Terbentuknya Tim Inti

1.1K 192 8
                                    


______________________________

Chanyeol menatap tajam seekor pegasus putih yang mendarat mulus tak jauh di depannya. Tak lupa tangannya ia lipat di dadanya. Iris hijaunya menatap tajam dua orang yang turun dari punggung sang pegasus. Sehun dengan ekspresi bersalah tampak menunduk sambil memainkan ujung kaus jingganya. Dan Jongin dengan ekspresi jengah. Dia harus menghadapi Chanyeol yang cemburu sekarang, akan sangat menyebalkan. Chanyeol meraih tangan Sehun dan menariknya mendekat perlahan lalu merangkul pundak Sehun. Matanya kini menatap tajam Jongin.

"Kim Jongin, apa kau lupa kalau Sehun itu keturunan dewa Hades? Kau tahu sendiri kan berbahaya kalau sampai Sehun terbang. Dia bisa celaka." Chanyeol menggeram. Nada suaranya tertahan dan rahangnya mengeras. Chanyeol tampak sebisa mungkin menahan ledakan emosinya. Sehun yang ketakutan melihat Chanyeol yang naik pitam hanya bisa menunduk patuh.

Jongin menghela nafas sebelum menjawab. "Aku tahu dan aku ingat. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Sehun murung karena kesepian setelah kau tinggalkan dan aku menghiburnya dengan mengajaknya ke kandang kuda." jawab Jongin tenang.

"Aku membiarkan Sehun bersamamu agar kau bisa mengajaknya latihan." Chanyeol merasakan dadanya sesak karena sedari tadi menahan emosi.

"Kau pikir latihan akan berjalan baik saat Sehun sendiri terlihat malas karena murung?" Jongin tidak mau kalah. Dia balas menatap tajam Chanyeol dengan iris coklat gelapnya.

Chanyeol tidak menjawab. Memang salahnya membuat Sehun murung hari ini karena dia yang cukup sibuk hari ini. Chanyeol menghela nafas panjang untuk meredakan amarahnya. Meski ia tetap tidak terima kenyataan bahwa Jongin memeluk Sehun tadi. "Setidaknya jangan peluk dia, dia kekasihku."

"Ohhh kau ingin aku membiarkannya merosot dari punggung pegasus dan terjun bebas ke bawah?" tanya Jongin dengan nada sarkastik.

Chanyeol kembali menggeram pelan karena tidak bisa membalas ucapan Jongin. Lelaki itu pintar membalikan ucapan sialan, pikirnya. Chanyeol memilih mengakhirinya saja. "Baiklah, biarkan Sehun bersamaku sekarang. Kau bawa kembali pegasus itu ke kandang." ucap Chanyeol dengan nada ketus.

Jongin memutar bola matanya jengah. "Whatever," jawabnya malas. Dia berbalik dan menaiki pegasus itu. Mengisyaratkan sang kuda untuk kembali terbang. Kuda itu mulai berlari sambil mengepakan kedua sayap besarnya mengambil ancang ancang untuk terbang dan akhirnya hewan itupun terbang perlahan ke langit membawa serta Jongin di punggungnya.

Chanyeol menoleh kearah Sehun yang sedari tadi terdiam sambil menunduk. "By?" Dia memegang dagu Sehun dengan tangan kanannya dan lelaki manis itu mendongak. Masih dengan ekspresi murung. Chanyeol menghela nafas. Salahnya karena membuat Sehun kesepian dan saat Sehun mendapat kesenangan dia malah marah. Harusnya Chanyeol tidak seperti itu. "Maafkan hyung ya karena tidak menemanimu seharian ini. Tapi aku mendapat tugas dari Chiron dan tidak bisa menemanimu maafkan aku ya. Aku juga lepas kontrol karena melihat Jongin memelukmu. Maafkan aku,"

Sehun menatap lekat Chanyeol yang tampak menyesal. Dia tersenyum. Tangannya meraih pipi Chanyeol dan membelainya. "Tidak apa apa, hyung. Aku mengerti kok. Bukan salah hyung juga. Terima kasih telah khawatir." Sehun langsung memeluk erat Chanyeol dan menyandarkan kepalanya di pundak lelaki tercintanya. Senyum Chanyeol terkembang, dia balas memeluk erat kekasihnya.

"Terima kasih, by. Mungkin kau belum tahu soal ini. Tapi sebaiknya kau jangan terbang lagi ya. Jantungku nyaris copot melihatmu terbang. By, kau adalah putra Dewa Hades, dan langit adalah wilayah kekuasaan dewa Zeus. Kau sendiri tahu buruknya hubungan keduanya kan?" jelas Chanyeol dengan nada lembut. Sehun mengangguk paham. "Aku takut suasana hati Dewa Zeus sedang buruk dan melihat kau terbang, bisa bisa kau dibuat jatuh. Aku tidak bisa membayangkan itu." Chanyeol menggeleng saat mengucapkan kalimat terakhirnya. Dia kembali memeluk erat Sehun. "Tolong pahami, by."

Demigods (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang