Para Blasteran

2K 233 10
                                    


______________________________

Sehun tidak buta dengan mitologi yunani kuno. Dia pernah mempelajarinya di sekolah. Dia pun pernah membaca kisah kisah seperti Zeus, Poseidon dan lain sebagainya. Seperti yang Chanyeol katakan Sehun hanya memganggap itu semua hanya khayalan orang orang yunani kuno soal kehidupan mereka. Sehun tahu soal kisah asmara para dewa dewi yang begitu rumit. Bahkan tentang mereka yang menjalin cinta dengan manusia dan memiliki putra putri. Sehun tahu soal Perseus, Herakles/Hercules dan kisah kisah kepahlawanan mereka.

Tapi Sehun tidak pernah tahu bahwa itu semua benar benar ada. Dia tidak pernah menyangka bahwa lelaki di sampingnya ini adalah putra dari seorang dewa atau dewi. Yang terpenting dia tidak menyangka bahwa dia sendiri adalah salah satu dari demigod atau blasteran tersebut. Sehun tidak tahu itu adalah anugerah atau justru salah satu dari kesialannya.

"Kalau kau ingin bertemu denganku kau boleh memgunjungi kabinku. Kabinku adalah kabin terhijau di sini. Kabin 4. Kabin Demeter." perkataan Chanyeol seolah menarik kembali Sehun dari lamunan sesaatnya. Sehun menoleh kearah Chanyeol dan melihat lelaki itu tengah menunjuk sebuah bangunan menyerupai rumah yang dikelilingi banyak tanaman dan ada rumput di atapnya. Sehun kembali menatap iris kehijauan Chanyeol.

"Jadi hyung adalah... "

"Ya, aku adalah putra dari Dewi Demeter." Chanyeol tersenyum. Itu menjawab semuanya. Kenapa Chanyeol memiliki iris kehijauan yang terlihat segar di penglihatan Sehun, rambut pirangnya yang keemasan memgingatkannya pada ladang gandum yang siap panen, dan juga kemampuan Chanyeol menghidupkan kembali mawar di kamarnya.

"Lalu siapa diantara para dewa yang menjadi ayahku?" tanya Sehun dengan raut penasaran. Dia ingin tahu siapa dewa yang menjalin hubungan dengan ibunya lalu menelantarkannya setelah Sehun lahir. Chanyeol menggeleng.

"Kau belum diklaim, Sehun."

Jawaban itu membuat senyum pahit terpatri di wajah Sehun. Dia sudah menduganya. Tidak akan ada keberuntungan dalam hidup Sehun. Sampai kapanpun.

"Jangan berkecil hati. Para dewa dewi memang terkadang begitu sombong karena tidak mengakui keturunan mereka. Ayahmu akan segera mengklaimmu, Sehun." ucap Chanyeol. Yang terdengar klise di telinga Sehun.

"Jadi dimana kabinku. Pria kuda itu bilang kau akan mengantarku ke kabinku. Aku lelah aku ingin beristirahat." Sehun bahkan tidak menatap Chanyeol. Chanyeol bisa menangkap kesedihan itu di iris gelap Sehun. Yang mampu menelan siapapun kedalam kesedihan yang sama dengannya. Chanyeol mengerti kekalutannya.

"Baiklah kita segera ke kabin sekarang," ucap Chanyeol. Dia merangkul pundak Sehun dan sedikit mengusapnya. Mereka sudah akan melangkah kearah kabin yang Chiron maksud saat sebuah suara menginterupsi mereka.

"Yak! Park Chanyeol! Kau tidak mendengar aku memanggilmu dari tadi?" terdengar teriakan tenor seorang lelaki. Keduanya menoleh dan mendapati seorang lelaki dengan tinggi tubuh di bawah standar, surai biru terang yang mencolok dan wajah yang cukup manis berlari menghampiri keduanya. Tepatnya menghampiri Chanyeol. Lelaki itu tersenyum lebar kearah Chanyeol dan menatap lelaki jangkung itu lekat. Sehun dan Chanyeol menatapnya dengan penuh tanya.

"Baekhyun,  apa apa?" tanya Chanyeol. Yang disambut rangkulan di lengan kanannya.

"Kau baru pulang dari misi ya?" tanya lelaki biru bernama Baekhyun itu. Pertanyaan itu hanya di angguki Chanyeol. "Kau pasti lelah. Mau mampir ke kabinku? Aku punya minuman segar yang bisa kita minum berdua." Dalam sekejap saja Sehun merasa dia berubah jadi seekor nyamuk.

Chanyeol hanya tersenyum. "Tugasku belum selesai, Baek. Mungkin lain kali."

"Bagaimana kalau nanti sore?"

Demigods (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang