Musuh Lama

1K 180 9
                                    


______________________________

"Aku ingin tahu soal orang bernama Xiumin itu,"

Pernyataan Sehun barusan membuat Chanyeol sempat menoleh dan menghentikan langkahnya. Namun dia kembali berjalan dan melihat kedepan. "Seperti yang dikatakan tadi. Dia pengkhianat."

"Pengkhianat bagaimana?" tanya Sehun. Masih belum mengerti dengan maksud pengkhianat itu.

"Dia menyatakan bahwa dia tidak lagi mempercayai para dewa dewi termasuk ibunya sendiri, dewi Hecate. Lalu dia meninggalkan perkemahan setelah mengucap sumpah itu." jelas Chanyeol. Dia tetap berjalan sembari menyingkirkan tanaman tanaman yang menghalangi jalan dengan gerakan tangannya. Sehun menyimak dengan baik lalu mengangguk.

"Kira kira apa yang membuatnya berpikir untuk berkhianat?" tanya Sehun. Dia melihat kearah punggung tegap Chanyeol yang tengah berjalan di depannya. Chanyeol tidak menjawab. Mungkin ia tengah berpikir juga. Dia tidak tahu jawabannya karena dia tidak cukup dekat dengan Xiumin dulu. Mengingat blasteran kabin 20 itu selalu memandang anak anak dari kabin 1 hingga 12 dengan tatapan dingin.

"Entahlah, mungkin ada satu atau dua perlakuan dewa dewi yang membuatnya kecewa." Kris membantu menjawab. Sehun menoleh dan menatap Kris yang berjalan di belakangnya. "Terkadang dewa dewi memang bertindak sesuka hati mereka."

Chanyeol menoleh dan menatap Kris dengan tatapan sengit. "Hati hati dengan ucapanmu,"

"Bah!" Kris memalingkan wajahnya ke samping. Mengisyaratkan dia tidak peduli dengan ucapan Chanyeol. Chanyeol menatap Kris penuh selidik sebelum dia kembali melihat ke depan. Semakin kuatlah dugaan Chanyeol bahwa Kris adalah salah satu yang berkhianat dan bekerja menculik para blasteran. Jika Kris ada di sini maka perkemahan aman. Tapi bisa saja Kris menculik Sehun saat dia lengah. Chanyeol berharap semoga Sehun mau menyanyi dan berceloteh lagi seperti tadi. Agar dia tahu Sehun masih ada bersamanya.

Sehun terdiam mendengar jawaban Kris. "Begitu ya. Akan sulit juga ya mengembalikannya ke perkemahan." ucap Sehun pelan.

"Jangan naif, bocah. Blasteran pengkhianat seperti itu lebih pantas mati. Mereka tidak bisa dibawa kembali ke perkemahan." Kris berkata dengan nada ketus.

"Mati terlalu mudah. Mereka harus diberi hukuman setimpal." Chanyeol menimpali. Rahangnya mengeras dan giginya nyaris bergemeletuk jika tidak ditahannya. Tangan kanannya mengepal erat.

Sehun terdiam. Dia masih baru diperkemahan dan dia tidak tahu keadaan perkemahan saat Xiumin masih ada. Dia tidak berhak berkata seperti tadi. Sehun jadi merasa tidak enak. Hingga dia menangkap sesuatu dari sudut matanya. Dia menoleh kearah kanan. Ada asap di rimbun semak semak di sana. Sehun berhenti berjalan dan menatap lekat asap itu.

Kris yang melihat Sehun berhenti berjalan ikut berhenti. "Hey, kenapa berhenti bocah?" Chanyeol yang mendengar perkataan Kris ikut berhenti dan menoleh kearah Sehun. Dia melihat Sehun menatap lekat ke satu arah. Chanyeol ikut melihat kearah yang sama dan mencari apa yang menarik atensi Sehun.

Sehun terus menatap asap itu. Asap itu semakin tebal dan muncul api yang membakar dedaunan di tanaman semak itu. Dia mengulurkan tangan kirinya kearah Chanyeol dan berusaha menggapai lengan lelaki itu. Dia menariknya dengan gerakan panik dan matanya yang masih menatap api itu. "Hyung, dia kem... "

BRAAKKKK!!!

Chanyeol dan Kris di buat kaget saat sesuatu yang cepat menabrak tubuh Sehun dan membawanya melesat hingga punggung Sehun menabrak pohon dengan cukup keras. Yang ternyata adalah wanita berambut api yang Chanyeol kenali. Itu adalah empusa yang menyerang Sehun disekolah. Kini wanita itu sudah sepenuhnya menjadi empusa. Dengan sebelah kaki dari besi dan sebelah kakinya adalah kaki ternak. Hanya saja seragam sekolah Sehun masih melekat di badannya meski kondisinya sangat buruk karena robek dan hangus di mana mana. Wanita itu mencekik leher Sehun membuat lelaki bersurai hitam legam itu meringis. Chanyeol dan Kris langsung menarik senjata masing masing.

Demigods (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang