Hukuman

1.4K 180 9
                                    

____________________________

Tubuh Jongin sudah memucat. Jejak darah dari mulutnya telah mengering. Nafas sudah tak tersisa lagi di tubuh lemah itu. Air mata masih mengalir dari mata hitam legam Sehun yang kini tak ubahnya obsidian retak. Kenangan yang ia lalui dengan Jongin di perkemahan berkelebatan di benaknya. Seolah mengiringi rasa duka yang membelenggu hati Sehun. Jongin mungkin sudah berkhianat. Dia mungkin sudah bersandiwara. Tapi dia akhirnya memilih jalan yang benar dan mengorbankan satu satunya kesempatan untuknya bernafas. Tidak pernah sekalipun Jongin berusaha menyakitinya. Lelaki dari kabin Hypnos itu selalu bersikap baik padanya.

"Ayah, hiks." isakan yang sedari tadi terus Sehun tahan akhirnya keluar. Sehun kembali teringat akan doanya di altar Hades. Sepertinya sang ayah tak berkenan atas doanya. Apakah sang ayah tidak menyayanginya? Sehun tidak mengerti. Ataukah ini hukuman karena Sehun baru kali itu menyapa sang ayah dan malah mengajukan permintaan yang sulit. Sehun mengusap air matanya. Sehun kecewa pada ayahnya. Bagaimana bisa dia tega membuat sang anak bersedih hati seperti ini?

Chanyeol berlutut di sisi lain tubuh Jongin, berhadapan dengan Sehun. Iris hijaunya menatap lekat tubuh rapuh milik Sehun dengan tatapan sendu. Orang yang begitu dia cintai kini terpuruk karena kematian salah satu orang terdekatnya. Pandangannya ia turunkan ke bawah hingga matanya menemukan wajah kaku Jongin. Chanyeol mungkin sempat tidak menyukai orang ini. Terlebih atas tindakannya yang nyaris mencelakai Sehun dan membuat kekasihnya hilang ingatan. Tapi jika dipikir pikir Jongin tidak benar benar memberikan air sungai itu pada Sehun. Jongin tidak benar benar melukai Sehun. Mungkin Chanyeol sempat cemburu dengan kedekatan Sehun dan Jongin. Chanyeol tidak buta dengan tatapan Jongin pada Sehun yang terlihat berbeda. Jongin begitu menyayangi Sehun terlihat dari tatapannya itu. Harusnya Chanyeol marah atas pemikirannya itu. Tapi tidak bisa. Dia justru merasa sedih. Chanyeol kembali menatap Sehun, dia harus menghibur kekasihnya.

"By, kau tahu. Aku mungkin menyembunyikan ini dari yang lain. Ayahmu, Dewa Hades, menemuiku dalam mimpiku. Dia berkata soal kematian yang tidak bisa ditangguhkan dan tidak bisa dipercepat. Moirai sudah menggariskan takdir. Jika memang sudah saatnya benang kehidupan seseorang di potong, maka tidak ada yang bisa mencegahnya. Meski Dewa sekalipun, mereka tidak bisa mengupayakan apapun." jelas Chanyeol. Sehun masih menunduk dalam. Chanyeol masih bisa melihat dengan jelas butir air mata yang berjatuhan dari mata Sehun. "Ayahmu bukannya tidak menyayangimu, dia hanya tidak mampu memenuhi permintaanmu. Jika ayahmu tidak menyayangimu maka dia tidak akan repot repot memberitahu soal ini."

Sehun mendongak dan menatap lekat iris hijau Chanyeol. Dari tatapan teduh itu Sehun bisa melihat kejujuran dan ketulusan. Sehun berpikir Chanyeol benar. Mungkin memang sudah takdirnya seperti ini. Mau sekeras apapun dia menjerit meratapi semua ini, Jongin tidak akan hidup kembali. Sehun memejamkan matanya membuat sisa air mata kembali menganak sungai di pipi putihnya. Sehun mengangguk. Jongin sudah membuat keputusan yang tepat dan Sehun tidak boleh menyesalinya. Chanyeol tersenyum tipis dan mengulurkan tangannya. Sehun menerima uluran tangan itu dan keduanya bangkit bersamaan. Chanyeol mengusap air mata Sehun dengan jempolnya. Dan tangannya yang bebas mengusap surai halus Sehun.

"Kita harus memberitahu Chiron untuk menyiapkan kafan Hypnos. Jongin tetap harus dimakamkan selayaknya seorang demigod." ucap Suho memecah suasana berduka itu. Tatapan dari mata sebiru langit itu menatap mayat Jongin lekat.

"Jadi, kita pulang?" tanya Kris. Misi mereka telah selesai. Sandera telah dibebaskan dan Xiumin serta Yeri tidak nampak batang hidungnya. Mungkin mereka terinjak pasukan myrmeke. Tinggal nanti mereka harus mencari mayat keduanya.

"HAH!! DASAR TIDAK BERGUNA!!" Suara penuh emosi yang mereka kenali sebagai suara Xiumin terdengar. Keempat demigod itu saling memandang satu sama lain. Sepertinya ini belum selesai seperti perkiraan mereka.

Demigods (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang