Mereka berbincang-bincang kengan masa lalu
Ada suram, ada pula senang
Gelak tawa terlontar selepas pandang
Teringat pertemuan dengan kerikil
Merenda nasib di tepak jalakSi tarompa kiri berkata
Aku sedikit lagi bolong mencumbu aspal, bisa ,merebah bergolek- golek dipeluk debu kerikil
Krak
Aku hamper cabik, tak kuat lagi menempa hentakan tuanku
Maaf Tuan, ku hanya murung diterpa lumpurSi tarompa kanan berkata
Aku sudah tak pantas di kakinya, ujung rambut sampai tumit, tlah retak
Sudahlah tuanku, itu sudut tempatku tercampak
Aisudah!Srek srek
Kami bahagia tuan, diajak berlari berjalan terobos hujan
Kusenang bila kau ajak aku berlari kencang, tapi khawatir aku remuk
Ku sepi, bila kami di rak berbedaBangkaweh, 01 Maret 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Lakon
PoésieSetiap apa yang terjadi di sekitar kita mampu menyentil hati. Bukankah begitu? ada yang dengan satu sentilan saja, ia sudah mampu menyentil hati. Namun, ada yang dengan beberapa sentilan kemudian iya baru bisa menyentil hati. Semua butuh proses. La...