BAB 1

19.6K 490 32
                                    

"Love, apa Aaric bilang akan terlambat?" Tanya Peter kepada Anna istrinya.

"Dia hanya bilang akan datang Boo, tapi maaf aku tidak menayakan Aaric akan datang jam berapa." Jawab Anna.

"Tidak masalah Mr Benjamin. Kami tidak keberatan jika harus menunggu sedikit lebih lama lagi." Ucap Rudolf Maxime, kolega Peter yang saat ini sedang makan malam bersama mereka.

Acara makan malam ini sebenarnya lebih kepada acara perjodohan Aaric dengan anak dari Rudolf Maxime yaitu Catherine Maxime dari pada membahas masalah bisnis.

Tak lama Aaric pun datang.
"Maaf saya datang terlambat." Ucapnya lalu berjabat tangan memperkenalkan dirinya dengan Rudolf Maxime, istrinya Mirina Maxime, anaknya Catherine Maxime dan keponakannya yang terlihat gelisah dan terlihat pucat saat ini, Alicia Maxime.

Pandangan Aaric tak pernah lepas dari Alicia semenjak ia datang.

Kemudian setelah perkenalan resmi tersebut, mereka melanjutkan obrolan santai mereka.
Aaric yang merasa obrolan kedua orang tuanya dan Rudolf Maxim menjurus ke arah perjodohan yang Aaric duga ia akan dijodohkan dengan Catherine, maka sebelum itu terucap, dengan lantang Aaric berkata,
"Mom, aku ingin menikah dengannya!"

"Uhuk...uhuk....uhuk..." Alicia tersedak, dengan raut muka cemas, Anna menghampiri Alicia dan membantunya untuk minum untuk meredakan batuknya.

Catherine terlihat sangat marah dan merasa sangat dipermalukan saat itu. Tetapi ayahnya memegang tangannya untuk menyuruhnya diam dan mengontrol emosinya.

"Kau tidak apa-apa sayang?" Tanya Anna kepada Alicia.

"Iya.. saya baik-baik saja Mrs Benjamin." Jawab Alicia lalu memandang Aaric dengan ekspresi takut diwajahnya.

"Sepertinya anakku menyukaimu sayang." Kata Anna terlihat tulus.

"Tapi maaf Mrs Benjamin, keponakan saya sudah mempunyai seorang kekasih." Kata Rudolf terlihat tenang.

"Oh benarkah? Sayang sekali." Ucap Anna kecewa lalu duduk kembali ke kursinya.

Peter tersenyum dan menggenggam jemari Anna lembut. Peter tau Anna lebih menyukai Alicia dibandingkan dengan Catherine.

"Aku tidak perduli. Putuskan hubungan mereka! Dan mulailah merencanakan pernikahan kami!"
"Jika mommy dan daddy ingin melihatku menikah, buatlah ini terjadi!" Kata Aaric angkuh.

"That my boy." Bisik Peter ke telinga Anna dan dihadiahi cubitan diperutnya oleh Anna.

"Sayang, tapi..." Ucapan Anna terpotong oleh Aaric.

"Just do it mom!" Ucapnya dengan menatap Alicia yang saat ini sudah berkeringat dingin.
"Baiklah Ms Alicia Maxim, sebaiknya kita tinggalkan mereka agar mereka bisa membahas tentang pernikahan kita. Dan kita akan menggunakan kesempatan ini untuk..... agar bisa lebih saling mengenal satu sama lain." Ucap Aaric lalu berjalan ke arah Alicia yang sedang terbengong, Aaric menarik pergelangan tangan Alicia agar mengikutinya keluar dari ruangan itu.

"Long time no see Alicia." Bisik Aaric ditelinga Alicia yang membuat Alicia menegang.

-----

Lima tahun yang lalu, saat itu Aaric berusia 23 tahun.

Aaric berdiri ditengah-tengah lapangan kampusnya dengan membawa seikat bunga mawar berwarna merah.

Aaric Revenge ( Tamat Versi Wp )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang