Sebuah Akhir

1.5K 172 12
                                    

______________________________

Suasana perkemahan begitu berbeda hari ini. Meskipun masalah yang menimpa perkemahan telah selesai. Meski para blasteran yang terculik sudah diselamatkan tanpa ada yang kurang, dan biang onar dari masalah ini sudah mendapatkan hukumannya. Perkemahan tak serta merta berpesta. Perkemahan tetap kehilangan satu orang blasteran. Dan tepat hari ini adalah hari pemakamannya. Chiron memutuskan untuk melakukan pemakaman yang layak karena Kim Jongin mati sebagai blasteran sejati. Semua blasteran mengikuti upacara pemakaman itu dengan khidmat.

Sehun sudah pulih. Setelah beristirahat selama satu hari penuh dia bangun dengan tubuh yang fit. Meski sekarang ia tampak lesu saat harus menghadiri pemakaman Jongin. Sehun tampak termenung. Tatapannya menerawang. Perasaan mengganjal saat melihat Jongin yang kritis adalah pertanda bahwa lelaki dari kabin 15 itu akan menjemput ajalnya. Sebagai seorang putra Hades dia akan merasakan jika seseorang akan segera meninggal. Dan itu menjadi kemampuan yang buruk jika menyangkut orang orang terdekatnya. Chanyeol yang duduk di samping Sehun merasakan kedukaan dari sang kekasih. Dia tidak bisa cemburu karena dia mengerti Jongin cukup dekat dengan Sehun. Pasti Sehun benar benar terpukul karena kejadian ini. Tapi Chanyeol akan ada di samping Sehun untuk membantunya bangkit. Itu yang seharusnya dia lakukan. Dia merangkul pundak Sehun lembut dan mengecup pelipis kekasihnya. Menghantarkan kehangatan ke dalam hati Sehun yang mendingin.

"Baby kuatlah, kau tidak sendirian. Masih ada yang lain yang akan menemanimu. Dan kau juga kan putra Hades. Kau bisa memanggil arwah Jongin jika kau rindu padanya." ucap Chanyeol sambil mengelus lembut lengan kekasihnya. Sehun menoleh kepadanya dengan raut penasaran.

"Benarkah? Bagaimana caranya?" tanya Sehun dengan nada penasaran yang terdengar manis sekali.

"Jangan tanya padaku. Aku tidak tahu, by." Chanyeol tersenyum tipis. "Tapi kita akan mencari tahu nanti. Jadi kau harus lebih kuat agar bisa menguasai semua kekuatan putra Hades tanpa kelepasan seperti sebelumnya."

Sehun tersenyum tipis. "Tentu aku akan menjadi kuat, hyung. Aku juga punya hyung yang akan menemaniku berlatih kapanpun." Sehun terlihat lebih bersemangat dan itu terlihat lebih baik ketimbang beberapa menit sebelumnya. Chanyeol merasa lega karena ia bisa membawa semangat itu kembali ke dalam diri Sehun.

Pemakaman itu berjalan tidak seperti biasanya karena ada tamu yang menghadirinya. Seorang pria bersetelan jas hitam dan berekspresi muram menghadiri acara itu. Chiron dan para blasteran memberi penghormatan padanya. Mereka tahu yang datang saat itu adalah Dewa Hypnos, ayah dewa dari Jongin. Dia menatap sang putra yang baru kali ini dia temui lagi dengan raut sedih. Tangannya ia ulurkan kearah kepala Jongin yang terbujur kaku dan mengelus lembut rambut hitam Jongin.

"Mungkin aku tidak pernah menemuimu sebelumnya. Tapi aku selalu mengawasimu. Dan aku tahu kau selalu bangga dengan darahmu sebagai keturunanku. Aku pun bangga padamu, nak." ucapnya sebagai kata penutupnya. Setelahnya dia mengecup kening Jongin. Kalimat yang datang dari Hypnos membuat suasana duka kembali membiru di acara pemakaman itu. Sang dewa tidak lama berada di sana karena ia kembali pergi dan menghilang dalam pendaran gelap. Mungkin sepulang dari sana dia akan berterima kasih pada saudara kembarnya, Thanatos. Karena telah membawa putranya dalam kematian yang baik.

______________________________

"Sehunnie, aku lega kau kembali dari misi dalam keadaan selamat." Sehun merasa dirinya hampir tercekik akibat pelukan erat Wendy hari itu. "Kau tahu, setiap saat aku berdoa pada dewa dewi agar kau senantiasa di lindungi. Awalnya aku kesal pada Chanyeol oppa kenapa dia membawamu melaksanakan misi." Wendy melepaskan pelukannya dan dia tampak memasang wajah merenggut.

"Chanyeol hyung punya pertimbangan matang kenapa mengajakku. Dia ingin melindungiku secara langsung. Dan dia benar benar menepatinya." jawab Sehun sambil tersenyum.

Demigods (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang