》PART 25

4.1K 351 58
                                    

Di bagian awal ada bacaan yang jangan dibaca sama dedeq-dedeq emesh, tau kan? Mending di skip aja ya. Maaf juga kalo banyak typo

🐸🐸🐸

Dalam mimpinya ia merasa tubuh bagian atasnya terasa dingin. Ditambah lagi ada sensasi aneh di bagian dadanya. Berasa seperti Ghibran sedang menyusu. Tapi itu mana mungkin! Ghibran sudah berhenti menyusui ketika umur 2 tahun. Lalu siapa ini?

Perlahan ia menuju kesadarannya. Saat membuka mata, yang pertama kali di lihat adalah langit-langit ruangan. Pencahayaan yang kurang sehingga tidak begitu jelas apa saja yang dilihat.

Beberapa detik kemudian baru lah terasa kedua tangannya merasa sakit. Ingin digerakan tapi tidak bisa. Kedua tangannya diikat dengan posisi ke atas kepala.

Lalu matanya turun ke bawah untuk melihat apa yang masih dirasakan, basah dan panas. Ia mungkin merasa masih di dalam mimpi, tapi tentunya bukan.

Seseorang yang diyakini pasti seorang laki-laki sedang asik dengan payudara miliknya. Tersadar ada pergerakan kecil dari wanita yang berada di bawahnya. Dia mendongak, sambil menyeringai, lantas dia mensejajarkan tubuhnya.

"Hai, sayang!"

"I-Iqbaal ... ke-napa a-aku begini."

Lelaki itu menyimpan telunjuknya tepat di bibir wanita itu. Keadaannya sama, mereka sudah setengah telanjang.

"Hari ini kita habiskan waktu untuk becinta," bisiknya di depan telinga (Namakamu). "Sekalian menebus waktu yang dilalui."

(Namakamu) terus menggeleng sambil memberontak. "Nggak Iqbaal! Kita bukan suami istri lagi. Ja-jangan gini ...."

"Oh~" Lelaki itu sedikit memberi jarak pada mereka. "Jangan khawatir, kita bakal jadi suami istri lagi. Tapi kegiatan ini gak akan berhenti."

"Iqbaal ... a-aku mohon jangan. Iqbaal bukan lagi suami aku." (Namakamu) tidak bisa membendung air matanya. Ia tidak ingin berbuat dosa lagi. Cukup waktu itu yang membuatnya harus mengalami kesengsaraan.

"Pengen tau maksud gue apa, hm?"

(Namakamu) semakin memberontak. Namun Iqbaal juga semakin mengunci pergerakan (Namakamu). "Gue mau lo hamil lagi anak gue!!"

"Nggak! Aku gak mau Iqbaal."

"Gue gak nerima penolakan dari lo."

Lelaki itu langsung mencium (Namakamu), melumatnya dengan kasar sehingga mau tak mau (Namakamu) membuka mulutnya. (Namakamu) benar-benar tidak bisa bergerak dan hanya bisa pasrah.

Iqbaal berpindah pada leher, memberi banyak tanda kepemilikan di sana. (Namakamu) sering meringis kesakitan karena Iqbaal bermain kasar.

Tak ingin bermain lama dan Iqbaal sudah menunggu dari semalam. Lelaki itu membuka celana (Namakamu) dengan paksa. Dia juga mendapat tendangan karena penolakan (Namakamu). Dan itu membuat Iqbaal semakin ganas.

Iqbaal juga melakuan hal sama pada dirinya. Keduanya sudah benar-benar naked.

"Masih inget pertama kali melakukan hal ini, hah?" (Namakamu) tidak merespon. Hanya bisa menangis dan pasrah.

"Tapi kali ini gue akan lembut seperti pertama kali gue rasain lo."

Setelah mengecup bibirnya, Iqbaal menatap (Namakamu) lekat dengan senyuman menyeramkan. Puas memandang wajah (Namakamu) menderita, dia melebarkan kedua kaki (Namakamu).

"I-Iqbaal ... jangan!"

Seolah hanya angin berlalu, Iqbaal tidak ingin mendengarnya. Dengan sekali hentakan miliknya sudah tertaman di dalam (Namakamu).

Young Parents [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang