________________________________Chanyeol tengah duduk di sebuah ranjang sakit di ruang kesehatan dengan bertelanjang dada. Seorang wanita cantik dengan rambut panjang tengah mengobati dan membalut luka di pundaknya sambil menyandungkan lagu berbahasa asing. Chanyeol tahu itu Himne Apollo. Lagu yang sering dinyanyikan anak anak kabin 5. Terlebih saat mereka mengobati. Wanita yang mengobati Chanyeol kini adalah Irene. Dia dari kabin 5 kabin Apollo. Chanyeol sedikit berjengit dan meringgis saat merasakan lukanya di tekan pelan.
"Ah, maaf Chanyeol. Ini agar perbannya erat membalut lukamu." ucap Irene saat menyadari ekspresi kesakitan Chanyeol.
"Tidak apa apa kok." Chanyeol tersenyum tipis. Dia menoleh dan melihat kearah ranjang di sebelahnya. Sehun tengah tertidur di sana. Setelah kejadian dimana Sehun mengamuk dan mengeluarkan kekuatannya, dia jatuh tertidur di gendongan Jongin saat itu. Dan hingga sekarang Sehun belum juga terbangun.
Bicara soal jongin, Chanyeol sejujurnya tak suka Sehun dekat dengannya. Di tengah duelnya dengan Kris, dia sempat melihat Jongin yang duduk di samping Sehun. Semalam saat acara api unggun juga. Chanyeol tidak suka melihat Sehun yang tertawa lepas saat menganggu Jongin bersama Wendy dan Chen. Chanyeol cemburu. Dia tidak suka Sehun sibuk dengan dunianya tanpa dia ikut terlibat didalamnya. Dia ingin Sehun bahagia karenanya, tersenyum karenanya, tertawa karenanya atau bahkan sebal gara gara tindakannya. Chanyeol menoleh dan melihat Irene sudah selesai membalut lukanya. Wanita itu kini tengah membereskan semua peralatan p3k nya.
Namun Chanyeol kembali menoleh kearah Sehun saat dia melihat dari ujung matanya Sehun bergerak dan mengucek matanya. Dia sudah terjaga dari tidurnya. Sehun melihat sekitar dan mengernyit. Sepertinya ia heran karena terbangun bukan di kabin sebelas. Hingga akhirnya dia menoleh kearah Chanyeol dan langsung bangun. Meski masih tampak linglung karena habis tidur.
"Hyung, bagaimana lukamu?" tanya Sehun dengan mata yang terbuka sepenuhnya. Dia benar benar penasaran dengan kondisi Chanyeol. Chanyeol tersenyum melihat Sehun yang begitu perhatian.
"Aku baik baik saja, Sehun. Jangan khawatir. Semua masih terkendali." jawab Chanyeol. Dia teringat bagaimana respon Sehun yang melihatnya terluka. Dia langsung menghadapi Kris dan meneriakinya. Chanyeol cukup tersanjung sebenarnya. Meski kekhawatiran dan rasa terkejut masih tetap ada. Chanyeol mengernyit saat melihat Sehun malah menunduk dan tampak murung.
"Maafkan aku, hyung. Gara-gara melindungiku, hyung jadi terluka." ungkap Sehun dengan ekspresi bersalah. Yang terlihat menggemaskan dimata Chanyeol. Chanyeol merasa dalam sekejap hatinya menghangat melihat tingkah Sehun.
"Sehun, jangan meremehkanku. Aku ini demigod kuat. Luka ini belum seberapa untukku." jawab Chanyeol dengan ekspresi percaya diri. Dia mengangkat tangan kirinya. Lantas membelai rambut Sehun lembut.
"Tapi tetap saja aku yang menyebabkannya." ucap Sehun. Air matanya sudah menggenang nyaris tumpah. Chanyeol tidak mau Sehun menangis.
"Baiklah kalau begitu kau harus bertanggung jawab, Sehun. Kau harus membantuku memulihkan lukaku." ucap Chanyeol. Dia meraih satu gelas kecil cairan berwarna kuning bening dan memberikannya pada Sehun. Dia pun memberikan sendok pada Sehun. "Suapi aku dengan itu."
Sehun menatap gelas di tangannya dengan ekspresi penasaran. "ini apa, hyung?"
"Itu nektar, Sehunnie." jawab Chanyeol. "Itu adalah minuman para dewa dewi. Aku harus meminumnya untuk menyembuhkan lukaku."
"Nektar. Ah dari bunga ya. Waahh aku baru melihatnya." Sehun mengangguk paham. Dia menyendok nektar itu lalu mengarahkannya ke depan mulut Chanyeol. Dan Chanyeol langsung membuka mulutnya memakan suapan itu. Sehun menatap Chanyeol dengan tatapan penuh tanya. "Bagaimana rasanya, hyung?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Demigods (END)
Hayran KurguSaat mitologi yang dianggap hanya kepercayaan terdahulu, ternyata memang benar-benar ada. Tumbuh dan berkembang disekitar kita. Mengikuti era yang semakin berkembang hingga tidak bisa lagi disebut mitologi kuno. Saat dewa dewi seperti Zeus, Athena d...