Bonus! Bonus!
Baik hati kan aku?"
Up lagi nih 3 hari berturut-turut biar kalian seneng.Gimana? Masih mau lagi? Vote dan spam comment 100 besok up lagi. Kalo target gak tercapai pas longgar baru up lagi ya!😂 Jangan nagih up cepet-cepet loh kalo target gak kecapai😆
Happy reading everyone😘😘😘
*****
"Tinggalkan itu didalam tempat sampah!"
Alicia merasa sangat kesal kali ini. Aaric memang gila dan benar-benar keterlaluan. Selalu semena-mena terhadap dirinya. Tapi Alicia bisa apa selain menuruti permintaan Aaric padanya.
"Kau terlihat kesal, apa kau mau melawanku?" Ucap Aaric yang terdengar sangat menyebalkan di telinga Alicia. Lalu Aaric memberi perintah dengan menggerakkan bola matanya kearah tas Alicia dan kemudian menggerakkan bola matanya ke arah kotak sampah setelahnya.
Alicia mengerang frustasi tetapi ia tetap menurutinya. Alicia mengambil pakaian dalamnya dari dalam tasnya dan dengan kasar meleparnya ke kotak sampah yang berada di dekat meja kerja Aaric.
"Bagus, sekarang ayo kita berangkat!" Ucap Aaric kemudian berdiri dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Alicia dibelakangnya.
Alicia menunduk melihat dadanya yang kini tanpa memakai bra. Untung saja bajunya longgar, pikir Alicia. Kemudian Alicia melipat tangannya seperti orang yang sedang kedinginan dengan memegang kedua lengannya untuk menutupi dadanya kemudian mengikuti Aaric masuk kedalam lift.
-----
"Kau bilang kita akan ke restoran Italia, tapi mengapa kita berhenti disini?" Tanya Alicia terlihat ingin menangis.
"Aku berubah pikiran, kita akan makan disini, dipinggir pantai." Ucap Aaric tanpa rasa bersalah.
Bagaimana Alicia tidak ingin menangis. Bayangkan saja, Angin pantai berhembus sangat kencang dan Alicia memakai dress longgar tanpa memakai pakaian dalamnya, tentu saja itu membuat Alicia harus berjuang mati-matian agar dress bagian atas dan bawahnya tidak tersingkap oleh angin.
Dengan susah payah akhirnya Alicia berhasil menyusul Aaric di restoran terbuka di pinggir pantai yang menyajikan berbagai macam aneka makanan laut. Aaric memesan beberapa macam menu seafood yang menjadi andalan direstoran tersebut. Sedangkan Alicia hanya terdiam dengan raut muka masam bahkan hingga hidangan yang Aaric pesan datang, Alicia tidak menyentuhnya sama sekali.
"Kau tidak lapar?" Tanya Aaric.
Alicia memilih mengabaikannya. Alicia benar-benar marah pada Aaric saat ini. Bahkan ia tidak perduli jika nanti Aaric akan menghukumnya setibanya ia di apartemen milik Aaric.
"Aku tidak suka diabaikan Alicia! Dan kau sudah membuatku marah berkali-kali hari ini. Hukuman apa kira-kira yang pantas aku berikan padamu?" Ucapan Aaric kali ini menggoyahkan keteguhan Alicia untuk mengabaikan Aaric hari ini. Alicia mengambil beberapa udang dan meletakkannya dipiringnya. Ia hanya memaikannya dipiringnya tan berniat memakannya karena nafsu makannya sudah hilang.
"Makan dengan benar, atau aku perlu menyuapimu dengan caraku Alicia!"
Tiba-tiba saja Alicia membanting garpu dan pisaunya kemudian menggebrak meja hingga membuat Aaric terkaget karena tidak menyangka Alicia berani melakukan itu dihadapannya.
"Kau sungguh keterlaluan Aaric. Aku sudah muak dengan semua ini. Dan aku sangat sangat sangat membencimu." Ucap Alicia dengan berteriak kemudian berlari meninggalkan Aaric begitu saja.
Aaric menghela nafasnya lalu membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar seratus dolar kemudian menaruhnya dibawah piring dan berlari mengejar Alicia setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aaric Revenge ( Tamat Versi Wp )
RomanceSequel dari Marrying Mr Arrogant. Bisa dibaca terpisah. Cerita ini mengandung kekerasan seksual dan kata-kata kasar. Jadi yang gak suka sebaiknya jangan baca ya!😉 *** Alicia Watson, merasa takdir hidupnya sangatlah tidak adil untuk ia jalani. Ia di...