07

825 56 0
                                    

...

Di sinilah mereka, di apartemen baru gfreand.

Di dalam kamar terdengar suara eunha tengah berbicara dengan seseorang.

"Bagaimana dengan keadaan kakaku?"

"Kakakmu baik-baik saja, kita hanya menunggu dia sadar"

"Hn, kabari aku jika terjadi sesuatu"

"Baiklah"

Sementara anggota yang lain masih membereskan barang-barang nya, eunha keluar diam-diam dari apartemen tidak lupa dengan penyamarannya yang melekat pas di tubuhnya.

Eunha sedang berjalan-jalan di taman kota yang agak dekat dengan apartemennya disana eunha bisa melihat satu keluarga yang sedang bersendau gurau, dimana ayahnya terlihat bermain dengan putra putrinya sedangkan ibunya sedang memarahi mereka karena sering menjahili ibunya yang menyiapkan makanan untuk mereka. Eunha yang melihat itu merasa iri. Eunha dan keluarga nya juga pernah seperti itu, tapi itu dulu.. sebelum kejadian itu menimpa keluarganya.

"Hah.." terdengar eunha menghela nafas lelah, jika mengingat kakaknya belum juga bangun dari tidur panjangnya.

Sebelum eunha mulai melangkah, terlihat salah satu anak yang ia perkirakan berumur 5 tahun dari keluarga yang eunha lihat tadi tengah berlarian mengejar bola yang menggelinding menuju jalanan yang padat akan kendaraan.

TIN.. TIN.. TIN..

Terdengar suara klakson mobil yang sedang melaju kencang dan sepertinya pemilik mobil itu sulit mengendalikan mobilnya.

"Tae-oh!!" Teriak histeris kedua orang tua tersebut saat melihat anaknya sebentar lagi akan di tabrak mobil.




"Ahk..."
"Kau tidak apa-apa?" Tanya eunha pada anak yang di tolong nya.. Tae-oh..

Sebenarnya sebelum mobil itu benar-benar menabrak Tae-oh, eunha berlari secepat yang ia bisa untuk menyelamatkan anak itu, ia tidak ingin keluarga itu bersedih seperti yang ia rasakan ditinggalkan oleh orang terkasih sangatlah menyakitkan.

Anak yang ditolong eunha, hanya bisa menatap eunha dengan mata berkaca-kaca. Melihat itu eunha langsung memeluk anak itu sambil menepuk pelan pundaknya untuk menenangkannya yang sedang shok.
Tanpa eunha sadari, ia sudah jadi pusat perhatian semua orang dengan penyelamatan yang ia lakukan.

"Anakku.. anakku.." terdengar suara tangisan, eunha segera melepaskan pelukannya dan beralih pada kedua orang tua anak itu yang terlihat memeluk erat tubuh anaknya dilanjutkan dengan memeriksa tubuh anaknya. Eunha sudah memeriksa tubuh anak itu tadi, sepertinya tidak ada yang serius dan eunha syukuri itu.

"Terimakasih telah menyelamatkan anakku" ayah dari anak itu berbicara sangat tulus dan membungkuk pada eunha di ikuti dengan ibu dan kakak dari anak itu.


"Daebak!! dia hebat sekali"

"Ya Ampun.. masih ada yah yang mempertaruhkan nyawanya demi orang lain yang tidak dikenal"

"Dia perempuan loh, keren banget"

"Astaga.. dia seorang malaikat"

"Sepertinya ia akan jadi tranding topik"

Itulah kata-kata yang eunha dengar dari orang-orang yang sedang mengelilinginya.


"Bagaimana keadaan mu? Mari kita kerumah sakit dulu"

"Ah saya tidak apa-apa" akan gawat jika eunha kerumah sakit. Eunha yang baru tersadar melihat kilatan kamera dari ponsel beberapa pejalan kaki yang merekam aksi heroiknya tadi, dan sepertinya ia harus segera pergi dari sini sebelum penyamarannya terbongkar dan sial nya topi yang ia pakai terbang entah kemana saat berlari tadi, saking kencangnya.

My life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang