Hak Milik

1.9K 251 23
                                    


______________________________

Chanyeol kalang kabut sore itu. Dia sudah menelusuri sebagian perkemahan. Namun dia tak kunjung menemukan Sehun. Anak itu belum mengenal keseluruhan wilayah perkemahan. Dia akan berlari ke tempat yang acak sehingga susah bagi Chanyeol untuk menemukan dimana tepatnya Sehun pergi. Dia menyesal sudah membentak anak itu. Wendy benar. Dia terlalu keras pada Sehun padahal Sehun belum paham dengan kekuatannya. Belum genap seminggu dia ada di sini. Harusnya Chanyeol bisa lebih lembut lagi. Sedari tadi dia merutuki kebodohannya. Mungkin dia panik melihat Baekhyun terluka tapi tidak seharusnya juga dia memarahi Sehun sampai seperti itu.

Belum lagi sebelumnya Sehun mendengar kalimat pedas dari Baekhyun soal kecelakaan kemarin. Anak itu pasti sakit hati. Tapi Chanyeol malah memarahinya. Mengingat hal itu membuat Chanyeol merasakan sesak di dadanya.

"Ya ampun, Sehun kau dimana?" gumam Chanyeol cemas. Dia takut Sehun malah memasuki hutan perkemahan. Dan di sana sangat berbahaya bagi Sehun. Chanyeol tidak mau Sehun di mangsa oleh Myrmeke. Oh tidak. Membayangkannya saja Chanyeol bisa gila.

Chanyeol menoleh kearah barat. Matahari sudah nyaris tiba di peraduannya. Dan dia tak kunjung menemukan Sehun. Anak itu harus segera di temukan sebelum gelap. Seharusnya dia meminta bantuan Wendy dan Chen untuk mencari Sehun. Tapi dia masih punya malu juga. Tadi dia memarahi Wendy. Setelah menemukan Sehun dia akan minta maaf padanya dan Wendy. Chanyeol nyaris menyerah saat dia melihat orang yang dia cari tengah berjalan ke area kabin. Bersama Jongin.

Tidak, kenapa harus dengannya? Batinnya.

Chanyeol merasa hatinya panas melihat kedekatan keduanya. Dia berlari kearah kedua orang itu dan berhenti tak jauh di belakang mereka. "Sehun." panggilnya.

Keduanya langsung berhenti berjalan. Sehun menoleh dan berbalik. Anak itu langsung menunduk dan memainkan ujung kaus jingganya. Dia takut Chanyeol akan marah lagi. Jongin menatap datar Chanyeol. Chanyeol mendekati Sehun yang tampak gugup.

"Jangan memarahinya lagi," nada bicara Jongin terdengar dingin. Chanyeol meliriknya sekilas lalu kembali menatap Sehun. Dia langsung merengkuh tubuh ramping Sehun ke dalam pelukannya.

Sehun jelas kaget dengan perlakuan Chanyeol yang tiba tiba memeluknya. Jantungnya berdebar tidak karuan karena tindakan Chanyeol. Dia belum membalas pelukan lelaki itu.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud membentakmu tadi siang." ucap Chanyeol. Dia mengusap rambut halus Sehun. Sehun tidak merespon ucapan Chanyeol. Namun itu cukup meluluhkan hati Sehun. Tadi dia kecewa karena tindakan lelaki jangkung itu. Namun tampaknya Chanyeol pandai sekali memgobrak abrik hati Sehun. Sehun balas memeluk lelaki itu dan mengangguk mengiyakan. "Jangan pergi lagi. Aku sangat mencemaskanmu." bisiknya tepat di dekat telinga Sehun. Sehun kembali mengangguk.

Beberapa menit kemudian mereka melepaskan pelukannya. Chanyeol mengusak rambut hitam legam Sehun lalu membelai pipinya lembut. Sehun mendongak menatap iris kehijauan Chanyeol yang selalu bisa membuat jantungnya kacau. Chanyeol menatapnya dengan tatapan teduh dan tersenyum.

"Aku akan memgantarmu ke kabin." ucap Chanyeol. Dia menoleh kearah Jongin. "Terima kasih karena sudah menemukan Sehun dan membawanya kesini."

Jongin hanya mengangguk. "Kami tidak sengaja bertemu." jawabnya enteng.

Chanyeol mengangguk. Dia merangkul pundak Sehun dan berjalan kearah kabin untuk membawa Sehun kembali ke kabin 13.

"Sehun, jangan lupa besok pagi ya." ucap Jongin saat melihat Sehun menjauh.

Sehun menoleh dan tersenyum. "Iya aku tidak akan melupakannya kok,"

"Kalian punya janji?" tanya Chanyeol yang membuat Sehun menoleh kearahnya dan tersenyum.

Demigods (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang