》PART 4

5.5K 426 29
                                    

Gue kasih yang manis-manis dulu:v

🐸🐸🐸

Lima hari (Namakamu) tidak masuk sekolah. Pagi ini ia memaksa untuk berangkat karena tidak mau terlalu lama ketinggalan pelajaran. Sebenarnya Iqbaal melarang (Namakamu) karena perempuan itu masih saja suka mual. Dan itu kapan saja bisa terjadi.

Di meja makan keadaan seperti biasa, canggung. Beberapa kali (Namakamu) ikut makan bersama, yang ada hanya ada kecanggungan.

Meskipun dirinya sudah kenal lama dengan orang tua Iqbaal, namun sekarang keadaannya beda. Ia berada di keluarga ini karena sebuah kesalahan besar.

"Minum dulu susunya," ucap Iqbaal.

Segelas susu rasa Strowbery Iqbaal berikan pada isterinya. Beberapa hari yang lalu saat pulang sekolah langusng membeli susu ibu hamil, penjaga apotek menatapnya curiga. Namun Iqbaal beralasan bahwa itu milik kakaknya.

Iqbaal tak perlu bingung memilih varian rasa. Dan untungnya, rasa kesukaan (Namakamu) memang ada. Setelah perempuan itu merasakan, dia langsung menyukainya.

Susu hamil rasa Strowbery yang diminumnya sekarang, menghilangkan rasa mualnya. Semoga di sekolah ia tidak merasa mual dan menimbulkan kecurigaan, harap (Namakamu).

Keduanya langusng pamit saat (Namakamu) sudah menghabiskan susunya. Iqbaal membukakan pintu mobil untuk (Namakamu). Setelahnya langsung menjalankan mobilnya.

"Gak usah ikutan upacara ya," ucap Iqbaal.

"Ih.. aku tuk gak sakit. Aku mau ikutan upacara."

"Nanti kalo kamu pingsan gimana?"

"Nggak bakal kok, aku kuat." (Namakamu) mengakat keduanya tangannya bahwa ia kuat. Ia tak mau karena kehamilannya, kegiatan belajarnya terus terganggu.

Sampai di sekolah mereka jalan beriringan. Untung setiap harinya mereka selalu datang berdua, jadi tidak ada yang curiga bahwa sekarang mereka tinggal satu atap.

Ketika sampai di kelas, (Namakamu) langsung di sambut dengan pelukan oleh kedua sahabatnya. Iqbaal membiarkan itu meski harus tetap waspada pada perutnya.

"Sakit apa sih? Kita mau datang ke rumah di larang," ucap Amanda.

Sebelum menjawab (Namakamu) melirik pada Iqbaal yang sudah duduk. Sebenarnya ia tidak mau berbohong pada sahabatnya, tapi jika ia berkata jujur pun tidak mungkin.

"Kata dokternya aku harus istirahat full di rumah. Jada Mama larang aku."

Ada rasa kesedihan saat ia mengucapkan itu. Padahal faktanya tidak sama sekali. Yang ada mereka malah mengasingkan dirinya.

"Tapi sekarang udah sembuh total kan?" tanya Salsha. (Namakamu) mengangguk.

"Syukur deh."

"Cepet ke lapangan," teriak seorang cowok dengan muka garang. Dia salah satu keamanan dari OSIS.

"Santai dong, kita juga tau ini waktu upacara," balas Amanda tak kalah ngegas.

"Apa lo!"

"Woy santai dong. Dia cewek," sahut Nichol dari arah belakang kelas.

Young Parents [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang