Berselimat bungkus badan, hangat
Embun setitik dua titik lengket-lengket di kulit
Gemericik air turun dari gunung ke gunung
Tak ada tandus di sini
Semuanya subur
Kicau elok si pipit menyahut-nyahut ke timur
Sambut surga, hanya silau diterpa sinar
Segelintir umat
Membuat koloni hiruk pikuk
Penuhi kata nan elok
Bayangi kisah-kisah di ujung jarum jam gadang
Buat kami acuh akan permata permai
Kota, menjadi bingkai piñata karya
Sudah menjadi ladangkuBangkaweh, 14 September 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Lakon
PoetrySetiap apa yang terjadi di sekitar kita mampu menyentil hati. Bukankah begitu? ada yang dengan satu sentilan saja, ia sudah mampu menyentil hati. Namun, ada yang dengan beberapa sentilan kemudian iya baru bisa menyentil hati. Semua butuh proses. La...