil mengguncangkan badan bawahannya.
"K-kami telah melakukan yang terbaik tuan."
"KALO YANG TERBAIK NGGAK MUNGKIN TAMU KITA SEKARANG POLISI, BODOH."
Bawahannya terdiam, merasa takut.
"Ada berapa orang?"
"Sekitar dua puluh pak. Kita kekurangan jumlah." Jawab bawahannya.
"Ya sudah lu jaga di depan dulu, persiapkan yang lain. Kalau ada yang masuk kabarin langsung dan buka pintu keluar rahasianya buat kabur. Kapal darurat udah aman kan?" Bawahan Seungcheol mengangguk setelah itu pergi keluar dari ruangan untuk menjalankan tugasnya.
Seungcheol mengacak-ngacak rambutnya frustasi sebelum kembali ke arah Sowon.
"Seenggaknya gue mau nyentuh lo sebelum dipenjara." ucapnya dengan muka panik.Mendengar niatan menjijikan Seungcheol membuat semua orang panik termasuk Eunha dan Jungkook meskipun mereka belum sadar sepenuhnya.
"JANGAN BERANI-BERANI LO-" Sebelum Sowon berbicara lebih banyak, mulutnya dibekap dan matanya ditutup.
Ia tak tau apa yang terjadi tapi ia tau saat ini ia dalam bahaya besar.
Seungcheol memegang kaki indah Sowon lembut, ke atas dan ke bawah. Menggelitik Sowon tapi Sowon tak punya syaraf tertawa untuk orang ini.
"MASA BODOH!" Teriak Seungcheol dan hendak mencium Sowon sebelum ia terkapar di lantai.Sowon dan yang lainnya tidak bisa melihat apa yang terjadi.
"GUE BILANG JANGAN MAKSAIN APA YANG DIA GAK MAU DASAR GILA." Teriak Seokjin yang telah terlepas dari ikatannya.
Seungcheol memegang bibirnya yang berdarah karena ulah Seokjin itu.
Dengan amarah, Seungcheol pun membalas Seokjin di area perut."OHOKKK."
"SEOKJIN?!!?" Teriak Sowon panik.
"CEPET LAWAN GUE TANGAN KOSONG LO."
"Gue udah lawan sahabat gue sendiri dan gue menang. Masa lawan musuh kaga menang."
"Gosah belagu lo."
"Lo lebih belagu."
"BERENTI WOI UDAH, GUE GAK MAU ADA YANG MATI." teriak Sowon sambil dengan rusuhnya berusaha melepaskan penutup mata dan talinya.
"Tapi teman-temanmu memang harus mati disini, sayang."
Hening. Semua orang tegang apalagi mereka yang matanya tertutup. Khawatir akan ada serangan mendadak dari orang gila itu. Mereka hanya bisa mengandalkan indera pendengaran mereka.
"Mohon maaf tuan, sepertinya para polisi telah masuk ke dalam." sahut bawahan Seungcheol menginterupsi suasana tegang disana.
Seungcheol terdiam sebentar sebelum berkata, "Yasudah, bunuh mereka semua sekarang."
Hear the wind sing
And enjoy our summer time
Thank you for reading 🤗
-Nana
KAMU SEDANG MEMBACA
Stardust ✔️ •Bangchin•
RomanceMereka dipertemukan secara tidak sengaja kemudian di hari lainnya, mereka tergabung untuk menikmati liburan di pulau pribadi. Waktunya menikmati musim panas dengan jus jeruk ditangan kalian dan membaca beragam cerita dari ketujuh pasangan ini. Kee...