Sehentak dua hentak kicau si balam
Menari, mengambang terobos sepi senyap dalam langit
Jatuh, angin terlalu kencang mungkin saja
Tergeletak ia di tanahBalam berdiri
Tapi lututnya bergetar
Pantang kali rasanya rebahkan pundak di tanah moyang
Coba kepak sayap lagi
Tapi usahlah
Balam dulu angkuh
Habis habis terkoyakParabek, 30 April 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Lakon
PoesíaSetiap apa yang terjadi di sekitar kita mampu menyentil hati. Bukankah begitu? ada yang dengan satu sentilan saja, ia sudah mampu menyentil hati. Namun, ada yang dengan beberapa sentilan kemudian iya baru bisa menyentil hati. Semua butuh proses. La...