BAB 23

6.1K 338 100
                                    

Keesokan harinya, Anna mengajak Alicia untuk fitting wedding dress di butik milik nenek Aaric yang kini telah diteruskan oleh tantenya yang bernama Rachel.

Anna dan Rachel sangat senang karena Alicia adalah seorang gadis yang penurut. Ketika mereka menyodorkan beberapa gaun pernikahan, Alicia dengan rela dan tanpa dipaksa mau mencoba semuanya untuk mereka.

Ketika Alicia sedang berada di ruang fitting baju, Rachel dan Anna membicarakan dirinya dan Aaric.

"Aku tidak menyangka Aaric-ku akan segera menikah." Ucap Rachel kepada Anna. Rachel merasa terharu, pasalnya Anna dan dirinya sudah lelah memaksanya untuk menikah tetapi selalu diabaikan oleh Aaric.
"Dan aku berbahagia untukmu Anna, karena pilihan Aaric memang yang terbaik." Lanjut Rachel.

"Kau benar Rachel, aku sudah sangat putus asa. Melihat umurku saat ini, aku kira aku tidak akan pernah menyaksikan anakku akan menikah. Tapi untunglah itu tidak terjadi. Aaric akan segera menikah dengan wanita yang baik. Alicia memang yang terbaik." Ucap Anna membanggakan Alicia.

Setelah mencoba gaun untuk yang kesekian kalinya, Alicia tampak kelelahan.

"Oh... maaf sayang, kami membuatmu lelah bukan?"
"Kau jangan khawatir, gaun ini adalah yang terakhir." Ucap Rachel.

"Tidak masalah bibi, gaun-gaunnya sangat indah. Aku sangat beruntung bisa mencoba semuanya." Ucap Alicia terdengar tulus.

Rachel dan Anna saling berpandangan lalu tersenyum. Ya, Rachel mengerti sekarang seperti apa Alicia yang sebenarnya. Alicia memang gadis yang baik, sopan dan terlihat sangat menjaga perasaan orang lain.

"Terima kasih sayang, kau terlalu banyak memuji." Jawab Rachel.
"Pegawaiku sudah mengambil fotomu dengan semua gaun yang sudah kau coba. Aku akan melihatnya dan akan memilihkan yang paling sesuai untukmu. Fotonya akan ku kirimkan kepadamu nanti. Bisa aku minta nomor ponselmu?" Ucap Rachel sambil menyodorkan ponselnya.

"Baik bibi." Alicia mengambil ponsel Rachel kemudian memasukkan nomornya.
"Sudah aku masukkan." Ucapnya kemudian menyerahkan kembali ponsel Rachel.

"Terima kasih sayang." Kata Rachel.

"Sama-sama bibi." Jawab Alicia.

"Ah ya, baju Aaric sudah jadi. Bisakah kau sekalian membawanya?" Tanya Rachel pada Anna.

"Tentu saja." Jawab Anna.
"Baiklah Alicia, sebelum pulang bagaimana kalau kita makan siang terlebih dahulu. Rachel kau mau ikut?"

"Maaf Anna, aku sedang menunggu seorang pelanggan. Mungkin lain kali." Jawab Rachel terlihat kecewa.

"Baiklah Rachel, selamat bekerja." Ucap Anna.

"Kami pergi dulu bibi Rachel." Pamit Alicia.

"Ya, sampai jumpa." Jawab Rachel.

-----

"Alicia, kau terlihat murung sayang. Apa yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Anna saat mereka menunggu menu makan siang mereka datang.

"Tidak ada mommy, aku baik-baik saja." Jawab Alicia.

"Taukah kau, kau buruk saat berbohong. Ha ha ha." Ucap Anna kemudian tertawa.

Alicia tersentak. Sejelas itukah perasaannya terlihat diwajahnya?
"Maaf!" Ucapnya kemudian sambil menunduk.

"Apa kau terpaksa menerima pernikahan ini? Apa Aaric memaksamu?" Tanya Anna to the point.

Alicia mendongak menatap Anna. Apa ia seharusnya menceritakannya kepada Anna? Tapi bagaimana jika Anna tidak bisa berbuat sesuatu untuk membantunya dan malah membuat Aaric marah dan melakukan semua ancamannya?

Aaric Revenge ( Tamat Versi Wp )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang