Latihan

1.4K 217 6
                                    


______________________

Sehun menatap Chanyeol yang berdiri tak jauh di depannya dengan gugup. Dalam hati dia bertanya tanya, apakah Chanyeol serius mengajak Sehun yang belum berpengalaman berkelahi ini untuk bertarung? Sehun berharap Chanyeol tidak serius. Tapi tatapan dari iris kehijauan Chanyeol yang terlihat serius itu seolah menyanggah pikiran positif Sehun.

"Rileks, by. Aku tidak akan melawanmu." ucap Chanyeol lalu terkikik geli melihat kegugupan Sehun. "Aku hanya akan membuat kau terbiasa dengan sabitmu." lanjutnya sambil memasukan kembali pedangnya kedalam sarungnya. Dia melihat bagaimana Sehun memegang gagang sabitnya. Dahinya mengernyit. "Lihatlah, cara memegangnya saja salah."

Chanyeol berjalan menghampiri Sehun dan berhenti di belakang Sehun. Chanyeol mengulurkan kedua tangannya kedepan dan berniat memegang bagian tengah gagang sabit Sehun. "Kau harus memegangnya di... Aww"

Chanyeol kembali menarik tangannya yang terasa sakit. Sehun sendiri kaget melihat Chanyeol memekik kesakitan saat tangannya menyentuh gagang sabitnya. "Hyung, kau tak apa apa?" tanyanya khawatir.

Chanyeol sudah tidak meringis. Dia mengangguk. Dia melihat tangannya yang pucat. Ternyata benar kalau senjata dari besi stygian itu terkutuk. "Aku tidak apa apa. Senjatamu menyengatku karena aku bukan demigod dunia bawah. Tapi kau jangan cemas Sehun."

Sehun melihat senjatanya sendiri. Ternyata memang sabitnya mengerikan. Pantas saja Kyungsoo seolah sangsi dengan pilihan Sehun.

"Kau harus memegang sabit itu disebelah sini, by." Chanyeol menunjuk bagian tengah gagang sabit itu. Pastikan tangan kananmu selalu ada disana. Itu untuk memudahkanmu bergerak dan menyeimbangkan sabitmu. Tangan kirimu bisa diletakan dimanapun. Lebih depan atau lebih belakang atau justru dilepaskan. Yang pasti tangan kananmu harus ada di bagian tengahnya." jelasnya. Sehun langsung memindahkan tangan kanannya ke bagian gagang yang di tunjuk Chanyeol. "Pindahkan kaki kananmu ke depan. Untuk memudahkanmu melakukan terjangan saat menyerang." Sehun melakukan yang diintruksikan Chanyeol dengan baik. "Bagus. Kau belajar dengan cepat, by. Coba melakukan gerakan tebasan."

Sehun menoleh kearah Chanyeol dengan tatapan bertanya tanya. Chanyeol tersenyum melihatnya.

"Angkat sabitmu keatas lalu tebaskan ke bawah dengan cepat. Pastikan kau memegang sabitmu dengan erat, by." jelas Chanyeol. Sehun mengikuti intruksinya. Dia menebaskan sabitnya dari bawah keatas dengan cepat. Dan baru dia sadari sabit itu sungguh berat. Sehun merasakan kedua pergelangan tangannya ngilu. Bisa dipastikan beberapa kali gerakan tebasan pergelangan Sehun akan membiru dan sakit.

"Sabit ini berat sekali." keluh Sehun.

"Itu senjata besar, baby. Itulah kenapa Kyungsoo menyarankanmu menggunakan pedang yang lebih kecil saja. Tapi tidak apa apa aku tahu kau kuat, by." Chanyeol membisikan kalimat itu di dekat telinga Sehun. Lalu mengecup pipi gembul favoritnya. Pipi Sehun merona setelah mendapat kecupan sayang dari kekasihnya. "Kau akan terbiasa. Ayo sekali lagi."

Sehun mengangguk dan mulai meyakinkan dirinya bahwa ia bisa. Sehun tahu dia tidak boleh lemah. Kalau dia lemah dia tidak bisa melindungi orang orang terdekatnya. Chanyeol pernah terluka karena melindunginya. Dan Sehun tidak mau itu terulang lagi. Sehun harus cukup kuat setidaknya untuk melindungi diri sendiri agar dia tidak membuat Chanyeol khawatir dan merepotkannya. Dan Sehun harus berlatih mulai dari sekarang. Semangat tiba tiba merasukinya. Dengan memantapkan hati Sehun kembali melakukan gerakan tebasan yang tadi.

"Lakukan lagi, by." intruksi Chanyeol.

Sehun kembali menebas udara.

"Lagi lagi,"

Demigods (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang