》PART 20

2.7K 365 92
                                    

Tatapan Iban sama Papanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan Iban sama Papanya

🐸🐸🐸

Di hari minggu, Iqbaal mengajak isterinya berkunjung ke rumah orang tuanya. Tapi siapa sangka dia bertemu dengan (Namakamu) dan Ghibran. Saat ini mereka sedang duduk di ruang tamu dengan canggung.

(Namakamu) hanya melihat sebentar rupa isteri baru Iqbaal, setelahnya dia langsung menunduk. Ya ... Iqbaal pantas dengan wanita itu. Cantik dan terlihat sangat dewasa. Bentuk tubuhnya pun bagus walau dia sedang mengandung.

Tapi, tetap saja (Namakamu) tidak terima dengan kenyataan ini

Iqbaal berdehem menghilangkan kecanggungan. "Bun, Yah, ini istri aku. Namanya Vanesha."

Herry semakin muak dengan Iqbaal. Lelaki itu berani datang membawa isteri barunya di saat (Namakamu) sedang berkunjung juga. Bukan hanya Herry saja, Rike yang biasanya selalu membela Iqbaal di hadapan suaminya, kini juga merasakan hal sama.

"Bunda, Ayah, saya Vanesha."

"Jangan sebut saya Ayah!" setak Herry langsung.

Iqbaal tidak terima. Lalu dia melirik (Namakamu) dengan benci. Iqbaal berpikir bahwa kehadiran (Namakamu) yang tak Iqbaal harapkan, menyebabkan permasalahan mengapa Ayahnya tidak menyukai Vanesha.

"Ayah jangan gitu sama Vanesha. Dia ini menantu kalian."

"Menantu saya cuma satu, dan dia adalah ibu dari Ghibran."

Amarah Iqbaal semakin meledak. Lelaki itu semakin membenci (Namakamu). "Lo mending gak usah di sini. Sekarang lo gak ada hubungan apapun sama keluarga ini."

"Iqbaal!" Herry berdiri dan menunjuk Iqbaal. "(Namakamu) masih punya hubungan dengan kami. Lebih baik saya memutuskan hubungan dengan anak yang tidak tau diri!"

"Jadi Ayah lebih memilih wanita itu daripada anaknya?" Iqbaal berdecih. "Silahkan, saya nyatakan bukan bagian dari keluarga ini lagi."

"IQBAAL!" Rike berteriak sambil menangis.

"Apa?"

"Kamu keterlaluan!"

Lelaki itu menyeringai. "Yang mulai siapa?"

"Kamu datang ke sini harusnya menjelaskan mengapa menghilang selama tiga tahun. Bukannya menceraikan (Namakamu) dengan beralasan punya istri lagi. Datang-datang cuma bikin keributan. Kamu sadar?"

"Buat apa menjelaskan?! Kalian bisa melihat, seharusnya gak perlu dijelaskan lagi."

"Sayang, kita pulang." Lelaki itu membantu isterinya berdiri. "Satu lagi. Jika mendapat kesusahan, jangan pernah cari saya."

"ANAK SIALAN!!" teriak Herry.

Iqbaal dan Vanesha pergi sangat tidak sopan. Rike merangkul suaminya dengan tatapan kekecewaan melihat punggung Iqbaal yang semakin menjauh.

Young Parents [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang