Nicholas sudah sadar sejak beberapa jam yang lalu. Setelah melewati rangkaian pemeriksaan, kondisi Nicholas dinyatakan stabil tanpa adanya kerusakan otak yang ditakuti akibat dari kecelakaan dan koma panjang yang ia alami.
Nicholas sedang memejamkan matanya saat seorang perawat wanita memasuki kamar VVIP tempatnya terbaring.
"Permisi Mr. Maxime, maaf kami sudah berusaha tetapi keluarga anda masih belum bisa kami hubungi. Kami sudah berulang kali menelepon ibu dan adik anda, tetapi tidak ada jawaban dari mereka."
"Mungkin mereka masih sibuk karena acara pernikahan adik anda masih belum selesai. Tapi anda tidak perlu khawatir, kami akan terus berusaha menghubungi mereka." Ucap perawat wanita itu."Adik? Adikku ada disini?"
"Menikah? Alicia menikah? Dengan siapa?" Nicholas terlihat syok. Nicholas menghitung awal kedatangan Alicia ke New York dan jika itu dihitung dari tanggal kecelakaannya, ini masih kurang dari dua bulan."Tidak mungkin Alicia menikah dengan orang yang baru dijumpainya di New York ini."
"Apa Alicia memiliki kekasih di Jerman lalu karena aku dan papa kecelakaan sehingga Alicia memutuskan menikah disini?"
"Tapi siapa laki-laki itu? Alicia tidak pernah mengenalkannya kepada kami." Pikirnya."Oh, jadi anda tidak tau? Yah, memang kami dengar mereka merencanakan pernikahan ini dengan waktu yang sangat singkat. Mungin karena anda sedang koma jadi anda tidak mengetahui kabar tersebut. Tapi anda bisa menontonnya ditelevisi. Banyak media yang menyiarkan pernikahan mereka di televisi secara langsung. Wah, adik ada memang beruntung dapat menikah dengan keturunan pengusaha terkenal seperti mereka. Adik anda membuat kami semua merasa iri." Ucap perawat itu sambil membenarkan selang infus Nicholas yang tidak menetes.
"Bisakah anda menyalakan televisinya?" Pinta Nicholas karena penasaran.
"Tentu saja. Mereka menayangkannya dimana-mana. Pernikahannya sangat megah dan indah. Setiap wanita pasti sangat menginginkannya." Ucap perawat wanita itu lalu mengambil remot dan menekan tombol power untuk menghidupkan televisinya.
Dan benar saja, begitu layar televisi menyala, layar itu langsung menampilkan acara pernikahan mereka. Dan saat Nicholas membaca judul berita pada bagian bawah layar, judul itu langsung membuat Nicholas kaget dan marah.
"Pernikahan spektakuler tahun ini antara Alicia Maxime dan Aaric Benjamin. Akhirnya persaingan antara dua perusahaan besar berakhir. Dua keluarga pengusaha besar di America Serikat kini telah bersatu." Itulah tulisan yang tertera disana.
Nicholas membuka selimutnya lalu hendak turun dari brangkar, tetapi perawat wanita itu menahannya.
"Tuan, anda masih perlu banyak beristirahat!"
"Lepaskan aku!"
"Tuan, anda membutuhkan terapi untuk bisa berjalan lagi. Ada tidak bisa turun dari brangkar sekarang!"
"Apa maksudmu? Kakiku tidak lumpuh, lihatlah aku bisa menggerakkanya!"
"Tentu saja anda tidak lumpuh. Apa dokter belum menjelaskannya kepada anda?"
Nicholas menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Baiklah akan saya jelaskan sedikit. Karena anda mengalami koma dalam jangka waktu yang panjang, itu membuat syaraf dan otot pada tubuh anda menjadi lemah, termasuk pada bagian kaki anda. Anda memerlukan terapi untuk merangsang syaraf dan otot di kaki anda agar bisa bekerja kembali sebagaimana mestinya."
Nafas Nicholas menderu, ia mengerang karena frustasi. Disaat-saat seperti ini, ada saja yang menghambatnya untuk mencegah pernikahan itu. Nicholas mengingat seseorang, lalu meminjam ponsel perawat wanita itu untuk menghubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aaric Revenge ( Tamat Versi Wp )
RomantikSequel dari Marrying Mr Arrogant. Bisa dibaca terpisah. Cerita ini mengandung kekerasan seksual dan kata-kata kasar. Jadi yang gak suka sebaiknya jangan baca ya!😉 *** Alicia Watson, merasa takdir hidupnya sangatlah tidak adil untuk ia jalani. Ia di...