Lakon herani sosok baru
Mengelilingi, berputar-putar telusuri sosok baru
Heran, mereka belum menyadari siapa dia
Padahal kepunyaannya, ia malah berfoya-foya, beriang-riang merayakan yang bukan kepunyaannya
Entahlah, lakon merasa ditipu fatamorgana
Tersumbat semua pikiran lakon, mereka pura-pura
Menahan malu, kalah dengan gengsi
Lakon hambanyaKenapa manusia semunafik itu terhadap apa yang menjadi kepunyaannya
Tertipu sinar yang lebih terik milik si penipu
Tak sepantasnya si hamba sombong kepada tuhanPenyesalan berujung kemunafikan
Lakon menyesal, menangis, meratap-ratapi bodohnya rakus di dunia
Satu jendela menampakkan warnanya yang dua
Kemunafikan terpancar
Dua warna berdebat
Matilah lakon dibunuh munafikBangkaweh, 14 September 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Lakon
PoetrySetiap apa yang terjadi di sekitar kita mampu menyentil hati. Bukankah begitu? ada yang dengan satu sentilan saja, ia sudah mampu menyentil hati. Namun, ada yang dengan beberapa sentilan kemudian iya baru bisa menyentil hati. Semua butuh proses. La...