"Faiz!"
Si empunya nama pun menoleh seraya menutup buku yang sendari tadi ia baca. Lelaki itu menggeser duduknya, untuk menjaga jarak terhadap wanita yang memanggil namanya tadi.
"Selalu ucapkan salam ketika bertemu," tegur Faiz, menatap lurus kembali.
Wanita itu tersenyum menampilkan beberapa deretan gigi putihnya, "maaf, aku lupa. Yaudah ulang deh. Assalamualaikum, ustadz Faiz yang terhormat."
Faiz terkekeh, "tidak usah seformal itu juga."
"Serba salah deh." Ujar wanita tersebut dengan nada jengah.
"Ada apa ke sini, Sella? Bukannya sedang ada tadarusan?" Faiz mengalihkan pembicaraan.
Wanita bernama sela tersebut mengelum senyum tipisnya, "sedang halangan," bisik Sella. "Dan aku ke sini ingin bertanya sama kamu, boleh?" Lanjutnya.
"Tanya apa?" Lelaki itu menoleh sekilas lalu menatap lurus kembali.
"Apa pendapat islam tentang poligami?"
Sontak Faiz menoleh dengan cepat, lelaki itu sedikit tersentak ketika Sella bertanya demikian. "Kenapa bertanya seperti itu? Tumben sekali."
"Jawab sajalah."
"Berpoligami dalam islam memang di perbolehkan, tapi haruslah dapat memenuhi beberapa syarat. Salah satunya adalah menjaminkan sebuah keadilan dalam rumah tangganya. Seperti yang di jelaskan dalam al-Quran, surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
(Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.)"
"Dari ayat tersebut bisa diambil hikmah bahwa dalam sebuah pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan. Baik dalam pernikahan monogami maupun poligami. Bukan hanya untuk kebutuhan syahwat saja, atau bukan hanya ingin bertemu dengan jodoh dan menyatu. Namun, tujuan terbesar dalam pernikahan adalah menjadikan dua pasangan menjadi lebih dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala," lanjut Faiz.
"Apa kamu ada niat untuk melakukan poligami?"
Lelaki itu tersentak kaget lagi dan lagi, "ada apa sebenarnya kamu bertanya seperti itu?"
"Aku mencintaimu, Faiz!" Tegas Sella.
Dan itu berhasil membuat mata Faiz membulat, tak pernah terpikir akan sejauh itu oleh Faiz. Mereka hanya sebatas sahabat, tak lebih. Bahkan untuk komunikasi pun jarang--semenjak Faiz lulus dari perkuliahannya.
"Kamu bicara apa Sella?! Aku ini sudah mempunyai istri, kamu hanya sebatas sahabat untukku. Tak lebih."
"Tapi aku mencintaimu, Iz. Sudah lama aku menyimpan semuanya. Masih ada kesempatan kita bersama, berpoligamilah!"
"Tidak! Aku gak mungkin menduakan Syahira."
"Kenapa tidak bisa, Iz? Bukankah kata kamu poligami di perbolehkan jika itu dapat mendekatkan diri kepada Allah? Bimbing aku Faiz, bimbing aku menjadi istri sholiha seperti Syahira."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ning & Gus
RomanceDi dalam mencintai harus ada ke ikhlasan tentunya. Entah itu ikhlas dalam menerima kenyataan yang tak sesuai harapan ataupun ikhlas membiarkan yang di cintai melabuhkan hatinya pada yang lain. Seperti halnya gadis jawa yang lemah lembut ini, ia haru...