03

982 70 6
                                        

...
Eunha dan yuju sedang berlatih Vocal diruang Vocal

"Eunha-yaa.."

"Hn?"

"Semalam darimana?"

"Hm.. oh aku ada keperluan mendesak"

"Keperluan mendesak?"

"Hm yaa"
"Bagaimana cara menyanyikan bait ini?"
Sebelum yuju bertanya lebih, eunha segera mengalihkan pembicaraannya.

"Hmm.. eunha-ya kamu tidak memakai kalungmu?" Tanpa sengaja Yuju melihat kearah leher eunha dan tidak menemukan kalung yang sering dipakai eunha, setahunya eunha tidak pernah melepas kalungnya itu.

"Aku pakek kok" kata eunha sambil ingin menyentuh kalungnya
"Loh?! Dimana kalungnya? Kata eunha panik sambil meraba-raba lehernya kalung itu tidak lagi tersemat dilehernya.
Kalung itu adalah kalung peninggalan satu-satunya dari keluarganya.

"Coba kamu ingat apa kamu pernah melepasnya?" Yuju mencoba untuk menenangkan eunha yang mulai gelisah

"Kamu kan tau aku tidak pernah melepas kalung itu"

"Atau kamu tidak sengaja menjatuhkannya?"

Eunha mulai berpikir,kalung itu masih ada kemaring kenapa bisa hilang begitu saja. Jika kalung itu jatuh, itu bisa jatuh dimana saja jadi ia harus mencari jalan yang pernah ia lalui kemarin.

"Yuju.. aku akan pergi mencari kalungku dulu" kata eunha sambil beranjak keluar dari ruangan

"Mau ku bantu?" Seru yuju

"Tidak usah. Kamu latihan dulu, nanti aku menyusul" kata eunha yang sudah keluar, tidak lama kemudian kepala eunha kembali muncul di depan pintu
"Yuju-ah bantu aku.." eunha memelas dengan mata yang berkaca-kaca sangat terlihat imut

"Aku tau.. aku akan mencari alasan untukmu pada pelatih"
"Semoga kalungmu ketemu" tambah yuju

"Terimakasih beibe dan aku mendoakanmu juga semoga buta arahmu lah yang hilang" seru eunha yang menghilang tidak terlihat lagi diruangan itu

Yuju yang mendengar itu hanya mencebik kesal pada eunha..

Ditengah perjalanan mencari kalungnya.
'astaga, astaga, astaga... Ayo ingat tempat apa saja yang kulalui kemaring' pikir eunha dalam hati sambil berjalan dan melihat setiap sudut jalan yang ia lewati.

Setelah berpikir panjang, eunha tersadar dan segera menghentikan jalannya
"Tunggu! Kemaringkan.. aku ke acara show, terus langsung kerumah tua untuk menemui eunbyul, Victor dan Sam setelah itu aku pulang" eunha terlihat tengah berbicara sendiri dengan mengangkat jari telunjuknya kedagu dan mengetuk-ngetuk nya

"Jika aku menjatuhkannya dirumah itu, mungkin yang lain pasti memberitahuku dan sekarang tidak akan jadi masalah. Tapi jika kalung ku jatuh di acara Tv kemaring, kemungkinan kecil aku bisa mendapatkan kalungku kembali"

"Bagaimana ini?" Eunha mondar-mandir di depan lift saat ia memikirkan keadaan kalungnya
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Astaga.. kenapa sih aku sangat ceroboh" kata eunha sambil merutuki dirinya sendiri

Eunha kemudian menjentikkan jarinya setelah mendapatkan ide
"Aku harus kesana mencarinya, kalung itu adalah peninggalan ayah dan ibu"

Pada saat eunha ingin menekan tombol lift ia berpapasan dengan anggota BTS yang ingin keluar dari lift. Dan pada saat itu mata eunha langsung tertuju pada mata junkook yang berada di depannya, untuk beberapa saat mereka terdiam membisu sambil menyelami keindahan mata masing-masing, tidak ada yang dapat menebak apa yang mereka rasakan. Eunha yang tersadar duluan segera menunduk saat melihat mereka keluar dari lift sedangkan jungkook segera berdehem kecil. Setelah melihat anggota BTS keluar dari lift eunha dengan gugup melangkah masuk kedalam lift jika tidak ada suara yang mengintrupsi

My life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang