BAB 12

6.3K 315 70
                                    

Sudah beberapa hari ini Alicia tidur dirumah sakit untuk menemani Albert. Alicia sudah terlalu lelah untuk menangisi kejadian ini. Ia hanya bisa berharap semoga keajaiban akan terjadi pada Albert dan Nicholas yang saat ini masih terbaring dalam keadaan koma.

Alicia membaringkan dirinya disofa kamar rawat inap VVIP Albert untuk mengistirahatkan tubuh dan fikirannya sejenak.

"Alicia..."
"Alicia..."

Alicia terbangun dari tidurnya. Samar-samar ia mendengar seseorang memanggil namanya. Alicia memilih mengabaikannya lalu menggeliatkan tubuhnya diatas sofa yang ia tiduri, kemudian memejamkan matanya kembali.

"Alicia..."

Mata Alicia terbuka sempurna, lalu menoleh ke arah Albert yang terbaring di atas brangkarnya.

"Papa!" Ucap Alicia kemudian bergegas mendekati Albert.
"Papa, papa sudah sadar." Ucap Alicia terlihat sangat bahagia dan lega secara bersamaan.
Alicia memencet tombol di dekat brangkar untuk memanggil perawat jaga.

"Alicia." Panggil Albert lirih.

"Iya papa, Alicia disini."

Tok tok tok. Bunyi suara pintu diketuk dan masuklah seorang perawat jaga kemudian menghampiri mereka.
"Permisi Ms. Maxime. Ada yang bisa saya bantu."

"Papa saya sudah sadar suster, tolong periksa kondisi papa saya!" Pinta Alicia.

"Baik Ms. Maxime, tolong tunggu sebentar, saya akan segera memanggilkan dokter." Kata perawat itu kemudian pergi keluar untuk memanggil dokter.

"Papa, Alicia sudah disini. Maafkan Alicia papa." Ucap Alicia sambil menangis.

"Alicia.... papa.... senang....kau.... pulang. Papa..... rela jika harus..... seperti ini.... agar..... bisa membuatmu pulang.... ke New York." Ucap Albert dengan lemah dan terbata.

"Jangan berbicara seperti itu papa. Jangan membuat Alicia semakin merasa lebih bersalah lagi. Jika Alicia pulang lebih awal mungkin papa tidak akan mengalami ini semua. Maafkan Alicia papa, maaf karena Alicia egois!" Ucap Alicia

"Alicia... anakku, ini....bukan kesalahanmu. Jangan menyalahkan..... dirimu Alicia." Kemudian Albert tersenyum lemah kepada Alicia untuk menenangkannya.

"Papa, jangan terlalu banyak bicara dulu. Istirahatlah papa!" Pinta Alicia karena khawatir.

"Papa....baik.....baik saja."
"Bagaimana.... dengan Nicholas?" Tanya Albert kemudian.

Alicia menatap Albert dengan cemas. Alicia tidak tau harus menyampaikan berita ini atau tidak. Alicia takut jika Albert mendengar keadaan Nicholas yang sampai saat ini masih koma karena mengalami benturan keras dibagian kepala akan mempengaruhi kondisi kesehatan Albert saat ini.

Bunyi suara pintu diketuk lagi-lagi terdengar.
"Selamat siang, hallo Mr. Maxime, anda sudah sadar rupanya. Bisa ceritakan kepada saya apa yang anda rasakan saat ini?" Tanya dokter laki-laki setengah baya itu yang tiba-tiba masuk menginterupsi percakapan antara Albert dan Alicia. Untuk sesaat Alicia merasa lega.

"Aku... tidak bisa... menggerakkan....seluruh... tubuhku." Jawab Albert.

Dokter itu kemudian melakukan prosedur pemeriksaan kepada Albert dan mendapati Albert mengalami kelumpuhan total. Dan ada beberapa organ dalam Albert mengalami kerusakan yang mengakibatkan tidak berfungsi sebagaimana yang seharusnya. Kedepannya Albert tidak akan bisa sembuh, dan ia hanya bisa berbaring saja di ranjang. Setelah memeriksa Albert, dokter itu meminta Alicia keluar bersamanya untuk membahas tentang apa yang terjadi pada tubuh Albert akibat dari kecelakaan itu.

Alicia menangis sejadinya. Ia tidak sanggup mendengar ini semua. Dokter itu menenangkannya dan menawarkan diri membantu Alicia untuk menyampaikannya kepada Albert. Alicia mengangguk setuju karena ia merasa tidak akan mampu untuk melakukannya sendiri.

Aaric Revenge ( Tamat Versi Wp )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang