BAB 26

6.5K 348 93
                                    

Acara makan malam mereka dibatalkan setelah pihak rumah sakit berhasil menghubungi Diana untuk menyampaikan kabar bahwa Nicholas sudah siuman dari komanya.

Pada saat itu juga mereka langsung menuju ke rumah sakit tak terkecuali dengan Aaric dan Alicia.

Aaric melirik Alicia yang kini duduk disampingnya dikursi penumpang bagian belakang dengan jari saling bertaut yang ia tempelkan ke dadanya dan tak berhenti menggigiti bibir bawahnya. Alicia terlihat bahagia tetapi juga merasakan cemas dihatinya.

Kemudian Aaric memilih menatap pemandangan jalanan lewat kaca jendela di sampingnya. Ia tenggelam dalam lamunannya sendiri. Aaric merasa resah. Bagi Aaric, sadarnya Nicholas bisa merubah segalanya. Aaric tau Nicholas akan melakukan apapun untuk memisahkan dirinya dengan Alicia.  Dan yang membuat Aaric cemas adalah saat ini Alicia masih belum mencintainya. Dengan adanya Nicholas, Aaric takut ia tidak akan bisa mempertahankan Alicia agar mau tetap berada disisinya.

-----

Suasana kamar VVIP 1 mendadak di penuhi orang. Semuanya ingin melihat keadaan Nicholas.

Nicholas sendiri menahan amarahnya sejak melihat kehadiran Aaric yang masuk paling akhir bersama dengan Alicia.

Setelah melihat papanya kelelahan, Nicholas meminta kedua orang tuanya dan yang lainnya pulang kecuali Alicia dan Aaric karena Nicholas masih ingin berbicara dengan mereka.

"Alicia." Panggil Nicholas begitu hanya tinggal mereka bertiga. Nicholas mengulurkan tangannya dan disambut oleh Alicia. Alicia mendekat ke arah Nicholas, menggapai tangannya, kemudian duduk di kursi disamping brangkarnya.
"Aku tahu pernikahan ini bukan atas kemauanmu sendiri. Aku tau kau melakukannya karena terpaksa. Aku sudah tau semuanya Alicia dengan cara apa laki-laki brengsek itu mengancammu. Kau tidak perlu takut lagi dan khawatir pada perusahaan. Ada aku sekarang yang akan mengurus perusahaan papa setelah aku keluar dari rumah sakit ini."
"Kau bisa membatalkan pernikahanmu dengannya sekarang juga. Aku akan menyewa pengacara terbaik untuk membantu mengurus semuanya untukmu." Ucap Nicholas dengan melirik ke arah Aaric.

Aaric mengencangkan rahangnya dan menatap tajam Nicholas karena marah.

Alicia menunduk lalu memejamkan matanya. Saat ini Alicia benar-benar bingung harus menjawab apa.

"Alicia, tinggalkan kami!" Perintah Aaric membuat Alicia tersentak.

Alicia menatap Aaric dan Nicholas bergantian karena merasa cemas. Bagaimanapun juga kondisi Nicholas masih lemah. Alicia tidak ingin Aaric berbuat sesuatu yang akan memperburuk kondisi Nicholas saat ini.

"Aku tidak akan melakukan apapun Alicia. Kau bisa memegang kata-kataku!" Ucap Aaric menyakinkan Alicia.

Nicholas mengangguk pada Alicia untuk membuat Alicia mau menuruti perintah Aaric. Karena sebenarnya, Nicholas juga ingin berbicara empat mata dengan Aaric.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menunggu diluar." Ucap Alicia kemudian berdiri dari kursinya dan meninggalkan mereka berdua.

"Ceraikan Alicia!" Pinta Nicholas.

"Tidak akan."

"Apa maumu sebenarnya brengsek? Tidak puaskah kau menyakitinya lima tahun yang lalu?" Ucap Nicholas dengan mata melotot karena amarah yang siap meledak.

Aaric terkejut mendengarnya.
"Kau sudah tau dan kau hanya diam saja?" Tanya Aaric tidak percaya.
"Wow, kau seorang kakak yang luar biasa." Ejek Aaric.

Nicholas mengetatkan rahangnya dan mengalihkan penglihatannya dari Aaric.

Aaric berjalan mendekat kearah Nicholas.
"Kau mengetahui siapa yang memperkosa adikmu lima tahun yang lalu dan kau tidak melaporkan pelakunya kepada polisi atau berbuat sesuatu untuknya?"
"Atau jauh dilubuk hatimu kau merasa takut dan bersalah karena sebenarnya semua ini bermula akibat dari ulahmu sendiri."

Aaric Revenge ( Tamat Versi Wp )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang