12

308 39 2
                                    

Umji menarik Suga dengan langkah yakin menuju rumah. Pikirannya tertuju pada kotak obat yang ia simpan di meja kamar.
Sementara itu Suga diam-diam tersenyum gemas dengan tingkah pacar masa depannya ini. Ups.
AW AW AW.

Sesampainya di depan rumah Sowon langsung memegang kedua pundak Umji.
"Kamu kema-"
"Eonnie, santai. Koper aku sama bajunya lagi dikeringin sama staf hotel, tadi aku main bentar kesana sama Suga oppa, santai ya, aku ga kemana-mana. Boleh permisi bentar??" Kata Umji lalu segera masuk ke dalam.

Yang lain menatap kedua orang itu bingung.

"Bukannya kemarin mereka berantem?"

"Bukannya Umji gasuka Yoongi?"

"Bukannya Si dingin gasuka Umji?"

"Kemarin Umji mau pulang gegara Bang Agus kan?"

"Kok Umji ngegandeng kulkas?"

"Mereka ada paan sih?!"

Sementara itu anak Bangtan langsung menengok pada Namjoon.
"Apa liat-liat?" Tanya Namjoon ketus dan pergi.

"Beuh susah nih cinta segitiga."
.
.
.
"Ji, kita mau ke spa, kamu mau ikut kagak?" Kata Sowon yang kini berdiri di depan pintu kamar Suga yang terbuka lebar.
Sayang sekali pertanyaannya tidak dijawab oleh Umji karena sedang fokus membicarakan hewan peliharaannya dengan Suga.

Sowon ingin meneriakki Umji bucin tapi masalahnya itu Umji gituloh.
Satu-satunya anak yang ngedengerin omongan dia, yang setia ma dia. Anak yang lain sih gaada akhlak ye jadi gudbye.
BERCANDA.

Suga yang menyadari keberadaan tiang yang nyaris melebihi pintu kamar langsung menghentikan percakapan mereka dan menunjuk ke arah pintu.

"Eh eon, kenapa?" Tanya Umji ringan.

"Bucin lu anjir." Gerutu Sowon.

"Huh?"

"Nggak, gapapa."

"Kenapa eon kesini?"

"Oh gue gaboleh ganggu waktu lu berdua ma bang agus huh?"

"Apaan mak?"-Suga.

"Diem lu anjir."-Sowon.

Umji tertawa melihat percakapan singkat keduanya kemudian berkata, "Nggak eon, aku nggak ikut. Besok ajalah ya."

Sowon melotot, "JADI LU DENGER GUE NGOMONG APA ANJIR?"

"HAHHAHAHAHAHAHAHHA." Suga tertawa puas. Sowon tercengang melihat Suga tertawa selebar itu.

"Aelah lu bagian yang beginian ketawa keras bet kek dentuman apa yah, dentuman raksasa gitu?" Sowon yang berniat ngelawak tapi gagal itu mendapatkan gelengan dari Umji.

"Gabakat eon." Komentar maknae itu.

"Laknat kamu."

"HAHAHHAHHAHAHHAH." Lagi-lagi Suga tertawa sangat puas.
"Ji asli, dia kepentok paan sih ketawanya lebar gitu." Tanya Sowon dan Umji langsung mengangkat kedua bahunya.

"Yaudalah, daripada sakit hati diketawain terus sama manusia dingin, mending gue pergi. Have fun Ji." Kata Sowon dan pergi meninggalkan kedua bucin itu.

"Perasaan aku deh yang harusnya ngomong kek gitu."
.
.
.
"Aaaaahh~ enak banget spa eon. Si Umji harus coba asli." Komentar Eunha di tengah-tengah aktivitas spa mereka.

"Ngomong-ngomong tentang Umji, kamu udah nanya tentang penyakit kamu?" Tanya Sowon.

"Udah. Katanya itu Jatuh cinta." Jawab Eunha.

"Hah? Lu jatuh cinta na? Sama siapa?" Tanya Sinb.

"Gak percayaan banget si lu bangsat." Balas Eunha geram.

"Lho? Berarti bener dong?" Tembak Yerin.

"Eh?"-Eunha.

"EEEEHHHH?!?! EUNHA LU SUKA SIAPA?!" Semua gadis itu langsung bergerak dari posisi tengkurap mereka hingga menyebabkan staf disana ikut terkejut.

"EH ANJIR APAAN NGGAK!!!"
Nggak. Nggak salah ya na.

"BOHONG ANJIR!"-Sinb.

"MUKA LU MERAH BANGSAT." -Yerin.

"SIAPA NA?!" -Sowon.

"Ju ngomong dong Ju."-Sinb.

Namun Yuju tak merespon.
Ternyata anak itu telah mengeksplorasi mimpi sebelum percakapan yeochin dimulai.

"Aelah Ju." -Yerin.
.
.
.
"Lu ngerasa ada yang aneh gak di pulau ini?" Tanya Jimin tiba-tiba pada Seokjin.
Seokjin langsung menengok karena ia merasakan hal yang sama.

"Iya jim. asli. Lu juga?"

Jimin mengangguk yakin.

Mereka pun terdiam begitu saja sambil menatap kolam ikan di depan mereka.
Tanpa ada niatan untuk memberikan makan pada ikan-ikan yang lapar itu, mereka terus saja tenggelam semakin dalam ke pikirannya masing-masing.

"Insting gue bilang kita harus balik." Kata Jimin pelan tapi terdengar Seokjin.

"Ya tapi gimana ya..."

"Si Leeteuk juga ngilang semenjak kemarin nganterin kita."

"Terus aku kira sarapan bakal dibawain makanan dari resto. Tapi ternyata hari ini Eunha yang masak."

"Sama sekali nggak ada staf yang jenguk kita..."

"Lewatin rumah kita juga gaada gitu."

"Tapi si Umji kek nya ketemu staf hotel deh."

"Iya tapi kan dia yang kesana bukan staf yang kesini. Mau nanya ke dia stafnya kek apa?"

"Ayo ajasih, gue kepo."

"Ayo."

Mereka kembali terdiam.
Suara ikan kecipak kecipuk mendominasi pendengaran mereka.
Ikan-ikan itu terus mengode Jimin dan Seokjin untuk memberikan mereka makanan tapi kedua manusia itu sangat tidak peka!
-ikan. 

"Jim, kasi makanan lah kasian." Kata Seokjin pada akhirnya.

"Akhirnya Ya Tuhan." -Ikan.

"Hyung ajalah, males." Balas Jimin.

"Yaudah gausah."

"Bangsat ni manusia." -Ikan.

"Woyyy lu pada lagi ngapain?? Kita mau berenang nih. Yuk ikutt!!" Panggil Namjoon dari jauh.
Kedua pria itu mengumpulkan tenaganya kemudian berdiri.

"Feeling doang kayaknya. Kita udah mahal-mahal kesini, kita harus seneng." Kata Seokjin dan merangkul Jimin.
Jimin hanya bisa tersenyum pahit.
Masalahnya instingnya tak pernah salah sejauh ini.
Tapi mau tidak mau, suka tidak suka, ia harus menikmati liburannya sebelum kembali ke realita normalnya. Yah walau sebenarnya dia bukan orang sibuk sih.

Hear the wind sing
And enjoy our summer time
Thank you for reading 🤗
-Nana

Stardust ✔️ •Bangchin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang