47

690 56 18
                                    

...

"Kookie-ya.. kau yakin akan tetap ikut?" Tanya eunha

"Eunha-ya.. aku tak pernah menarik kata-kata ku" balas jungkook mulai menaiki kapal yang berukuran lumayan besar yang akan di gunakannya menuju pulau seberang.

"Hah..." Eunha menghela nafas melihat keras kepalanya kekasihnya itu dan mulai melangkah menaiki kapal.

Brm... Brm.. Brm..

Jungkook menyalakan kapal itu dan mulai menjalankan nya menuju pulau yang telah diperkirakan eunha dimana Jung A-roon dan yang lainnya berada. Sekarang kapal mereka sudah menjauhi dermaga dan kapal itu dijalankan cukup cepat oleh jungkook.

"Kookie-ya apa yang lainnya sudah memberitahukan ini semua kepada manajer dan meminta bantuan kepada pihak polisi?"

"Hm.. aku sendiri yang memberitahukan masalah ini kepada manajer. Walaupun awalnya mereka tidak percaya dan melarang kita berdua untuk pergi, tapi manajer sepertinya percaya saat aku menyebut namamu"

Mendengar itu, eunha hanya mengangguk dan memperbaiki ikatan rambutnya yang terasa longgar dan itu tak pernah luput dari penglihatan jungkook.

Jungkook meneliti pakaian eunha saat ini yang memakai pakaian serba hitam, jaket kulit hitam dipadukan dengan celana jeans hitam, sepatu boots hitam bertali dengan rambut yang di ikat tinggi. Walaupun jungkook tidak bisa melihat dengan jelas karena keadaan gelap hanya cahaya bulan yang menerangi tapi ia bisa merasakan jika eunha terlihat sangat berbeda sekarang dengan auranya yang terasa sangat kuat.

"Apa semuanya sudah di tempat aman?" Kata eunha lagi membuyarkan pikiran jungkook

"Kurasa begitu"

"Baguslah"

Eunha mengeluarkan sesuatu dari ransel kecil yang ia bawa dan menyerahkan itu pada jungkook.

"Ini ambilah, untuk ber jaga-jaga" kata eunha menyerahkan revolved kesayangannya pada jungkook yang menatapnya ragu

Eunha yang mengerti arti tatapan itu mencoba menjelaskan, mungkin jungkook merasa ragu untuk menerima senjata berbahaya di depannya ini. Walaupun eunha juga merasa ragu dan bersalah karena pada akhirnya ia juga tetap melibatkan jungkook pada masalahnya, ia tidak ingin jungkook merasa bersalah nanti setelah menembak orang lain, walaupun orang itu orang jahat.

"Cara penggunaannya hampir sama dengan panahan, membidik target. Kau pasti bisa"

Jungkook meraih revolved itu dan memperhatikan sejenak, dan berusaha memantapkan hatinya menatap eunha

"Ini adalah pilihanku, kita akan menyelesaikannya bersama" kata jungkook mantap menatap tepat dimata eunha dan eunha meneliti itu tidak ada rasa keraguan lagi yang terpancar dari mata jungkook yang ada hanya rasa ingin melindungi dirinya

"Terimakasih" kata eunha tersenyum

"Terimakasih kembali" balas jungkook tersenyum

Jungkook kembali memperhatikan Eunha yang merogoh ransel kecilnya lagi dan  mengeluarkan sesuatu yang ia tahu alat-alat itu digunakan oleh  seorang agen seperti yang dia pernah tonton di televisi dan ia menyaksikannya sekarang.

Seperti eorphone yang ia tahu sebagai alat penghubung dengan yang lainnya, alat pelacak atau kamera yang berbentuk pin yang sangat kecil dan satu benda kecil seperti jarum yang jungkook tidak tahu apa kegunaannya dan ia melihat jika benda kecil itu eunha menyelipkannya di sela-sela bajunya.

Eunha memasang eorphonenya dan berjalan mendekati jungkook dan langsung memasang earphone di telinga jungkook dengan alat pelacak atau kamera yang berbentuk pin kecil itu ia pasang di kerah jaket kulit jungkook. Untung ia bawa eorphone lebih tapi sayangnya ia hanya bawa satu alat pelacak.

My life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang