___________________________Sehun tidak bisa tidur. Dia sudah memejamkan matanya beberapa menit lalu. Namun dia kembali terjaga saat teringat soal misi yang akan ia jalankan besok. Chanyeol yang menemaninya tidur sesuai janjinya tadi sore sudah terlelap dalam tidur nyenyaknya. Sehun menatap wajah lelap kekasihnya. Dia menatap setiap lekuk wajah Chanyeol. Alisnya yang tidak terlalu tebal, mata bulat lengkap dengan iris hijau yang kini terpejam, hidung mancungnya, dan bibir tebal kissablenya serta rahang dan dagu tegasnya. Semuanya tak luput dari tatapan Sehun. Chanyeol memang tampan dan Sehun sudah menyadari itu sejak lama. Sehun mengangkat tangannya dan membelai pipi Chanyeol dengan sangat lembut karena khawatir akan membangunkannya. Sehun menikmati pemandangan didepannya namun pikirannya berkecamuk.
Chanyeol adalah salah satu yang ia khawatirkan mengenai misi itu. Chanyeol selama ini selalu membantu dan melindunginya. Masih jelas diingatannya Chanyeol yang rela terluka untuk melindungi Sehun dari serangan Kris. Sehun tidak mau itu terulang. Dia tidak mau melihat Chanyeol terluka dan kesakitan lagi. Dia tidak ingin membebani Chanyeol. Tapi Sehun sadar, dia belum cukup kuat. Sehun ingin lebih giat berlatih dan menjadi kuat. Tapi tidak ada waktu lagi karena misi sudah di depan mata. Sehun menelan ludahnya saat merasakan dadanya sesak. Air mata menggenang di pelupuk matanya dan langsung mengalir lewat sudut matanya hingga menetes ke bantal tidurnya. Dia menghapus air matanya. Namun rasa sesak itu tak hilang dan malah makin bertambah. Bibirnya bergetar dan dia menggigitnya. Takut isakannya lolos dan membangunkan Chanyeol dari istirahatnya. Sehun menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Air matanya terus mengalir tanpa bisa berhenti. Ramalan yang tadi kembali terlintas di benaknya dan itu sukses membuatnya terisak.
Sehun menoleh kesebuah altar kecil yang terbuat dari emas berkilau dan berpendar di keremangan kabinnya. Itu adalah altar pemujaan untuk dewa Hades. Sehun kembali menoleh kearah Chanyeol di sampingnya. Dengan perlahan, Sehun melepaskan pelukan Chanyeol di pinggangnya. Lalu bangun dan turun dari ranjangnya. Dengan langkah tanpa suara, Sehun berjalan mendekati altar itu dan duduk bersimpuh dengan tangannya diatas altar.
"Ayah, aku tahu ini baru pertama kali aku bicara padamu. Maaf karena aku baru melakukannya. Aku hanya tidak tahu harus bagaimana." Sehun berbicara seolah ada ayahnya —Dewa Hades—di depannya. Dia menunduk menatap kedua tangannya sendiri. "Ayah, aku tahu kaulah yang berkuasa atas dunia bawah, atas arwah orang orang yang sudah mati, dan kau juga memerintah dewa kematian. Ayah, aku ingin meminta satu hal. Tolong jauhkan kematian dari orang orang yang kusayangi." suara Sehun bergetar diakhir kalimatnya. Air mata kembali menetes dari manik hitam legamnya. Sehun tahu permintaan itu sangat besar. Tapi sungguh dia tidak sanggup jika yang dimaksud pengorbanan itu ada hubungannya dengan Chanyeol.
Isakan kembali terdengar dari Sehun. Air matanya mengalir dengan deras di pipi putihnya. Dia kembali mendongak. "Jika memang itu sulit dan ayah tidak bisa memenuhinya, setidaknya beri aku lebih banyak kekuatan agar aku bisa melindungi mereka semua." lanjut Sehun. Sehun menghela nafas panjang agar isakannya berhenti. Dia tidak boleh cengeng, dia harus kuat. Sambil memantapkan hati, Sehun mengelap air mata yang membasahi pipinya. Sehun memejamkan mata dan menunduk. Dia berdoa dengan khidmat. Sebelum akhirnya dia kembali mendongak dan tersenyum tipis. Sehun bangkit dan mundur dua langkah sebelum berbalik dan kembali menuju kasurnya dimana Chanyeol tertidur.
Sehun duduk di tepi ranjang dan memperhatikan wajah Chanyeol. Alis lelaki itu tertekuk dan mengernyit. Sehun yang melihatnya ikut mengernyitkan alisnya. Dia berpikir Chanyeol sepertinya mimpi buruk karena tidak tenang dalam tidurnya. Sehun kembali berbaring sambil menatap Chanyeol. "Hyung mimpi buruk ya? Maaf ya aku malah meninggalkanmu sebentar barusan." Sehun melingkarkan lengan kurusnya ke tubuh Chanyeol lalu mengecup kening kekasihnya. Chanyeol kini terlihat lebih tenang dan senyum Sehun terkembang. Dia kembali mendaratkan kecupannya di bibir Chanyeol lalu memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demigods (END)
FanficSaat mitologi yang dianggap hanya kepercayaan terdahulu, ternyata memang benar-benar ada. Tumbuh dan berkembang disekitar kita. Mengikuti era yang semakin berkembang hingga tidak bisa lagi disebut mitologi kuno. Saat dewa dewi seperti Zeus, Athena d...