Sentuhan tinggal seujung telunjuk
Ku kering ditampar tandusnya gurun seciduk
Mata sayu, air mataku diaduk-adukAku
Hanya tumpukan arang
Dibakar lalu dibuang
Tak mestinya dibalut sayangEnyah menjauhlah
Tapi ingat
Lisan berkata sukma bersumpahBangkaweh, 19 Februari 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Lakon
PuisiSetiap apa yang terjadi di sekitar kita mampu menyentil hati. Bukankah begitu? ada yang dengan satu sentilan saja, ia sudah mampu menyentil hati. Namun, ada yang dengan beberapa sentilan kemudian iya baru bisa menyentil hati. Semua butuh proses. La...