BAB 30

6.7K 319 87
                                    

Seperti sudah menjadi kebiasaan, setelah Aaric selesai berpakaian, Aaric menunggu Alicia untuk memasangkan dasinya.

"Sudah." Ucap Alicia setelah ia selesai merapikan dasi dileher Aaric.

Aaric merengkuh pinggang Alicia dan tidak mau melepaskannya sebelum Alicia menciumnya.

"Aaric lepas! Kau bisa terlambat!"

"Jika aku terlambat itu berarti karena kau!"

"Bagaimana bisa karena aku?" Protes Alicia.

"Dasar cerewet! Cepat lakukan!" Kesal Aaric.

Alicia tersenyum lalu kakinya berjinjit dan mengalungkan lengannya ke leher Aaric kemudian menciumnya.

"Cup." Alicia mengecup bibir Aaric lalu menjauhkan bibirnya tetapi ia tidak merubah posisi tubuhnya.
"Sudah." Ucapnya sambil menahan tawa.

Aaric menatap kesal pada Alicia.
"Kau membuatku kesal!"

"Ha ha ha, itu jelas terlihat dari wajah anda tuan!" Ucap Alicia. Setelah tawanya reda, Alicia mendekatkan bibirnya kembali ke bibir Aaric. Dengan tatapan menggoda, Alicia menggigit bibir bawah Aaric dan menariknya perlahan. Entah apa yang dipikirkan Alicia sehingga ia berani melakukannya.

Sorot mata Aaric langsung berubah dan Alicia menyesali perbuatannya setelah itu.

"Aaaaaaa." Teriak Alicia.

Aaric menggendong Alicia dan melemparnya ke ranjang. Dengan gerakan cepat, ia sudah berhasil melepas pakaian Alicia.

"Aaric!" Ucap Alicia dengan mata melotot.
"Tidak! Kita baru saja selesai melakukannya!" Protes Alicia dengan menarik tubuhnya ke belakang.

Aaric menarik kaki Alicia hingga ia berada di posisinya semula.

"Aku hanya bercanda!"
"Aaric maafkan aku!"
"Aku tidak akan mengulanginya lagi, please!" Pinta Alicia dengan memelas.

Tapi Aaric tidak perduli. Aaric menyeringai dan melepas pakaiannya sendiri yang sudah rapi dan melemparnya kesembarang arah.

"Aaric sungguh kau membuatku menyesal karena telah melakukannya!" Alicia berusaha menahan dada Aaric yang kini telah menindihnya.

Aaric mencengkeram pergelangan tangan Alicia, menyatukannya kemudian menariknya ke atas kepalanya dan menahannya dengan menggunakan tangan kirinya.

"Ha ha ha, tapi aku menyukainya sayang."

Wajah Alicia memerah mendengar Aaric memanggilnya sayang untuk pertama kalinya.

"Ah.....Aaric!" Desahan Alicia mulai terdengar saat jemari tangan kanan Aaric meremas dan kemudian menggoda ujung payudara Alicia dengan menggunakan lidahnya.

"Ini hukuman untukmu gadis nakal!" Ucap Aaric lalu mencium bibir Alicia sebelum protes keluar dari mulutnya.

-----

Aaric sudah mandi, tetapi ia hanya menggunakan baju rumahan dan merebahkan dirinya di samping Alicia yang masih terbaring telanjang dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Bolehkah aku tidak ikut ke kantor? Pagi ini aku sangat lelah." Ucap Alicia dengan mata terpejam setelah merasakan ada gerakan diranjang  yang menandakan kehadiran Aaric yang berbaring disampingnya.

"Tentu saja, aku akan dengan senang hati jika aku juga libur hari ini dan manghabiskan waktu bersamamu berdua diapartemen Alicia." Jawab Aaric dengan menciumi wajah Alicia.

Mata Alicia terbelalak. Tinggal di dalam apartemen berdua dengan Aaric tidak akan membuat lelahnya hilang. Yang ada Aaric akan membuatnya kelelahan dan tidak akan bisa bangun setelahnya. Sungguh Alicia harus meminum sesuatu untuk mengimbangi nafsu Aaric yang tidak ada habisnya ini.

Aaric Revenge ( Tamat Versi Wp )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang